indoposnews.co.id – PT Bank Maybank Indonesia (BNII) membagi dividen Rp493,49 miliar. Angka itu, 30 persen dari laba bersih 2021 sejumlah Rp1,6 triliun. Dengan begitu, investor bisa membawa pilant dividen Rp6,47 per lembar. ”Alokasi dividen itu, naik dari periode sama 2020 di kisaran 20 persen,” tutur Direktur Maybank Indonesia Thilagavathy Nadason, Jumat (25/3).
Selanjutnya, sisa laba senilai Rp1,15 triliun ditetapkan sebagai laba ditahan. Sepanjang 2021, Maybank Indonesia membukukan laba bersih setelah pajak, dan kepentingan non pengendali Rp1,64 triliun. Menanjak 29,9 persen dari edis sama 2020 di level Rp1,27 triliun.
Baca juga: OJK Menargetkan 100 Bank Wakaf Mikro Terbentuk Tahun Ini
Maybank Indonesia mencatat rasio Non-Performing Loan (NPL) (Konsolidasian) menjadi 3,7 persen gross, dan 2,6 persen net periode Desember 2021, dari 4,0 persen gross, dan 2,5 persen net pada Desember 2020. Itu didukung penurunan saldo NPL 10,8 persen.
Rasio Loan at Risk (LAR) bank membaik ke level 18,0 persen dari periode sama sebelumnya 21,5 persen. Itu didukung kualitas kredit kembali menjadi lancar atas peran aktif Maybank Indonesia dalam proses pemantauan, dan restrukturisasi kredit nasabah. Likuiditas tetap kuat dengan rasio kredit terhadap simpanan alias Loan to Deposit Ratio (LDR) tercatat 76,3 persen.
Baca juga: Meroket 372 Persen, Sepanjang 2021 Semen Baturaja Bungkus Laba Bersih Rp51,8 Miliar
Rasio kewajiban pemenuhan kecukupan likuiditas atau Liquidity Coverage Ratio (LCR) bank tercatat 183,2 persen berada di atas minimum 100 persen. Rasio kecukupan modal atau Capital Adequacy Ratio (CAR) 26,9 persen dibanding periode sama tahun sebelumnya 24,3 persen. (abg)