indoposnews.co.id – PT Nusantara Infrastructure (META) mengantongi fasilitas kredit investasi senilai Rp750 miliar. Dukungan finansial dari Bank Central Asia (BBCA) itu, didapat Nusantara melalui sektor bisnis jalan tol PT Bintaro Serpong Damai (BSD). ”Ya, fasilitas tersebut untuk mendukung pembiayaan, dan pengembangan proyek jalan tol,” tutur Direktur Utama Bintaro Serpong Damai (BSD) Purwoto, Rabu (1/9).
Sejumlah proyek itu, antara lain konstruksi penanganan banjir (Peninggian) pada KM 8 Jalan Tol Pondok Aren-Serpong, konstruksi tidak sebidang ramp Junction Serpong dengan exit ramp Pamulang (Weaving), dan proyek pembangunan jalan akses Tol Makassar New Port, Sulawesi Selatan (Sulsel). Fasilitas kredit investasi itu, diharap akan berdampak positif pada kegiatan operasional sekaligus memperkuat stabilitas finansial perusahaan dalam mendukung pengembangan proyek strategis yang saat ini tengah menjadi fokus perusahaan. ”Proyek itu, juga diharap dapat meningkatkan nilai aset, dan value perusahaan dalam waktu dekat,” tukasnya.
Baca juga: Lepas Saham Mitrabahtera, Lo Kheng Hong Raup Dana Rp67,19 Miliar
Sesuai permintaan pemerintah daerah setempat untuk mengatasi kemacetan, dan permasalahan banjir Wilayah Tangerang Selatan (Tangsel), perusahaan siap memulai pembangunan proyek untuk mendukung Pemerintah Kota (Pemkot) Tangsel, dalam menyelesaikan berbagai permasalahan sektor infrastruktur. Penandatanganan perjanjian fasilitas kredit investasi itu, dilakukan Direktur Utama Bintaro Serpong Damai (BSD), dan perwakilan Bank Central Asia pada Senin, 30 Agustus 2021 di Gedung Equity Jakarta. Penandatanganan perjanjian fasilitas kredit investasi itu, berdurasi 5 tahun dengan skema fixed-interest rate.
Sekadar informasi, konstruksi penanganan banjir pada KM 8 itu, bentuk dukungan perusahaan untuk mencegah banjir Area Tol Jakarta-Serpong hampir terjadi setiap tahun akibat perubahan tata guna lahan area sekitar. Pembangunan kawasan permukiman di Tangsel juga mengakibatkan area resapan air menyusut. Efeknya, kondisi genangan pada Tol BSD terjadi hampir setiap tahun sekali sejak 2008. Proyek itu, diharap dapat mengatasi bencana banjir terjadi akibat penyempitan sungai. Nantinya, dengan kehadiran proyeksi itu, kala hujan mengguyur dengan intensitas tinggi, akses Jalan Tol BSD, dan Serpong Junction dapat dilalui tanpa adanya hambatan.
Baca juga: Kuartal I-2021, Indoritel Makmur Cetak Pendapatan Rp135,32 Miliar
Proyek konstruksi tidak sebidang ramp Junction Serpong dengan exit ramp Pamulang untuk menghilangkan potensi weaving pada lokasi tersebut. Selain itu, proyek tersebut juga untuk menghindari potensi kecelakaan daerah Serpong Junction dengan meningkatkan faktor keselamatan (safety) bagi para pengguna jalan. Proyek itu, juga diharapkan dapat mengurai kemacetan pada jalan arteri exit Pamulang (ROW 30) Tangsel melalui pelebaran jalan, dan perbaikan akses.
Sementara itu, jalan akses Tol Makassar New Port juga sangat dibutuhkan untuk mendukung pengoperasian Makassar New Port berstatus Proyek Strategis Nasional (PSN). Berdasar Rencana Induk Pelabuhan (RIP) pada 2023, seluruh kegiatan bongkar muat peti kemas akan pindah dari pelabuhan lama ke Terminal Makassar New Port. Terminal Makassar New Port diperkirakan melayani bongkar muat peti kemas 978.056 Teus. Dengan begitu, pembangunan jalan akses tol Makassar New Port sangat krusial. Tahap awal, pembangunan jalan akses tol Makassar New Port akan menghubungkan pergerakan lalu lintas dari pelabuhan lawas ke Makassar New Port, dan dari Jalan Tol Makassar Seksi IV ke Makassar New Port.
Baca juga: Kuartal II-2021 Timah Cetat Laba Rp270 Miliar
Menyusul kepercayaan, dan dukungan finansial itu, manajemen Nusantara perusahaan optimistis dan berharap pembangunan proyek segera dijalankan sesuai target. Yaitu mendukung pengembangan infrastruktur kota. Menjadi jalan keluar, dan konektivitas daerah, sekaligus sebagai bentuk peningkatan pelayanan perusahaan kepada para pengguna jalan. (abg)