indoposnews.co.id – Bank of India Indonesia (BSWD) mengantongi restu pemegang saham untuk menerbitkan right issue maksimal 1,65 miliar lembar. Rencana itu, mendapat dukungan 94 persen investor dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 16 Maret 2022 lalu.
Penerbitan saham anyar itu, dipersenjatai dengan nilai nominal saham Rp200 per lembar. Setelah pelaksanaan right issue itu, akan meningkatkan modal ditempatkan dan disetor penuh menjadi maksimum Rp330 miliar. Selanjutnya, perseroan akan mengajukan pernyataan pendaftaran kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dengan ketentuan jangka waktu antara tanggal persetujuan RUPSLB sampai dengan efektifnya pernyataan pendaftaran tidak lebih dari dua belas bulan.
Baca juga: Borong MESOP, Duo Direksi Serok 420 Ribu Saham Siloam Hospitals
Menyusul aksi itu, total modal inti perseroan diestimasi akan menjadi Rp2,4 trilliun. Secara keseluruhan akan mempengaruhi kinerja keuangan menjadi positif. Selain itu, akan membantu perseroan meningkatkan portofolio kredit. ”Kepastian jumlah saham dan harga pelaksanaan akan diungkap dalam prospektus,” tutur Hary Suryawan Dwiputra, Kepala Divisi Human Capital, Bank of India.
Secara garis besar, dana hasil right issue setelah dikurangi dengan biaya emisi, akan dipergunakan untuk memperkuat struktur permodalan, dan ekspansi kredit. ”Aksi itu akan membantu perseroan meningkatkan portofolio kredit,” imbuhnya.
Baca juga: Kejagung Sita Aset Kertas Basuki Rachmat Indonesia, Ini Penjelasan Manajemen
Per 28 Februari 2022, pemegang saham Bank of India Indonesia terdiri dari Bank of India 1,05 miliar lembar atau 76 persen, PT Panca Mantra Jaya 249,96 juta lembar setara 18 persen, masyarakat 45,71 juta lembar alias 3,29 persen, Prakash R. Chugani 23,70 juta lembar setara 1,71 persen, Deepak Rupo Chugani 6,96 juta lembar atau 0,5 persen, dan Dilip Rupo Chugani 6,96 alias 0,5 persen. (abg)