Indoposonline.NET – Indeks bursa Amerika Serikat (AS) Wall Street menyudahi perdagangan dengan bervariasi. Dow Jones melemah 67 poin (0,19 persen) ke level 34.894, S&P 500 menguat 6 poin (0,13 persen) menjadi 4.406, Nasdaq surplus 16 poin (0,11 persen) ke posisi 14.542, dan EIDO mengalami koreksi 0,34 poin (1,63 persen) pada level 20.56.
Indeks Dow Jones melanjutkan koreksi, kala S&P 500, dan Nasdaq menanjak. Kekhawatiran investor bank sentral AS (The Fed) akan segera mengurangi laju kebijakan moneter longgar masih menjadi faktor dominan mempengaruhi pergerakan pasar. Selain itu, investor juga mencermati beberapa data ekonomi cukup beragam.
Baca juga: IHSG Potensial Rebound, Kuntit Saham Ini
Saham-saham berhubungan dengan proses pemulihan ekonomi mengalami pelemahan cukup signifikan. Produsen minyak Devon Energi tekor 3 persen, dan Occidental Petroleum terkoreksi 5,8 persen. Perusahan tambang Freeport McMoRan turun 4,3 persen, perusahaan otomotif General Motors menukik 3,4 persen, produsen besi Nucor anjlok 2,7 persen. Di sisi lain, saham emiten sektor defensive seperti emiten konsumer dan kesehatan berhasil membukukan penguatan.
Sementara itu, beberapa data ekonomi rilis kemarin cukup beragam. Klaim baru pengangguran mingguan tercatat terendah selama masa pandemi yaitu 348 ribu, dan lebih baik dari ekspektasi 363 ribu. Indeks manufaktur Philadelphia Fed turun menjadi 19,4 dari sebelumnya 21,9 namun, angka itu, masih mengindikasikan adanya ekspansi.
Baca juga: Pelaku Pasar Cemas Capital Outflow, IHSG Memburuk
Menilik data itu, Mino, Equity Analyst Indo Premier Sekuritas menyebut lompatan mayoritas indeks bursa Wall Street akan menjadi sentimen positif pasar. Lanjutan koreksi mayoritas harga komoditas berpeluang menjadi sentimen negatif indeks harga saham gabungan (IHSG). Sepanjang perdagangan hari ini, Jumat (20/8) Indeks akan bergerak bervariasi cenderung melemah dengan support level 5.930, dan resistance level 6.050.
Sejumlah saham pilihan bisa menjadi jujukan koleksi. Antara lain Astra Agro Lestari (AALI) support Rp8.175, resisten Rp8.425, Indocement Tunggal Prakarsa (INTP) support Rp10.825, resisten Rp11.200, JPFA dengan support Rp1.595, dan resisten Rp1.645, dan Perusahaan Gas Negara PGAS dengan support Rp985, dan resisten Rp1.015. (abg)