indoposnews.co.id – Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Industri Halal Sidoarjo mendapat kunjungan istimewa dari 28 delegasi perusahaan makanan dan minuman Tiongkok. Kunjungan itu, diikuti 50 orang, dan membahas potensi besar dalam mendukung industri halal Indonesia.
Delegasi Tiongkok tampak antusias dalam sesi tanya jawab. Investor negeri tirai bambu itu, terkesan dengan berbagai insentif KEK Industri Halal Sidoarjo. Misalnya, Tax Holiday, kemudahan perizinan halal, hingga fasilitas investasi hanya ada di kawasan tersebut.
Adi Tedja Surya, Direktur Utama Makmur Berkah Amanda (AMAN), menyebut KEK Industri Halal Sidoarjo di Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, tersebut dirancang menjadi pusat unggulan industri halal Indonesia seluas 796,65 hektare (ha).
Baca juga: Tambah Pengaruh, Cathay Gulung 674 Juta Saham Suparma Rp205 Miliar
“Target kami menarik investasi Rp97,8 triliun hingga 2045, dengan menciptakan lebih dari 317 ribu lapangan kerja. Kami mengundang para investor untuk berkolaborasi dalam mengembangkan potensi besar industri halal ini,” ungkap Adi.
Menurut Adi, Indonesia memiliki cita-cita besar menjadi pusat halal dunia. Saat ini, konsumsi produk halal Indonesia sudah mencapai 10 persen dari total konsumsi global, tetapi peran Indonesia sebagai produsen masih tergolong kecil.
“KEK Halal Sidoarjo strategi utama kami menjadikan Indonesia sebagai global halal hub. Dengan lokasi strategis, peluang sektor hilirisasi, logistik, dan perdagangan makin menjanjikan. Apalagi konektivitas terhubung dengan proyek nasional seperti Ibu Kota Nusantara,” jelas Adi.
Baca juga: Dapat Restu, Logindo Gaspol Private Placement Rp325,5 Miliar
Selain mendukung pertumbuhan ekonomi lokal, MBA Group bersama pemerintah juga mendorong kolaborasi untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi kawasan timur Indonesia. “Semangat ini sejalan dengan visi Presiden Prabowo dan Menko Perekonomian Airlangga Hartarto yang menarget pertumbuhan ekonomi 8 persen pada 2025,” tambahnya.
Adi optimistis KEK Halal Sidoarjo akan menjadi ekosistem kuat yang mencakup produksi, pengolahan, logistik, hingga distribusi produk halal secara menyeluruh. Dengan potensi besar itu, kawasan tersebut diharap menjadi ujung tombak industri halal Indonesia di masa depan. (abg)