indoposnews.co.id – Semesta Akademi makin mempertegas misi mendukung pertumbuhan industri kreatif berkelanjutan. Itu ditunjukkan dengan menghadirkan beragam program pendidikan kreatif terbaru.
Mengusung konsep interaktif, Creative EdTech, Semesta Akademi menggandeng sejumlah pakar terkemuka Indonesia. Misalnya, Wahana Edukasi (Storytelling & Scriptwriting), Maudy Ayunda (Creative Leadership), Thinking Room (Visual Design & Branding), Desy Bachir (Branding & Marketing Foundations), Agung Hapsah (Creating High Quality Content for Business), dan INFIA (Social Media & Intellectual Property) untuk berkolaborasi menjawab tantangan dinamika industri kreatif, dan persaingan antara talenta lokal dengan global.
Baca juga: 815 Warga Jakarta Barat Mengungsi Akibat Banjir
Berdasar data OPUS Ekonomi Kreatif 2020, subsektor ekonomi kreatif (Ekraf) berkontribusi Rp1.211 triliun terhadap produk domestik bruto (PDB) nasional. Angka itu, meningkat dari periode 2019 dengan kontribusi Rp1.105 triliun. Itu menunjukkan industri kreatif Indonesia terus berkembang pesat. Butuh sumber daya manusia (SDM) berkualitas, dan berdaya saing tinggi.
Pada dasarnya, industri kreatif akan menjadi salah satu fondasi perekonomian Indonesia, sehingga perlu dikembangkan secara terus menerus. Itu mendorong pembentukan Semesta Akademi di atas empat pilar. Meliputi Creative Fundamentals, Creative Branding & Marketing, Creative Business, dan Creative Media & Entertainment.
Baca juga: Film Nagih Janji Cinta Kantongi Dukungan Penuh Pemkot Solo
Pada 2021, Semesta Akademi sudah membangun fondasi, berkolaborasi dengan pelaku, pakar industri, dan menyusun program memiliki relevansi tinggi dengan target audiens. Semesta Akademi juga sudah melalui banyak trial and error untuk menemukan formula pembelajaran terbaik secara efektif, dan efisien. ”Tahun ini, kami siap melangkah lebih jauh, membuka pintu seluas-luasnya untuk berkolaborasi, baik dengan talenta kreratif, maupun korporasi,” tutur Steven Koesno, Co-Founder & CEO Semesta Akademi.
Menumbuhkan ekosistem industri kreatif berkelanjutan butuh wadah atau platform yang mempertemukan creative talents dengan industry experts. Itu penting agar dapat saling bertukar pengalaman, dan pengetahuan mendalam melalui sesi belajar-mengajar lebih interaktif. Konsep itu, diterapkan pada format praktisi mengajar langsung partisipan (Live Session with Industry Expert).
Baca juga: Suara Kayu Rilis Mini Album Kumpulan Cerita Pendek
Tujuannya, dalam setiap sesi interaktif tersebut, akan dapat merumuskan inovasi, dan solusi lebih berkelanjutan untuk ekosistem industri masa mendatang. Selain itu, tersedia juga format belajar menggunakan video interaktif (On-Demand Interactive Video). Di mana, para partisipan hanya perlu menyaksikan video untuk belajar intensif.
Semesta Akademi, meyakini pembelajaran kreatif bisa terbentuk karena melibatkan interaksi, dan kolaborasi antara anggota komunitas sehingga menciptakan ekosistem suportif, dan solid. Menyokong itu, Semesta Akademi menghadirkan berbagai fitur. Misalnya, Community Based Discussion Centric untuk membangun interaksi ramah, dan bonding kuat antara pelaku, dan pakar kreatif.
Baca juga: Gaga Muhammad Divonis 4,5 Tahun, ini Reaksi Keluarga Mendiang Laura Anna
Lalu, Community Learning, sesi khusus untuk peserta berdiskusi santai bersama para pakar mengenai materi tengah dipelajari atau tantangan yang dihadapi. Ada juga Daily Tutor Assistance, sesi interaktif harian dengan tutor, dan Weekly Challenge and Project. Berbagai fitur itu, untuk membangun komunikasi lebih harmonis antara anggota komunitas industri kreatif, bahkan membuka kesempatan kolaborasi profesional di luar Semesta Akademi.
Antusiasme tinggi juga diutarakan Gina S Noer, kolaborator dalam program Storytelling & Scriptwriting. ”Mewakili Wahana Edukasi, saya tidak sabar bertemu dengan talenta-talenta kreatif berbakat, berkolaborasi dengan mereka, bertukar ilmu, pengalaman terutama mengenai bidang Storytelling, dan Scriptwriting. Saya meyakini proses pembelajaran di Semesta Akademi tidak hanya berlangsung satu arah, sehingga pasti banyak insights yang dibutuhkan untuk keberlangsungan industri kreatif. Pada akhirnya, dunia kreatif, termasuk film, tentu butuh lebih banyak fresh minds,” aku Gina.
Baca juga: 1,4 Juta Vaksin AstraZeneca Tiba di Tanah Air Dalam Dua tahap
”Kami berharap Semesta Akademi, dan berbagai program yang diluncurkan tahun ini membantu para pelaku, dan calon pelaku kreatif untuk terus mengembangkan diri menjadi talenta berkualitas. Dengan begitu, pada akhirnya membawa terobosan baru bagi industri kreatif Indonesia, dan dunia lebih luas,” tutup Steven.
Sekadar informasi, Semesta Akademi memiliki biaya pendaftaran Rp1,2-3,6 juta. Itu juga tergantung dari program yang dipilih oleh peserta. Informasi lebih lanjut bisa mengunjungi www.semestaakademi.com atau ke media sosial Instagram @semesta.akademi. (abg)