Indoposonline.net – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mencoba rebound. Meski relatif tidak mudah, Indeks akan mencoba mengorbit pada sirkuit support 6.006, dan resisten 6.080. Dan, secara teknikal Indeks break out support MA5 di level 6.061.
Namun, harus diakui candlestick membentuk pola bullish candle bullish counterattack di akhir sesi. Indikator stochastic menjenuh dengan MACD masih memberikan signal pergerakan terkonsolidasi pada area middle oscillator. ”Peluang untuk bangkit masih sangat terbuka,” tutur Lanjar Nafi, Equity Technical Analyst Head of Research PT Reliance Sekuritas Indonesia, di Jakarta, Rabu (21/4).
Baca juga: Bursa Global Memburuk, IHSG Potensial Lengser dari Level 6.000
Sejumlah saham dapat dicermati secara teknikal. Antara lain Astra International (ASII), Bank Danamon (BDMN), Bank Jabar Banten (BJBR), HM Sampoerna (HMSP), Harum Energy (HRUM), Mitra Keluarga Karyasehat (MIKA), dan Media Citra Nusantara (MNCN).
Mereview perdagangan Selasa (20/4), Indeks tersungkur 0,23 persen atau 14.22 poin ke level 6.038.32. Saham sektor keuangan minus 0,915, dan pertambangan terpukul 0,83 persen memimpin koreksi. Bank Indonesia (BI) memutuskan mempertahankan tingkat suku bunga BI 7Days Reverse Repo Rate level 3,50 persen di tengah ekspektasi peningkatan inflasi pada Ramadan hingga libur lebaran.
Baca juga: Desak Kominfo Audit Komitmen Pembangunan Infrastruktur XL Axiata
BI menyatakan perlu menjaga stabilitas nilai tukar rupiah dari dampak ketidakpastian pasar keuangan global meski tingkat inflasi dalam negeri masih rendah. Kondisi itu, mendapat respons positif di akhir sesi perdagangan hingga mampu sedikit memangkas pelemahan terjadi selama jam perdagangan.
Sementara mayoritas indeks saham Asia ditutup melemah. Indeks Nikkei anjlok 1,97 persen, TOPIX ambles 1,55 persen, CSI300 turun 0,07 persen, dan Hang Seng surplus 0,10 persen. Investor merefleksi adanya aksi profit taking Wall Street.
Baca juga: Berkat Swab Antigen, Laba Itama Ranoraya Melangit 853 Persen
Nah, menyusul sentimen positif minim, membuat bursa Eropa memburuk. Indeks Stoxx 600 minus 1,9 persen, DAX Jerman tereduksi 1,55 persen, FTSE Inggris tekor 2 persen, CAC Prancis terpeleset 2,09 persen, FTSE MIB Italia terpangkas 2,44 persen.
Peningkatan kasus Covid-19 sejumlah negara menimbulkan ketidakpastian valuasi pasar saham. India melaporkan lebih dari 200 ribu kasus baru sehari. Pelaku pasar Eropa masih memantau laporan keuangan emiten-emiten besar. Danone anjlok 1,8 persen setelah mencatat penjualan terpangkas 3,3 persen pada kuartal pertama 2021. AB Foods minus 5,9 persen setelah laba operasi tersungkur nyaris 50 persen dibanding tahun lalu.
Baca juga: Konsisten Negatif, IHSG Kembali Anjlok 0,23 Persen
British American Tobacco tekor 7,6 persen, dan Imperial Brands ambles 7,3 persen setelah Pemerintah AS akan mengurangi kadar nikotin untuk penjualan rokok-rokok di AS. (abg)