Indoposnews.co.id – Fabio Quartararo menyebut kondisi aspal Sirkuit Pertamina Mandalika jauh lebih baik setelah sebagian lintasan diaspal ulang menjelang Grand Prix of Indonesia akhir pekan ini.
Pebalap tim Monster Energy Yamaha itu mendapati dirinya sebagai yang tercepat di kedua sesi latihan bebas pada Jumat setelah mencetak lap terbaik 1:31,608 di FP2.
“Terasa berbeda, terakhir kali saat tes pramusim batu-batu terlempar, kali ini (serpihan) lebih kecil, jadi ini lebih baik,” kata Quartararo menanggapi kondisi aspal sirkuit di pesisir selatan Lombok dilansir Antara.
Saat sesi tes pramusim pada 11-13 Februari, para pebalap mengeluhkan kondisi lintasan yang kotor, berdebu dan aspal yang terkelupas. Belum lagi serpihan aspal atau batu-batu kecil yang terlontar ke arah mereka layaknya peluru ketika melaju di belakang pebalap lain.
Baca juga : Tiba di Mandalika, Fabio Quartararo Tak Ingin Balapan Pembuka di Qatar jadi Beban
Sebagai sirkuit baru, kondisi lintasan juga kurang bersahabat bagi pebalap karena masih sempitnya racing line saat itu karena belum banyak karet ban yang menempel di aspal sehingga para pebalap tak mampu mendorong motor mereka mencapai limitnya.
Berkaca dari hasil tes pramusim, Dorna Sports dan FIM mengidentifikasi dua area yang perlu diperbaiki, yaitu kebersihan permukaan trek dan banyaknya agregat, seperti pasir, debu dan kerikil atau pecahan batu, yang berada di atas lintasan dan merekomendasikan pengaspalan ulang sejumlah bagian lintasan sebelum Tikungan 17 hingga setelah Tikungan 5, atau sekitar 17,5 persen dari total lintasan.
“Saya tidak tahu secara pasti karena di sejumlah area Anda merasakan grip, di bagian lain tidak. Jadi harus dilapisi dengan karet ban karena di area membalap yang ada karetnya terasa baik tapi di zona pengereman gripnya tidak terlalu bagus. Benar-benar dua grip yang berbeda di aspal yang sama.”
Baca juga : 60.000 Tiket MotoGP Mandalika Sold Out
Quartararo juga menyebut racing line kali ini jauh lebih baik, apalagi sebelum motor-motor MotoGP mengaspal untuk latihan, lintasan telah disapu oleh para pebalap ATC, Moto3 dan Moto2.
Sekarang di sini ketika Anda keluar, Anda masih bisa mengendalikannya tapi ketika di tes (pramusim) Anda harus melaju lurus, tidak banyak keputusan yang bisa diambil ketika keluar jalur.
“Tapi di sini jika Anda melebar, Anda jangan mendorong terlalu banyak dan Anda masih bisa berbelok.”
Hal senada diungkapkan rekan satu timnya, Franco Morbidelli, yang menjadi pebalap tercepat kedua di sesi FP2.
“Hari ini saya sempat melaju di belakang lain namun saya tidak terkena lontaran batu, jadi saya bisa bilang ini lebih baik,” kata Morbidelli.
Baca juga : Telkom Pantau Infrastruktur Telekomunikasi Gelaran MotoGP Mandalika
Setelah trek diguyur hujan pada pagi hari, sepuluh pebalap teratas di FP1 dipisahkan jarak kurang dari satu detik. Akan tetapi, margin di antara mereka lebih ketat mengingat kondisi lintasan yang kering di awal FP2.
Sesi latihan siang yang begitu ketat menyaksikan catatan 18 pebalap teratas berjarak kurang dari satu detik di saat semua pebalap mampu tampil lebih kencang dari penampilan mereka pada sesi latihan pagi.
Pebalap Gresini Racing Enea Bastianini sementara ini memegang kendali klasemen pebalap berkat kemenangan perdananya di MotoGP saat merebut podium teratas di Qatar.
Bastianini dengan motor Ducati GP21 terbukti menjadi salah satu ancaman serius para rival setelah start musim yang menjanjikan.
Brad Binder meraih podium di Qatar untuk pertama kalinya juga bagi KTM di Lusail setelah finis P2 di depan Pol Espargaro yang mengantongi motivasi tinggi menyusul performa motor Honda RC213V yang memuaskan sejak awal musim.
Sementara itu, juara bertahan Quartararo ingin melupakan hasil buruk di Qatar di mana ia hanya mampu finis P9 menyusul performa jeblok Yamaha serta defisit top speed di sana. (Mid)
Baca juga : Jelang MotoGP Mandalika, Kemenhub Siapkan Akomodasi Terapung Gratis