indoposnews.co.id – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi mengawali pekan di zona hijau. Rebound dari koreksi akhir pekan lalu di tengah kekhawatiran pelaku pasar. Sepanjang perdagangan hari ini, Senin (30/8) Indeks akan mengembara di kisaran support 5.990, dan resisten 6.061. Apalagi, secara teknikal pelemahan Indeks break out support, dan mengonfirmasi break out moving average 50 hari. Pergerakan akan menguji moving average 200 hari sebagai support cukup kuat, dan sebagai konfirmasi arah pergerakan lanjutan.
Apabila berhasil rebound, itu akan menjadi sinyal positif jangka pendek begitu juga sebaliknya. Indikator stochastic dan RSI lebih memberikan sinyal bearish menekan dari area overbought. ”Secara teknikal Indeks masih berpotensi mencoba rebound,” tutur Lanjar Nafi, Equity Technical Analyst Head of Research PT Reliance Sekuritas Indonesia.
Baca juga: Market Bergerak Monoton, Koleksi Saham Argo Pantes
Sejumlah saham laik koreksi Ace Hardware (ACES), Adaro Energi (ADRO), Aneka Gas Industri (AGII), Aneka Tambang (ANTM), Bank Negara Indonesia (BBNI), Erajaya Swasembada (ERAA), Bukit Asam (PTBA), dan United Tractors (UNTR). Mereview perdagangan akhir pekan lalu, Indeks minus 0,28 persen atau 16,71 poin ke level 6.041,37. Investor melakukan aksi tunggu pertemuan The Fed soal prospek stimulus Amerika Serikat (AS) dapat mengakibatkan capital outflow pada negara-negara emerging market dalam jangka pendek.
Kekhawatiran terhadap volatilitas nilai tukar akibat capital outflow menjadi salah satu faktor. Indeks sektor infrastruktur tekor 0,96 persen, dan energy anjlok 0,77 persen menjadi penekan indeks. Indeks sektor teknologi surplus 2,58 persen, dan Healthcare naik 0,41 persen gagal mengawal Indeks dari jurang koreksi. Sementara itu, bursa Asia berpotensi rebound pada awal pekan. Itu setelah ekuitas AS reli mencetak rekor baru, dan treasuri menguat akhir pekan lalu. Jerome Powell memberi indikasi penarikan stimulus dengan cara hati-hati. The Fed mungkin mulai mengurangi pembelian obligasi tahun ini.
Baca juga: Efek Sikap The Fed, Lompatan IHSG Tak Terbendung
Namun, tidak akan terburu-buru untuk menaikkan suku bunga, dan akan terus dipandu dengan data untuk mempertimbangkan risiko varian delta. Investor akan menanti data pekerja AS minggu ini untuk melihat apakah dapat menandai pemulihan cukup kuat untuk taper tantrum. Di Asia, peraturan Beijing terhadap industri swasta akan tetap menjadi fokus utama investor. Sisi komoditas mayoritas mengalami penguatan mulai energy hingga logam. Harga minyak mentah WTI melesat 1,96 persen, Batubara naik 1,43 persen, Nikel menanjak 1,09 persen, dan Timah meroket 0,77 persen. (abg)