• Redaksi
Selasa, Juli 22, 2025
indoposnews.co.id
No Result
View All Result
  • Login
  • Home
  • NEWS
    • Nasional
    • Politik
    • Nusantara
    • Hukum
    • Ibu Kota Negara
    • COVID-19 UPDATE
  • Ekonomi
    • Tekno
  • Olahraga
  • JABODETABEK
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Beauty
    • Health & Fitness
    • Hunian
    • Jalan- Jalan
    • Kids
    • Kuliner
    • Pendidikan
    • Otomotif
  • HIBURAN
    • selebritis
    • Musik
    • Film
      • Review Film
    • Televisi
    • Mancanegara
    • Bollywood
    • K – pop
    • Budaya
  • Opini
  • Indeks
  • Home
  • NEWS
    • Nasional
    • Politik
    • Nusantara
    • Hukum
    • Ibu Kota Negara
    • COVID-19 UPDATE
  • Ekonomi
    • Tekno
  • Olahraga
  • JABODETABEK
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Beauty
    • Health & Fitness
    • Hunian
    • Jalan- Jalan
    • Kids
    • Kuliner
    • Pendidikan
    • Otomotif
  • HIBURAN
    • selebritis
    • Musik
    • Film
      • Review Film
    • Televisi
    • Mancanegara
    • Bollywood
    • K – pop
    • Budaya
  • Opini
  • Indeks
No Result
View All Result
indoposnews.co.id
No Result
View All Result
Home Headline Utama

Aceh Seribu Kedai Kopi

abu by abu
18 Juni 2023 05:27
Seribu Kopi

ASYIK - Dahlan Iskan bersama salah satu pemilik kedai kopi di Aceh. FOTO - ISTIMEWA

Share on FacebookShare on Twitter

indoposnews.co.id – ANDA SUDAH TAHU gelar lama Aceh, tapi saya baru tahu gelar terkininya: Kota 1000K. Seribu (Kedai) Kopi. Saya mengadakan riset sederhana. Respondennya para profesor, doktor, ustad, dokter PPDS penyakit dalam, mahasiswa, dan mahasiswi. Merekalah yang mengajak saya ke ”seribu” kedai kopi di Banda Aceh: Jumat-Sabtu lalu. Siang dan malam. Subuh dan senja. Saya tanya mereka: gelar mana yang kini lebih populer. Serambi Makkah atau Seribu Kedai Kopi. 

Hanya satu yang menjawab Serambi Makkah. Yakni seorang ustad lulusan Gontor. Setengah baya. Sang ustad kini mengasuh beberapa pondok alumnus di sana. Pondok Alumni adalah sebutan untuk pesantren yang didirikan alumnus Gontor, Ponorogo. Istrinya cantik dengan i lima –dokter spesialis pula. Pun saya harus ke kafe. Ketika hari itu saya harus IG-live dengan Rumah Sakit Mata Undaan Surabaya. Hari itu adalah Hari Donor Kornea se Dunia. Begitu banyak orang buta harus ditolong.

Begitu langka kornea bisa didapat. Dokter ahli menjadi kurang ahli: kurang sering mempraktikkan ilmunya. Lalu kita mencela dokter kita kalah dari luar negeri. Padahal, kitalah membuat para dokter itu kurang ahli. Kita punya doktrin agama kurang pro transplantasi: tidak boleh menyakiti mayat. Entah bagaimana riwayatnya mayat sudah tidak bisa merasa apa-apa dianggap masih disakiti saat diambil organnya. Masih pula ada anggapan umum ini: mayat mendonorkan mata akan rusak wajahnya. 

Baca Juga

Presiden Prabowo Resmikan 80 Ribu Koperasi Desa Merah Putih di Klaten

Agresif! Grup Djarum Kuasai Saham Pemilik Industri Karawang 6,56 Persen

Perkuat Armada, Garuda Borong 50 Pesawat Boeing

Astra Group Akuisisi 83,67 Persen Saham Mega Manunggal Property

Baca juga: BSI Aceh

Bola matanya dicungkil. Bolong. Jelek. Mengerikan. Tentu anggapan itu tidak benar. Yang akan didonorkan hanyalah lapisan sangat tipis di luar bola itu. Tidak akan mengubah tampakan wajah mayat sedikitpun. Saya harus bicara itu di IG live. Saya dibawa ke satu kafe. Penuh. Bising. Tidak bisa IG-live di situ. Pindah ke kafe lain. Sama. Begitu banyak kafe. Penuh semua. Saya ingat teman saya: juga punya kafe. Namanya Rumah Aceh. Saya minta pindah ke sana. 

