indoposnews.co.id – Maha Properti Indonesia (MPRO) menyerap Dana Hasil initial public offering (IPO) senilai Rp111,19 miliar. Dana tersebut menggelinding untuk sejumlah kebutuhan emiten asuhan Dato Sri Tahir tersebut. So, Dana IPO tersisa Rp45,15 miliar.
Serapan Dana IPO senilai Rp23,45 miliar atau 15 persen untuk proyek apartemen Apsara Tower 1. Lalu, untuk modal kerja operasional sejumlah Rp7,81 miliar alias setara dengan 5 persen. Dan, proyek Simprug Signature baru menelan anggaran sebesar Rp79,92 miliar alias 51 persen.
Baca juga: Bunga Minimalis, Distribusi Voucher Reproduksi Dana IPO di BCA Rp41,59 Miliar
Padahal, proyek Signature diproyeksi menyedot biaya senilai Rp125,07 miliar atau 80 persen. Sementara itu, sisa dana hasil IPO Rp45,15 miliar ditempatkan pada giro Bank OCBC NISP (NISP), dan Bank Mayapada (MAYA). Bank OCBC dengan tingkat bunga atau bagi hasil 1,5 persen dengan nilai penempatan Rp1,82 miliar.
Lalu, Bank Mayapada, merupakan afiliasi perseroan mendapat porsi penempatan senilai Rp2,57 miliar dengan tingkat bunga atau bagi hasil 1,5 persen. Sekadar informasi, pada 28 September 2018, Maha Properti mengantongi dana kotor hasil IPO sejumlah Rp164,17 miliar.
Lalu, dikurangi biaya penawaran umum senilai Rp7,82 miliar. Oleh karena itu, perseroan mengoleksi dana bersih Rp156,34 miliar. Dana senilai Rp111,19 miliar terserap untuk proyek, belanja modal dan lain-lain. Alhasil, sisa Dana IPO tercatat Rp45,15 miliar. (abg)