indoposnews.co.id – Kementerian Perindustrian memfasilitasi pelatihan master trainer untuk pelatih tempat kerja di Indonesia, yang merupakan kerja sama antara Kementerian Perindustrian, Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, dengan Pemerintah Jerman dan Swiss.
“Tujuan utama penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan vokasi Kemenperin yang didukung dua negara ini yaitu menyediakan SDM industri yang sesuai dengan kebutuhan industri untuk mendukung pemerataan pertumbuhan industri di seluruh wilayah Indonesia,” kata Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita saat Pembukaan Pelatihan Master Trainer untuk Pelatih Tempat Kerja di Indonesia secara virtual dilansir anatar di Jakarta, Senin (27/9).
Baca juga : Kemenperin Dorong Vaksinasi di Lingkungan Industri
Menurut Agus, peran para pelatih tempat kerja sangatlah dominan untuk membimbing para peserta praktik kerja industri dalam mencapai kompetensi agar siap kerja serta sesuai dengan kebutuhan industri.
“Para pelatih tempat kerja ini terbukti juga menjadi motor bagi perusahaannya untuk mengajukan insentif super tax deduction. Oleh karena itu, penyediaan pelatih tempat kerja menjadi salah satu kunci suksesnya implementasi pendidikan dual system di Indonesia,” ungkap Agus.
Menperin menambahkan kegiatan tersebut merupakan bukti nyata eratnya kerja sama yang dilakukan Kementerian Perindustrian dengan negara yang selama ini menjadi acuan dalam penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan vokasi seperti Jerman dan Swiss.
Baca juga : Industri Fashion Berpeluang Jadi Obyek Wisata
Kerja sama dengan Jerman terkait TVET (technical vocational education and training) telah dimulai sejak 2001 hingga sekarang dan telah membangun dan menguatkan unit pendidikan dan pelatihan Kemenperin menjadi model yang menghasilkan lulusan yang kompeten dan siap kerja untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja sektor Industri sebanyak 682.000 orang per tahun.
Kementerian Perindustrian selama ini terus berkolaborasi dengan Perwakilan Pemerintah Jerman dan Swiss melalui GIZ dan SECO (Swiss State Secretariat for Economic Cooperation) dalam mengadopsi Sistem Pendidikan Dual System, yang diterapkan pada sembilan SMK dan 12 pendidikan tinggi Kemenperin yang bersifat spesifik dan teknis.
“Saya juga merasa bangga pada akhirnya Kementerian Perindustrian dapat memfasilitasi Pelatihan Master Trainer Pelatih Tempat Kerja yang menggunakan modul terjemahan Bahasa Indonesia untuk pertama kalinya sehingga ke depan dapat menghasilkan lebih banyak pelatih tempat kerja di industri,” ujar Agus. (mid)