indoposnews.co.id – PT Sinar Mas Multiartha (SMMA) akan menjajakan obligasi senilai Rp1,66 triliun. Obligasi berkelanjutan II tahap III 2022 itu, bagian dari obligasi berkelanjutan II maksimal Rp5 triliun. Surat utang itu, dilepas ke pasar dibalut dua seri yaitu A, dan B.
Seri A sejumlah Rp580 miliar dengan tingkat bunga tetap 9,75 persen berjangka waktu lima tahun. Pembayaran obligasi dilakukan secara penuh 100 persen dari jumlah pokok obligasi seri pada saat tanggal jatuh tempo. Seri B senilai Rp1,08 triliun berbunga 10,50 persen per tahun berdurasi 10 tahun terhitung sejak tanggal emisi.
Baca juga: Mantul, Bos Baracoal Serok 9,7 Juta Saham Cashlez Rp1,58 Miliar
Pembayaran obligasi dilakukan secara penuh 100 persen dari jumlah pokok obligasi seri B pada saat tanggal jatuh tempo. Bunga obligasi dibayar setiap tiga bulan sejak tanggal emisi sesuai tanggal pembayaran masing-masing bunga obligasi. Pembayaran pertama pada 30 Desember 2022, dan pembayaran terakhir sekaligus jatuh tempo pada 4 Oktober 2027 obligasi seri A, dan 4 Oktober 2032 obligasi seri B.
Dana hasil obligasi untuk pinjaman modal kerja dengan mekanisme perpetual loan terhadap anak usaha. Yaitu sejumlah Rp500 miliar disalurkan kepada PT Arthamas Solusindo, untuk pinjaman modal kerja dengan mekanisme perpetual loan kepada PT Data Opa Terpadu (DOT). Dana itu, oleh DOT untuk membeli barang modal berhubungan dengan IT.
Baca juga: Tata Portofolio, Krakatau Steel Fasilitasi Transaksi Lintas Anak Usaha Rp4,62 Miliar
Lalu, sisa disalurkan kepada PT Shinta Utama sebagai modal kerja PT Zimba Onix Mustika untuk pembelian barang modal berhubungan dengan pembangunan properti, modal kerja lain serta investasi, dan PT Sistem Loka Triprima untuk pembelian barang modal berhubungan dengan IT seperti software, hardware, modal kerja lainnya, dan investasi.
Obligasi itu, telah mendapat rating idAA dari Kredit Rating Indonesia. Penjamin pelaksana emisi obligasi dan penjamin emisi obligasi yaitu PT Aldiracita Sekuritas Indonesia, dan bertindak sebagai wali amanat Bank KB Bukopin (BBKP).
Baca juga: Restorasi Armada, Garuda Indonesia Dapat Pinjaman Rp750 Miliar
Indikasi jadwal obligasi sebagai berikut. Tanggal efektif pada 27 Agustus 2021. Penawaran umum obligasi pada 28-29 September 2022. Penjatahan pada 30 September 2022. Pengembalian uang pemesanan pada 4 Oktober 2022. Distribusi obligasi secara elektronik pada 4 Oktober 2022, dan pencatatan obligasi di Bursa Efek Indonesia pada 5 Oktober 2022. (abg)