Indoposonline.net – Indeks-indeks Wall Street kembali tersungkur. Menyudahi perdagangan Selasa (20/4), Dow Jones Industrial Average minus 0,75 persen, S&P 500 anjlok 0,68 persen, dan Nasdaq melepuh 0,92 persen.
Penyumbang utama kejatuhan sejumlah indeks acuan Wall Street koreksi saham Netflix pascaperdagangan karena data tidak sesuai ekspektasi. Netflix menukik 9-11 persen setelah raksasa streaming video itu gagal mencapai target pengguna baru pada triwulan pertama 2021.
Baca juga: Efek Kebijakan BI, Rupiah Merangkak Perkasa
Netflix mematok 6,2 juta pelanggan, tetapi hanya terealisasi 3,98 juta. Pada kuartal kedua, Netflix memperkirakan menambah 1 juta pelanggan baru. Alhasil, Wall Street kembali melemah di tengah meningkatnya kasus Covid-19 di seluruh dunia.
United Airlines susut 8,5 persen setelah melaporkan rugi lima kuartal berturut-turut. Maskapai itu juga mengatakan perjalanan internasional masih jauh dari pemulihan. Sejatinya, laporan keuangan emiten mayoritas positif dan tiu menjadi katalisator pasar. Dow dan S&P 500 masih mencatat pertumbuhan 10 persen secara year to date atau sejak awal tahun.
Baca juga: BI Pangkas Proyeksi Ekonomi, Ini Alasannya
Seiring Wall Street, mayoritas bursa Asia ditutup melemah. ASX 200 minus 0,68 persen, HSI naik 0,10 persen, KOSPI menguat 0,68 persen, Nikkei anjlok 1,97 persen, dan SSEC menukik 0,13 persen. Koreksi signifikan indeks Nikkei dipicu kekhawatiran kemungkinan lonjakan kasus Covid-19 di Jepang, terutama di Kota Osaka dan Kota Tokyo dapat memperlambat pemulihan ekonomi Jepang.
Senada dengan gerak global dan regional market itu, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ikut panas demain. Indeks ditutup ambles 0,23 persen ke level 6.038,32. Koreksi Indeks dipicu sentimen negatif keputusan pemerintah memperpanjang PPKM skala mikro mulai 22 April hingga 3 Mei 2021.
Baca juga: Kawal Rupiah, BI Pertahankan Suku Bunga Acuan 3,5 Persen
Selain itu, sebut Equity Research Analyst Victoria Sekuritas Michael Alexander Santoso pemerintah juga memperluas pemberlakuan PPKM dengan menambah 5 Provinsi, yaitu Jambi, Kepulauan Bangka Belitung (Babel), Lampung, Kalimantan Barat (Kalbar), dan Sumatera Barat (Sumbar). Karena itu, sepanjang perdagangan Rabu (21/4), Indeks akan berayun pada rentang support 6.000, dan resisten 6.123.
Sejumlah saham patut dan layak sebagai sasaran koleksi antara lain Bank BTPN Syariah (BTPS) Rp3.340, Ciputra Developments (CTRA) Rp1.230, Summarecon Agung (SMRA) Rp1.020, dan Ace Hardware Indonesia (ACES) Rp1.585. Sell Wismilak (WIIM) Rp1.020. (abg)