Sepanjang perjalanan mata saya jelalatan: kafe di kanan, kafe di kiri, kafe di mana-mana. Kafe Rumah Aceh itu milik Mirza, wartawan independen merangkap dosen hukum. Kalau di lantai bawah nanti penuh, bisa di lantai atas. Pun kalau atas penuh bisa di teras belakang. Akhirnya saya diberi ruang khusus: kantor media online-nya di bangunan sebelah. Kapling ini memang luas: 2000 m2. Bagian depannya bangunan rumah asli Aceh: rumah kuno yang dipindah ke situ. 

Rumah di pedalaman diboyong ke kota. Rumah kayu. Dua lantai. Khas Aceh. Saya sudah ke situ kemarinnya. Ngobrol politik. Ayah Mirza tokoh politik utama Aceh. Saya sudah membaca buku biografi sang ayah. Berlinang air mata. Istrinya meninggal saat ia persis dipecat Aburizal Bakrie dari jabatan ketua Golkar Aceh. Lalu dicopot pula dari jabatan wakil ketua DPRA. Sang ayah, Sulaiman Abda, lantas membangun musala di belakang Rumah Aceh itu. Nama sang istri diabadikan menjadi nama musala.

Baca juga: Nilam Aceh 

”Ini Taj Mahalnya ayah,” ujar Mirza. Di situlah sang ayah menghabiskan malam-malamnya. Sampai sekarang. “Ibu saya mungkin wanita tercantik di seluruh Aceh,” ujar Mirza. Juga cerdas. Lahir batin. Dia master pendidikan. Menderita kanker kandungan –dan tidak ingin suaminya tahu. Dua kali ke kafe ini, dua rasa kopi saya coba. Sebagai bukan penikmat kopi saya tidak tahu apa beda keduanya. Mirza sangat ingin medianya bergabung ke Disway. Saya pun ingin. 

Kami bicara panjang: bagaimana caranya. Pembicaraan buntu ketika sampai pada Google: bagaimana cara menolak iklan hanya disukai Leong Putu itu. Tidak ada jalan keluar. Belum. Akhirnya saya bisa bertemu ayahnya Mirza. Habis subuh. Lokasi pertemuan di sebuah kafe, agak jauh dari Rumah Aceh. Tiap pagi ia ngopi di kafe itu. Dengan para teman sebayanya: profesor ekonomi, profesor hukum, doktor sastra Arab, dan para tokoh lainnya. 

Yang ia masygul, sang istri tidak sempat tahu: semua jabatannya dipulihkan ketika Aburizal dan Agung Laksono rukun kembali. Keduanya setuju memilih Setya Novanto jadi ketua umum Golkar yang baru. Mirza juga membuatkan saya janji bertemu tokoh agama di Aceh. Janji ketemunya juga di kafe. Dekat masjid sang ustad. Sehabis memberi kuliah subuh ia selalu ngopi di situ. Subuh itu saya sudah dua kali ke kafe. Di sela ke dua kafe itu saya ke Masjid Baiturrahman. 

Baca juga: Aceh Memang Istimewa

Waktu terkena tsunami hanya rusak sebagian. Masjid itu kian cantik. Halamannya diperluas. Jalan di depan masjid itu dipindah ke depan lagi. Jalan lama untuk menambah luas halaman. Lalu di halaman itu didirikan atap modern model halaman masjid Madinah. ”Payung otomatis” itu menambah keindahan masjid. Hanya saja atap itu jarang dibuka. Angin terlalu kencang. Sore itu panitia mengajak saya rapat: persiapan seminar kedokteran keesokan harinya. Rapatnya: di kafe. 

Yakni kafe di seberang kafe. Saya hampir salah masuk karena di sebelah kirinya juga kafe. Di situ saya ingin mencoba kopi yang belum pernah saya dengar namanya: kopi nira. Ternyata kopinya dicampur dengan cairan dari tangkai bunga aren. “Halal?” tanya saya kepada mahasiswi sebelah saya. “Kan ini belum jadi tuak,” jawabnyi. Saya pun melakukan riset sederhana: berapa yang menyukai kopi nira itu. Wow! Lebih 50 persen. Lalu saya hitung pengunjung kafe itu. Berapa persen wanitanya. 

