indoposnews.co.id – Emirates Tarian Global Ventures SPC agresif memborong saham PT Bumi Resources Minerals (BRMS). Per 18 Januari 2022, Emirates Tarian Global telah mengempit 24,55 persen saham Bumi Minerals.
Itu setelah Emirates Tarian Global menyapu bersih saham Bumi Minerals 300 juta lembar. Dengan limpahan itu, kaveling saham Salim Group via Emirates Tarian Global menjadi 34,80 miliar lembar atau 24,55 persen.
Baca juga: Kerek Performa, Krakatau Steel Perkuat Modal Anak Usaha USD265 Juta
Melesat dari sebelumnya sebanyak 34,50 miliar lembar atau 24,33 persen. Sejatinya, perusahaan barbasis di Cricket Square, Hutchins Drive, Grand Cayman tersebut rajin mengoleksi saham Bumi Minerals sejak Desember 2021.
Dalam waktu dekat, Bumi Minerals akan menggelar rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) untuk merombak formula direksi, dan komisaris. Salim Group disebut-sebut bakal menempatkan Agus Projosasmito. Kini, Agus menjabat Presiden Komisaris PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT).
Baca juga: Duet Jerry Ng-Boy Thohir Tender Offer Saham BFI Finance Rp10,96 Triliun
Aliansi Salim Group dengan Bakrie Group bermula dari proses penjualan kawasan eks tambang emas PT Newmont Minahasa Raya (NMR) di Minahasa Tenggara, Sulawesi Utara ke AMNT, didukung Harum Energy (HRUM), dan PT Medco Energi Internasional (MEDC).
Pembelian saham Bumi Minerals itu, seiring eksekusi right issue edisi kedua oleh Emirates Tarian Global. Di mana, Emirates Tarian Global memborong 4,78 miliar right issue saham Bumi Minerals. Setelah right issue itu, Emirates Tarian Global mempunyai 20,26 persen saham Bumi Minerals.
Baca juga: Industri Batu Bara Meroket, Indonesia Kendaraan Panen Kargo Alat Berat
Sekadar informasi, Bumi Minerals telah menuntaskan right issue kedua dengan meraup dana taktis Rp1,65 triliun. Dana itu, untuk mendukung proyek pengolahan bijih emas berkapasitas 2.000 ton per hari di Gorontalo. Sebagian dana right issue untuk menyelesaikan konstruksi infrastruktur seperti jalan tambang, peralatan berat, transportasi, dan konstruksi fasilitas pendukung tambang. Misalnya, power supply, waste dump, sediment pond, tailing dam, detoxification plant, dan lainnya.
”Selain itu, juga untuk pemboran untuk menambah jumlah cadangan bijih emas 10 juta ton bijih,” tegas Direktur Utama Bumi Minerals Suseno Kramadibrata.
Baca juga: Adaro Energy Geber RUPSLB 9 Februari 2022, Simak Ini Agenda Detailnya
Awal 2024, proyek tambang emas Gorontalo diharap mulai berproduksi secara komersial. Selain itu, proyek emas Palu sudah bisa mengoperasikan tiga pabrik pengolahan bijih emas berkapasitas 8.500 ton bijih per hari pada kuartal pertama 2024. (abg)