indoposnews.co.id – Indeks bursa Amerika Serikat (AS) Wall Street ditutup melemah cukup signifikan. Itu dipicu sejumlah sentimen negatif. Misalnya, kekhawatiran investor akan perluasan dampak gagal bayar perusahaan properti terbesar kedua China Evergrande Group. Selain itu, level penyebaran varian delta masih sama dengan Januari lalu. Itu seiring permulaan musim dingin Amerika bagian utara. Lalu, sikap hati-hati investor menjelang keputusan bank sentral AS atau the Federal Reserve (The Fed) mengenai tapering, dan kondisi politik menjelang batas akhir penetapan debt ceiling masih buntu.
Efeknya, Dow Jones melemah 614 poin (1,78 persen) pada level 33.970, S&P 500 terpangkas 75 poin (1,70 persen) menjadi 4.358, Nasdaq minus 330 poin (2,19 persen) ke level 14.714, dan EIDO anjlok 0,25 poin (1,18 persen) ke posisi 21,01. Seiring berbagai sentimen negatif itu, saham-saham berhubungan pertumbuhan ekonomi global mengalami tekanan jual cukup besar. Boeing melemah lebih 5 persen, General Motors tekor 3,8 persen, Ford anjlok 1,8 persen, dan produsen besi Nucor ambles 7,6 persen. Saham sektor energi juga turun signifikan seiring koreksi harga minyak mentah 2 persen. Occidental Petroleum turun 5 persen, dan Devon Energy melemah lebih 5 persen. Itu membuat sektor energi menjadi terburuk di antara sebelas sektor S&P 500.
Baca juga: Strategi Netflix Picu Pertumbuhan Pasar Utama di Afrika
Sementara itu, harga obligasi berhasil membukukan penguatan. Itu dipicu pelemahan imbal hasil obligasi pemerintah bertenor 10 tahun 6 basis points (bps) menjadi 1,31 persen. Penurunan imbal hasil itu, membuat saham-saham emiten perbankan besar melemah tajam. Bank of America tekor 3,4 persen, dan JP Morgan terkoreksi 3 persen. Merespons itu, Mino, Equity Analyst Indo Premier Sekuritas menyebut koreksi Wall Street akan menjadi sentimen negatif pasar. Penurunan sebagian besar harga komoditas berpeluang menjadi tambahan sentimen negatif untuk indeks harga saham gabungan (IHSG). Indeks diprediksi bergerak melemah dengan support level 6.020, dan resistance level 6.130.
Sejumlah saham laik koleksi antara lain UNTR support Rp20.275, resisten Rp20.875, ANTM support Rp2.330, resisten Rp2.410, PGAS support Rp1.060, resisten Rp1.085, dan PTBA support Rp2.250, resisten Rp2.340. (abg)