indoposnews.co.id – PT Bumi Serpong Damai (BSDE) optimistis meningkatkan kinerja pendapatan usaha, dan laba bersih tahun ini. Itu ditunjang konsistensi strategi diversifikasi portofolio 10 tahun terakhir. ”Kala pandemi, pendapatan segmen retail and hospitality dan area komersial lain terdampak, namun residensial tetap positif,” tutur Hermawan Wijaya, Direktur Bumi Serpong Damai. Produk kota mandiri atau township, perseroan memiliki BSD City, sekitar 6.000 hektare (ha). Selain itu, perseroan melalui entitas anak juga memiliki dan mengelola Grand Wisata dan Kota Wisata. ”Kami akan mengembangkan lahan di Palembang, Manado, dan Makassar,” imbuhnya.
Sebagai pelopor konsep township, emiten dengan posisi kas dan setara kas Rp7,64 triliun itu, juga sangat memperhatikan infrastruktur pendukung kawasan, terutama akses, dan fasilitas komuter. ”Setiap proyek memiliki konektivitas unggul terhubung dengan jalan raya utama, dan pusat transportasi. Khusus BSD City, kami membangun jalan tol Serpong-Balaraja. Sebagian ruas melintasi area BSD City,” ucap Hermawan.
Baca juga: Waw, Indofarma Bukukan Pendapatan Rp849,32 Miliar
Selanjutnya, perseroan telah mempersiapkan jalan tol Serpong-Bogor (belum tender) dari Serpong ke bagian Selatan Jakarta. Itu komitmen perseroan untuk penciptaan nilai terbaik bagi para pemilik properti di kawasan BSDE. Faktor lokasi, dan konektivitas unggul menjadi pertimbangan sejumlah perusahaan besar untuk berkantor, dan beraktivitas di kawasan BSD City. Misalnya, Unilever, Traveloka, MyRepublic, Monash Academy, Apple Academy, dan lainnya. Pengembangan, dan penjualan unit-unit properti unggulan tidak dapat dilakukan, kalau tidak aktif, dan fokus mengakuisisi lahan. Saat ini, posisi cadangan land bank perseroan masih tercatat kurang lebih 3.800 ha.
Paruh pertama 2021, penjualan mencapai Rp4,5 triliun atau setara 65 persen dari target sepanjang 2021 sebesar Rp7 triliun. Prapenjualan segmen residensial Rp3 triliun atau berkontribusi 67 persen atas total pencapaian. Sisanya dikontribusi segmen komersial mencapai Rp1,2 triliun atau 26 persen dari total pencapaian. Terdiri dari kavling komersial mayoritas BSD City Rp452 miliar, strata title (apartemen atau kondominium) Rp304 miliar, dan ruko Rp411 miliar.
Baca juga: Sarana Menara Akuisisi 90 Persen Saham Solusi Tunas Pratama
Pengembangan vertikal terjual mayoritas didukung The Elements Rasuna CBD Jakarta, Southgate TB Simatupang, Aerium Jakarta Barat, dan unit apartemen BSD City. Sedang ruko sebagian besar disumbang proyek TabeSpots, Virginia Arcade, dan West Park BSD City. BSD City Serpong penyumbang tertinggi yaitu 48 persen, diikuti Nava Park 23 persen. Kontributor lapis kedua Grand Wisata 8 persen, The Zora 7 persen, Legenda Wisata 3 persen, dan Kota Wisata 3 persen.
Paruh pertama 2021, pendapatan usaha tumbuh 39,20 persen menjadi Rp3,25 triliun dibanding periode sama tahun lalu Rp2,34 triliun. Segmen perumahan berkontribusi 36 persen, segmen penjualan tanah 31 persen, komersial 11 persen, penyewaan 11 persen, manajemen properti 5 persen, dan konstruksi 4 persen. Hotel, dan arena rekreasi masing-masing 1 persen. Tanah, bangunan, dan strata title berkontribusi 79,04 persen. Segmen ini, mencatat pendapatan Rp2,57 triliun, tumbuh 47,22 persen dibanding triwulan II-2020 sebesar Rp1,75 triliun. segmen pendapatan sewa tercatat berkontribusi 11,23 atau setara Rp365,32 miliar. Sedang periode sama 2020, segmen ini tercatat Rp417,36 miliar.
Baca juga: Mantap, Bank CIMB Niaga Sandang Peringkat idAAA
Segmen konstruksi berkontribusi Rp151,47 miliar. Itu tidak lepas dari pengerjaan konstruksi jalan tol oleh entitas anak. Laba kotor naik 36,35 persen menjadi Rp2,19 triliun dibanding periode sama tahun lalu Rp1,60 triliun. Laba usaha melonjak 129,48 persen menjadi Rp1,12 triliun dibanding tahun lalu Rp488,74 miliar.
Laba periode berjalan dapat diatribusikan kepada pemilik entitas Induk tercatat Rp680 miliar. Melesat 452,91 persen dari periode sama tahun lalu rugi Rp192,68 miliar. Untuk menjaga nilai tambah bagi pemegang saham, perseroan berupaya menjaga margin kotor di atas 60 persen, dan margin laba bersih di atas 30 persen. (abg)