indoposnews.co.id – PT GoTo Gojek Tokopedia (GOTO) menambah daftar panjang perusahaan e-commerce melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) para karyawan. Itu dilakukan untuk efisiensi, dan menekan rugi. Sejak awal, perseroan telah mengevaluasi optimalisasi beban biaya secara menyeluruh, termasuk kegiatan operasional, integrasi proses kerja, dan negosiasi ulang berbagai kontrak kerja sama.
Pada akhir kuartal kedua 2022, GOTO berhasil melakukan penghematan biaya struktural Rp800 miliar dari berbagai aspek penghematan, seperti teknologi, pemasaran dan outsourcing. Namun demikian, untuk lebih jauh bernavigasi di tengah kondisi ekonomi global makin penuh tantangan, GOTO mengambil keputusan sulit untuk merampingkan karyawan 1.300 orang atau sekitar 12 persen dari total karyawan tetap Grup GoTo.
Baca juga: Efek GOTO, Laba Astra International Terbang Menjadi Rp23,3 Miliar
”Itu untuk fokus pada layanan inti, yaitu on-demand, e-commerce, dan financial technology. GoTo telah mencatat pertumbuhan konsisten didorong strategi menyasar peningkatan jumlah pengguna multiplatform, alokasi insentif secara efektif, dan membangun sinergi terintegrasi dalam ekosistem,” tulis Manajemen GOTO, Jumat (18/11).
Nantinya, karyawan terdampak akan mendapat kompensasi sesuai peraturan perundang-undangan ketenagakerjaan berlaku. Dengan demikian bagi karyawan berbasis di Indonesia akan mendapat kompensasi sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 35 tahun 2021 tentang Perjanjian Kerja Waktu Tertentu, Alih Daya, Waktu Kerja dan Waktu Istirahat, dan Pemutusan Hubungan Kerja.
Baca juga: Hadapi Gugatan Hak Cipta, Simak Ini Langkah Strategis GoTo Gojek
Beleid itu, ditetapkan Presiden Joko Widodo di Jakarta pada tanggal 2 Februari 2021. Ada tantangan pada kondisi perekonomian secara global disebut berdampak signifikan kepada para pelaku usaha seluruh dunia. Manajemen GOTO menilai perseroan perlu beradaptasi dalam menyikapi tantangan tersebut. Langkah itu, diambil dalam mendorong percepatan kemandirian finansial. GOTO harus mengakselerasi menjadi bisnis mandiri secara finansial, dan tumbuh secara sustainable dalam jangka panjang.
Sekadar informasi, sebelumnya, induk Shopee dan Garena, Sea Ltd. telah memangkas sekitar 7.000 pekerjaan, atau sekitar 10 persen dari total karyawan enam bulan terakhir untuk mengurangi kerugian. Pemangkasan itu, menjadi bagian dari beberapa gelombang PHK sejak Juni. Raksasa game dan ritel online ini telah kehilangan hampir 90 persen kapitalisasi pasar sejak posisi puncak tahun lalu karena pertanyaan tentang prospek menghasilkan uang di era kenaikan suku bunga dan persaingan makin ketat. (abg)