indoposnews.co.id – PT Avia Avian (AVIA) debut perdana di pasar modal indonesia. Harga perdana saham perseroan (IPO) ditetapkan Rp930 per lembar. Dan, mendapat dukungan kuat dari investor institusi domestik, asing, dan investor ritel.
Saham perdana perseroan diminati berbagai investor ternama dari investor jangka panjang global, sovereign wealth fund, dan institusi domestik. Sempat mengalami beberapa kali oversubscription alias kelebihan permintaan. Dengan jumlah penawaran Rp10,951 miliar atau USD771 juta.
Baca juga: Kembangkan Kendaraan Tambang Berbasis Listrik, Bukit Asam Gandeng INKA
Pendaftaran itu, merupakan IPO terbesar pernah ada di Asia untuk sektor cat, IPO kedua terbesar sektor cat secara global, dan IPO ketiga terbesar Indonesia sejak 2008. ”Ini tonggak pencapaian penting bagi karyawan, pelanggan, pemasok, dan seluruh mitra Avian Brands,” tutur Wijono Tanoko, Presiden Direktur Avia Avian, di Jakarta, Rabu (8/12).
Avian Brands telah mengukuhkan posisi, dan keunggulan dalam industri cat dekoratif Indonesia. Tim manajemen didukung partner strategis GIC, telah mempercepat transformasi Avian Brands menjadi perusahaan cekatan, fokus pada pelanggan, dan mampu menawarkan produk inovatif berkualitas kepada masyarakat Indonesia. Kami telah membangun Avian Brands menjadi pemimpin nomor wahid sektor cat dekoratif Indonesia. Kami berharap hubungan spesial, dan kemitraan terus berlangsung di masa mendatang,” imbuh Ruslan Tanoko, Wakil Presiden Direktur Avian Brands.
Baca juga: Tower Bersama Mulai Jajakan Obligasi Rp1,45 Triliun, Ikuti Jadwalnya
Pencatatan saham itu, langkah alami perjalanan Avian Brands. Dengan IPO itu, perusahaan memiliki fleksibilitas keuangan, operasional lebih tinggi untuk berinovasi, dan meningkatkan praktik ESG. ”Kami berkomitmen menghasilkan nilai tambah terbaik bagi seluruh stakeholder,” ucap Robert Tanoko, Direktur Avian Brands.
Sebagai bagian IPO, perseroan dan beberapa pemegang saham telah menawarkan total 11,77 miliar saham. Terdiri dari 52,7 persen saham baru, dan 47,3 persen pemegang saham lawas. Perusahaan meraup dana IPO sejumlah Rp5,766 miliar atau USD400 juta. Setelah IPO, keluarga Tanoko tetap menjadi pemegang saham mayoritas dengan 74,7 persen.
Baca juga: Jual Saham VICO, Bank Victoria Kempit Duit Rp64,8 Miliar
Dana bersih IPO untuk meningkatkan pertumbuhan profitabilitas, mempercepat ekspansi bisnis, dan pelunasan beberapa utang perseroan. Avian Brands berkomitmen mengembangkan kemampuan distribusi in-house, dan meningkatkan jejak kaki seluruh Indonesia, termasuk kota tier 1-4. Itu penting untuk memastikan produk-produk perseroan menembus seluruh pasar domestik, dan terjangkau bagi konsumen Indonesia.
Perseroan juga terus berinvestasi pada produk-produk inovatif untuk memperbesar portofolio solusi arsitektural dengan kesadaran merek kuat. Meliputi Sunguard All-in-One, Supersilk Anti Noda, Avitex, No Drop, dan Avian. Selain itu, untuk terus mendukung prospek pertumbuhan lini bisnis, Avian Brands berencana memulai pembangunan fasilitas manufaktur andalan baru di Cirebon dengan target operasi pada 2025.
Baca juga: Terbelit Utang, Krakatau Steel Siap Divestasi Saham Subholding KSI
Morgan Stanley Asia Pte., UBS AG Singapore Branch, dan Credit Suisse Limited (CS) sebagai Joint Global Coordinators, DBS Bank Ltd. sebagai Junior Bookrunner, dan PT Mandiri Sekuritas sebagai Penjamin Pelaksana Emisi Efek domestik. Konsultan penunjang lain termasuk White & Case Pte. Ltd. sebagai New York and US Counsel, dan pemegang saham penjual, Witara Cakra Advocates sebagai Indonesian Counsel, dan pemegang saham penjual.
Clifford Chance Pte. Ltd. sebagai New York and US Counsel untuk Joint Bookrunners, Assegaf Hamzah &Partners sebagai Indonesian Counsel untuk Joint Bookrunners dan KAP Purwantono, Sungkoro & Surja (anggota dari Ernst & Young Global Limited) sebagai Kantor Akuntan Publik. (abg)