indoposnews.o.id – Mirae Asset Sekuritas Indonesia menilai hasil pemilu Amerika Serikat (AS) meningkatkan ketidakpastian global. Itu menyusul pembelokan arah kebijakan Pemerintah AS, terutama bidang perdagangan internasional, dan perpajakan (fiskal).
Rizkia Darmawan, Analyst Research Mirae Asset, mengatakan kemenangan Donald Trump dalam Pemilu Presiden AS memicu sentimen penghindaran risiko (risk-off), berakibat pada peningkatan fluktuasi pasar keuangan. Kondisi itu, akan berdampak cukup besar terhadap penentuan arah kebijakan Indonesia, baik kebijakan moneter, atau kebijakan pemerintah meliputi kebijakan fiskal maupun kebijakan bidang perdagangan internasional.
“Meski demikian, perekonomian Indonesia menunjukkan stabilitas, dan ketahanan kendati berada dalam rezim suku bunga tinggi,” tutur Darma dalam Media Day: November 2024, 12 November 2024.
Baca juga: Cek! Superkrane Obral Dividen Interim Rp320,3 Miliar
Setelah Trump memenangkan pemilu AS, pasar modal Indonesia bereaksi negatif. Itu tercermin dari penurunan signifikan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) selama 2 hari berturut-turut, masing-masing 1,4 persen, dan 1,9 persen, sehingga total penurunan mencapai 3,3 persen. Investor asing mencatat aksi jual bersih selama 4 hari beruntun sejak kemenangan Trump pekan lalu.
Total aksi jual bersih (net sell) investor asing dalam 4 hari mencapai Rp6,5 triliun. Itu pernah terjadi dalam kemenangan Trump pada 2016 misalnya. Menyebabkan koreksi IHSG 7,3 persen dalam waktu sepekan, aliran keluar modal asing terus berlanjut selama 28 hari perdagangan dengan total aksi jual bersih Rp17 triliun.
“Kebijakan Trump di masa kepresidenan, termasuk tarif lebih tinggi, dan rencana deportasi besar-besaran, juga diprediksi dapat meningkatkan tekanan inflasi. Itu kemungkinan akan menghambat ruang bagi Federal Reserve untuk melonggarkan kebijakan moneter edisi 2025, sehingga menjaga suku bunga tetap ketat,” ucap Darma.
Baca juga: Izin Investor, Lippo Cikarang Rancang Right Issue 3 Miliar Lembar
Dia juga menekankan pentingnya perhatian investor terhadap perubahan ini dalam merencanakan strategi investasi menghadapi ketidakpastian global. Pada acara bertema “Market Pulse 2024: U.S. Election, Commodities, and Mutual Fund Growth Opportunities” itu, dia mengatakan daya beli masyarakat Indonesia masih tahan banting (resilient) menjadi salah satu kekuatan ekonomi Indonesia. Sehingga, jika arus keluar dana asing (foreign outflow) mereda, pasar Indonesia akan diuntungkan.
Nah, dari sisi komoditas, Darma mengatakan pasar komoditas Indonesia menghadapi tantangan, dan peluang bervariasi pada kuartal IV-2024. Ke depan, harga komoditas akan lebih berfluktuasi dibanding sebelumnya karena lebih tergantung dari sentimen global. Fluktuasi itu, dapat dimanfaatkan pelaku pasar untuk bertransaksi jangka pendek pada harga komoditas, dan saham perusahaan dengan bisnis berkenaan komoditas.
Koreksi harga komoditas global juga telah memberikan dampak langsung pada sektor energi, dan logam dasar, terutama pada harga minyak mentah, dan beberapa bahan kimia. “Sektor logam tertentu, seperti logam dasar yang digunakan dalam industri elektronik dan otomotif, tetap mengalami pertumbuhan yang stabil seiring dengan permintaan industri yang kuat,” jelas Darma.
Baca juga: Tambah Modal, MNC Energy Right Issue 20,19 Miliar Lembar
Secara khusus, harga minyak mentah mengalami fluktuasi akibat ketidakpastian pasar global, dan kebijakan ekonomi AS diperkirakan berdampak pada pergerakan harga energi. Harga minyak akan mengalami tekanan hingga akhir tahun, juga akan berdampak pada pendapatan dari sektor energi dalam negeri. Di sisi lain, logam dasar seperti nikel dan tembaga terus menunjukkan potensi positif mengingat peran strategis dalam produksi baterai untuk kendaraan listrik, terutama kawasan Asia Tenggara.
Pada kesempatan sama, Francisca Gerungan, Head of Fund Services Mirae Asset, mengatakan di tengah ketidakpastian pasar investor dapat memanfaatkan fasilitas pengalihan antar-reksa dana (switching). Switching dapat dilakukan misalnya dari sebuah reksa dana saham ke reksa dana pasar uang yang dikelola manajer investasi sama, atau sebaliknya.
“Investor dapat memanfaatkan fitur baru NAVI yaitu pembebasan biaya peralihan antara produk reksa dana (switching fee) yang dikelola manajer investasi yang sama, dan fitur ini bebas biaya sampai pengujung 2024,” tegas Francisca dengan nada promosi.
Baca juga: Multi Bintang Tabur Dividen Interim Rp400 Miliar, Telisik Jadwalnya
Di pengujung 2024, Francisca juga menginformasikan Mirae Asset menggelar program tahunan pengujung tahun bernama “Berlian” atau Berlimpah Hadiah NAVI. Tujuan program itu, mengapresiasi nasabah loyal Mirae Asset akhir tahun ini. “Program ini dirancang untuk seluruh nasabah ritel Mirae Asset, dan memberi peluang sehingga lebih mengenal produk reksa dana dan memaksimalkan portofolio investasi melalui NAVI. Program ini juga fokus pada edukasi, dan literasi keuangan, sehingga nasabah dapat membuat keputusan investasi lebih cerdas, dan terinformasi di reksa dana,” ulasnya.
Program Berlian memberi hadiah beragam gadget, termasuk 2 iPhone 16 Pro sebagai hadiah utama bagi dua nasabah pertama yang membeli reksa dana melalui aplikasi/website NAVI dengan syarat, dan ketentuan berlaku. Selain itu, 8.300 nasabah pertama pembeli reksa dana melalui NAVI minimal Rp25 juta akan mendapat hadiah langsung voucher NAVI Rp 50 ribu. Program Berlian itu, berlaku bagi pembelian reksa dana melalui NAVI pada periode 1 November sampai akhir 2024. (abg)