indoposonline – Saham-saham Australia sedikit pulih dari aksi jual besar-besaran di sesi sebelumnya pada awal perdagangan Kamis pagi, dengan saham bank dan teknologi memimpin kenaikan, meskipun penurunan harga-harga komoditas membebani sektor pertambangan dan energi.
Indeks acuan S&P/ASX 200 terangkat 0,3 persen menjadi diperdagangkan di 6.952,10 poin pada pukul 00.30 GMT. Indeks acuan jatuh 1,9 persen pada perdagangan Rabu (19/5/2021), penutupan terendah sejak 7 April.
Saham-saham teknologi informasi melonjak 2,7 persen, dengan raksasa beli-sekarang-bayar-nanti Afterpay Ltd meningkat 3,1 persen dan Appen Ltd menguat untuk sesi kedua setelah perusahaan kecerdasan buatan itu mengumumkan rencana restrukturisasi.
Baca juga : Saham di Wall Street Turun
EML Payments melejit 15,4 persen dan merupakan pencetak keuntungan tertinggi dalam indeks acuan dan sub-indeks teknologi, sehari setelah penyedia solusi pembayaran itu terjun 50 persen di tengah kekhawatiran pembatasan peraturan pada unit Irlandia-nya.
Saham-saham keuangan juga mengalami kenaikan, dengan apa yang disebut bank “Empat Besar” diperdagangkan di wilayah positif.
Sektor pertambangan adalah pecundang terbesar dalam indeks acuan, merosot 2,0 persen mencapai level terendah lebih dari dua minggu di belakang penurunan kontrak bijih besi China. Penambang global Rio Tinto Ltd dan BHP Ltd masing-masing melemah 1,7 persen.
Saham-saham sektor energi juga turun karena minyak mentah merosot dua dolar AS di tengah kekhawatiran meningkatnya kasus COVID-19 di Asia. Penambang minyak dan gas Santos Ltd dan Woodside Petroleum tergelincir.
Baca juga: IHSG ditutup merosot, menjelang rilis kebijakan bank sentral AS
Saham sektor perawatan kesehatan naik sebanyak 1,2 persen dan melihat sesi terbaik mereka dalam satu minggu, dengan perusahaan bioteknologi utama CSL Ltd terangkat 1,2 persen.
Sementara itu Qantas Airways Ltd melonjak 3,0 persen menjadi salah satu top gainers dalam indeks karena maskapai penerbangan Australia itu menetapkan lebih banyak langkah pemotongan biaya dalam upaya untuk mengatasi krisis COVID-19.
Sementara itu indeks acuan S&P/NZX 50 Selandia Baru terkerek 0,6 persen menjadi diperdagangkan pada 12.354,56 poin. Investor mengalihkan perhatian mereka ke anggaran negara, ketika pemerintah diperkirakan menargetkan pengeluarannya untuk mengatasi masalah meningkatnya tunawisma dan ketidaksetaraan. (rim)