Ternyata mayoritas. Lebih 60 persennya wanita. Semua muda. Berjilbab. Modis. Dari 40 yang saya lihat, yang cantik 45. Jam 22.00 saya diajak makan durian. Banyak penjual durian di pinggir jalan. Yakni di depan kafe ”Ata Kopi”. Kafe baru. Terbesar di Banda Aceh. Milik Deny Syahputra. Itu kafe terbuka. Hanya ada atap dan lantai. Seperti sebuah pujasera. Penuh. Masif. Pria. Wanita. Jam 22.00. Anak-anak muda. Kami harus berdiri beberapa menit. Lalu ada meja ditinggal pengunjung. 

Baca juga: Sang Suhu

Kami ke meja itu. Masih kotor. Ikut membersihkannya. Seberapa besar kafe yang saya sebut besar itu? Saya berdiri: menghitung meja. Bukan kaleng-kaleng: 60 meja. Masing-masing untuk 4 orang. Saat saya berdiri lama sambil menghitung itu pemiliknya datang. Minta foto bersama. Diikuti yang lain-lain. Kafe ini baru dibuka malam pertama puasa lalu. Lokasi ini dulunya penjara. Kena tsunami. Rata dengan tanah. Deny menyewa lahan itu. Lima tahun.

Saya diizinkan makan durian di meja itu. Dengan kopi hitam. Hebatnya lagi, kafe ini buka 24 jam. Dan itu bukan satu-satunya yang besar. Ada lagi yang di dekat rumah sakit itu. Juga 24 jam. 

Aceh berubah. Kota Banda Aceh ramai nyaris sepanjang malam. Aman. Sangat menyenangkan. Bersih. Rapi. Hijau. Teratur. Beda sekali dengan Medan: gersang, semrawut, dan kotor. Medan sekarang adalah Surabaya sebelum Risma. Serambi Makkah telah pula menjadi serambi kopi. (Dahlan Iskan)

Tags: acehdahlan iskandiswayKopi AcehSerambi MakkahSeribu KedaiSudut Kopi

Berita Terkait

Presiden RI Prabowo Subianto meresmikan peluncuran 80 ribu Koperasi Desa dan Kelurahan Merah Putih (Kopdes Merah Putih) di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, Senin (21/7/2025)
Headline Utama

Presiden Prabowo Resmikan 80 Ribu Koperasi Desa Merah Putih di Klaten

2025/07/22
Agresif! Grup Djarum Kuasai Saham Pemilik Industri Karawang 6,56 Persen
Ekonomi

Agresif! Grup Djarum Kuasai Saham Pemilik Industri Karawang 6,56 Persen

2025/07/22
Danantara Suntik Rp1,2 Triliun, Saham Garuda Melejit 
Ekonomi

Perkuat Armada, Garuda Borong 50 Pesawat Boeing

2025/07/22
Astra Group Akuisisi 83,67 Persen Saham Mega Manunggal Property
Ekonomi

Astra Group Akuisisi 83,67 Persen Saham Mega Manunggal Property

2025/07/22
Buyback, Mitratel Alokasikan Belanja Rp1 Triliun
Ekonomi

Buyback, Mitratel Alokasikan Belanja Rp1 Triliun

2025/07/22
Wow! Bayan Resources Bangun Terminal Khusus Batu Bara Rp3,45 Triliun
Ekonomi

Wow! Bayan Resources Bangun Terminal Khusus Batu Bara Rp3,45 Triliun

2025/07/22

Populer

Simak! Ini Perbedaan kuliah Administrasi Perkantoran dan Administrasi Bisnis

Simak! Ini Perbedaan kuliah Administrasi Perkantoran dan Administrasi Bisnis

6 Januari 2022 15:59
Ade Jona Prasetyo

Sosok Ayah Inspirasi Ade Jona Prasetyo Raih Kesuksesan

25 Oktober 2021 13:24
Karnaval SCTV

Karnaval SCTV Digelar di Bogor, Catat Tanggal, dan Intip Para Bintangnya

15 Juli 2022 11:11
Lucy In The Sky

Kendalikan Lucy In The Sky, Ini Bisnis yang Digeluti Delta Wibawa Bersama

23 April 2022 13:27
Jumpa pers PT.HDI menyingkapi kasus hukum yang menimpa JE di kantor PT. HDI di Kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (8/7)I

