Indoposonline.NET – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menukik 1,01 persen atau 61,33 persen menjadi 6.001. Sepanjang perdagangan, Indeks barayun di kisaran 5.944-6.070. Tercatat total transaksi senilai Rp16,87 triliun, dengan nilai jual bersih atau net sell investor asing Rp224,04 miliar.
Sebanyak 10 dari 11 indeks sektoral terkoreksi, dipimpin sektor barang baku (IDXBASIC) minus 2,29 persen, disusul sektor kesehatan terkapar 1,99 persen. Sektor teknologi menjadi satu-satunya menguat, dan menahan pelemahan indeks lebih lanjut, meski hanya 0,04 persen.
Baca juga: Karyawan BUMN WFH
Sebanyak 112 saham naik, 412 saham turun, dan 122 saham stagnan. Investor asing paling banyak melego saham PT Bank Rakyat Indonesia (BBRI) Rp156,1 miliar. Efeknya, saham BRI tekor 2,98 persen atau 120 poin ke posisi Rp3.910. Menyusul saham Merdeka Copper Gold (MDKA) dengan aksi jual asing Rp129,3 miliar. Saham MDKA merosot 6,82 persen atau 210 poin ke level Rp2.870.
Selain itu, asing juga menjual saham Indofood Sukses Makmur (INDF) Rp55,2 miliar, Indofood CBP (ICBP) Rp43,1 miliar, Aneka Tambang (ANTM) Rp37,8 miliar, dan Bank Negara Indonesia (BBNI) Rp35,7 miliar. Di tengah koreksi Indeks itu, pemodal bule memborong saham PT United Tractors (UNTR) Rp34,6 miliar, saham UNTR menguat 3,52 persen ke level Rp22.775.
Baca juga: Investor Cerna Sejumlah Rencana The Fed, IHSG Bergerak Sideway
Lalu, memboyong saham Sumber Alfaria Trijaya (AMRT) Rp32,3 miliar, dan saham Barito Pacific (BRPT) senilai Rp10,0 miliar. Koreksi pasar menyusul suku bunga The Fed, Dow Jones turun 0,62 persen, dan EIDO minus 0,56 persen. Kemudian harga timah terkoreksi 3,19 persen, emas turun 2,11 persen, nikel anjlok 2,02 persen, dan minyak susut 1,51 persen. Selanjutnya, pengadang laju Indeks lonjakan cukup tajam penderita Covid-19 satu hari bertambah 12.600. (abg)