indoposnews.co.id – PT Bukit Asam (PTBA) berkomitmen mengembangkan dan melaksanakan proyek hilirisasi batu bara menjadi dimethyl ether (DME). Proyek bersama Pertamina, dan Air Products and Chemicals, Inc itu, sejalan upaya pemerintah mengurangi ketergantungan impor liquid petroleum gas (LPG).
Komitmen Bukit Asam itu, ditandai groundbreaking proyek hilirisasi batu bara menjadi DME di Kawasan Industri Tanjung Enim, Muara Enim, Sumatera Selatan (Sumsel). Tidak tanggung-tanggung, proyek itu ditetapkan sebagai proyek strategis nasional melalui Perpres 109 tahun 2020.
Baca juga: Temasek Holding Obral Saham Matahari Putra Rp23,9 Miliar
Direktur Utama Bukit Asam Arsal Ismail menyebut pelaksanaan groundbreaking itu, menjadi momentum bersejarah dalam pengembangan kerja sama proyek. ”Kami berharap ini menjadi komitmen dan kesiapan Bukit Asam. Kami mengharap dukungan seluruh elemen untuk kelancaran proyek hilirisasi tersebut,” tutur Arsal, Selasa (25/1).
Proyek hilirisasi Batu bara menjadi DME sejalan transformasi, dan fokus Bukit Asam dalam pengembangan industri hilir untuk memberi nilai tambah batu bara secara optimal. ”Melalui proyek itu, batu bara kalori rendah akan dikonversi menjadi syngas, dan diproses menjadi metanol untuk menghasilkan DME sebagai alternatif pengganti LPG,” imbuh Arsal.
Baca juga: Bank Nobu Gelar Right Issue 500 Juta Lembar, Cek Alokasinya
Proyek itu, akan dilakukan di Tanjung Enim selama 20 tahun dengan nilai investasi USD2,1 miliar setara Rp30 triliun. Dengan utilisasi 6 juta ton batu bara per tahun, proyek itu dapat menghasilkan 1,4 juta ton DME per tahun. (abg)