Langgar Kode Etik, HDI Hentikan Keanggotaan JE

8 Juli 2022 19:10
istimewa

Dari Game Mobile Legend, Zeva Christian Buktikan Gen Z Bisa Hasilkan Cuan Miliaran

26 September 2023 16:27
Kertas Basuki Rachmat

Kejagung Sita Aset Kertas Basuki Rachmat Indonesia, Ini Penjelasan Manajemen 

22 Maret 2022 12:00
we Tv (Foto : ist)

WeTV Rilis Fitur Sewa Konten WeTV Original

30 April 2022 00:16
King Kevin, Sosok di Balik Suksesnya Planet Gadget yang Suka Bikin Konten Motivasi di Tiktok

King Kevin, Sosok di Balik Suksesnya Planet Gadget yang Suka Bikin Konten Motivasi di Tiktok

2 Desember 2022 15:06
Allo Bank

Gemar Transaksi, Ali Gunawan Koleksi 7,95 Juta Saham Bank Milik Chairul Tanjung

2 Februari 2022 18:27

Pilihan Redaksi

Dua warga menerobos genangan air di Rawalumbu, Bekasi, Jawa Barat, Senin (18/10/2021)

KP2C : Waspada Luapan Air di Bekasi Malam ini

30 Oktober 2021 22:10
ARMY

Saham Asabri Nyangkut, Armidian Karyatama Antre Delisting

3 Juni 2022 15:35
Bahagianya Jennifer Lopez dan aktor Ben Affleck Menikah Secara Sipil

Bahagianya Jennifer Lopez dan aktor Ben Affleck Menikah Secara Sipil

18 Juli 2022 10:07
Disway

Selalu Ingat!

3 Juli 2023 05:27
Emas Antam

Babak Baru Kasus Antam, Hotman Paris Backup Praperadilan Budi Said

11 Februari 2024 20:15
Pameran lukisan Semar Ngruwat Jagad

Pameran Lukisan ‘Semar Ngruwat Jagad’ karya Sohieb Toyaroja Dibuka

26 Mei 2021 08:45
Bayar Utang, Logindo Private Placement Rp325,5 Miliar

Bayar Utang, Logindo Private Placement Rp325,5 Miliar

14 Oktober 2024 15:57
Sutradara Ryan Coogler bersama Lupita Nyong O dalam film "Black Panther" (2018).

“Black Panther:Wakanda Forever” Mulai Syuting

1 Juli 2021 13:49
Waskita Karya

Kerek Performa, Waskita Karya Suntik Modal Anak Usaha Rp68,17 Miliar

6 September 2022 06:30
Catat! Ini Jadwal Dividen Interim Emiten Menara Sandiaga Rp25 per Saham

Catat! Ini Jadwal Dividen Interim Emiten Menara Sandiaga Rp25 per Saham

6 Desember 2023 11:27

About

indoposnews.co.id

“Berita Terbaru Indonesia”
Alamat :
Grand Slipi Tower, Lantai 9 Unit O, Jalan Jend. S. Parman Kav 22-24, Jakarta Barat, DKI Jakarta.
Telepon : 02174773761
Email : redaksiindoposnews@gmail.com

Follow us

Alamat : Grand Slipi Tower, Lantai 9 Unit O, Jalan Jend. S. Parman Kav 22-24, Jakarta Barat, DKI Jakarta. Telepon : 02174773761 Email : redaksiindoposnews@gmail.com

No Result
View All Result
  • Home
  • NEWS
    • Nasional
    • Politik
    • Nusantara
    • Hukum
    • Ibu Kota Negara
    • COVID-19 UPDATE
  • Ekonomi
    • Tekno
  • Olahraga
  • JABODETABEK
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Beauty
    • Health & Fitness
    • Hunian
    • Jalan- Jalan
    • Kids
    • Kuliner
    • Pendidikan
    • Otomotif
  • HIBURAN
    • selebritis
    • Musik
    • Film
      • Review Film
    • Televisi
    • Mancanegara
    • Bollywood
    • K – pop
    • Budaya
  • Opini
  • Indeks

Alamat : Grand Slipi Tower, Lantai 9 Unit O, Jalan Jend. S. Parman Kav 22-24, Jakarta Barat, DKI Jakarta. Telepon : 02174773761 Email : redaksiindoposnews@gmail.com

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
indoposnews.co.idLogo Header Menu