indoposnews.co.id – PT Catur Sentosa Adiprana (CSAP) optimistis hingga pengujung tahun ini mengoleksi pendapatan Rp13,4 triliun, dan laba bersih Rp169 miliar. Itu menyusul agresifitas pembukaan gerai Mitra10, dan Atria. Apalagi, mayoritas alokasi belanja modal atau capital expenditure (Capex) tahun ini Rp500 miliar untuk ekspansi ritel modern tersebut. ”Ya, alokasi capex sekitar 80 persen untuk ekspansi gerai Mitra10, dan Atria,” tutur Corporate Secretary PT Catur Sentosa Adiprana Idrus Widjajakusuma, secara virtual Kamis (2/9).
Sepanjang tahun ini, perseroan telah merelokasi satu gerai Mitra10 di Kalimalang, Jakarta Timur (Jaktim), dan meresmikan dua gerai baru di Banjarmasin, Kalimantan Selatan (Kalsel), dan Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel). Hingga Desember 2021 mendatang, perseroan akan membuka tambahan dua gerai baru Mitra10 di Semarang, dan Tegal Jawa Tengah (Jateng) untuk merampungkan target empat gerai baru Mitra10 sepanjang tahun ini. ”Kalau rampung semua, total gerai Mitra10 berjumlah 42 toko menyebar pada 40 kota Indonesia,” ucapnya.
Baca juga: Bio Farma Perkuat Modal Indofarma Rp199,86 Miliar
Ekspansi Mitra10 itu, selaras dengan lompatan permintaan bahan bangunan hunian baru. Pada rentang 2022-2023 pembukaan gerai baru Mitra10 dipatok 50 toko dengan tingkat pembukaan gerai lima sampai enam toko setiap tahun. Untuk 10 tahun mendatang, diproyeksi minimal telah membuka 100 toko baru. Sekadar informasi, pada paruh pertama 2021, penjualan perseroan secara konsolidasi mencapai Rp6,7 triliun. Surplus 16 persen dibanding periode sama 2020 sejumlah Rp5,8 triliun. Gross profit margin menanjak menjadi 16,46 persen dari 16,16 persen. Sedang opex ratio turun menjadi 13,91 persen dari periode sama 2020 di kisaran 14,37 persen.
Segmen ritel modern macam bahan bangunan, home improvement & home furnishing dari jejaring ritel modern Mitra10 dan Atria mencatat pendapatan Rp2,4 triliun atau tumbuh 13 persen dibanding periode sama 2020 di level Rp2,1 triliun. Secara keseluruhan, segmen itu berkontribusi 36 persen terhadap penjualan konsolidasi.
Baca juga: Jangan Ketinggalan, Bank Milik Alim Markus Sebar Dividen Rp33,32 Miliar
Segmen distribusi bahan bangunan, kimia, dan FMCG mencatat pendapatan Rp4,4 triliun. Menguat 18 persen dibanding periode sama 2020 di kisaran Rp3,8 triliun, dan berkontribusi 64 persen atas penjualan konsolidasi. Ratio Ebitda naik menjadi 5,03 persen dari 4,40 persen. Perseroan sukses mendongkrak kinerja laba hingga 153 persen menjadi Rp79 miliar dibanding periode sama 2020 sejumlah Rp31 miliar. (abg)