Indoposonline.NET – Takengon, Aceh Tengah, menjadi pemasok kopi bagi perusahaan kopi dunia Amerika Serikat (AS) Starbucks. Kopi Arabika Gayo menjadi salah satu komoditi unggulan, dan dikenal sebagai kopi terbaik dunia.
Sekitar 18 kontainer atau 9,6 ton diekspor ke pasar AS, dan Eropa pada Kamis (17/6). Kopi arabika gayo organik itu, bernilai Rp6,5 miliar. ”Saya juga pencinta kopi gayo. Kopi di Aceh Tengah sudah menjadi komoditas penting karena sekitar 60 persen warga hidup dari pertanian kopi,” tutur Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki, kala melepas keberangkatan 18 kontainer kopi organik, di Takengon, Aceh Tengah, Kamis (17/6).
Baca juga: Cetak Entrepreneur Digital, Metrodata Gandeng Universitas Ciputra
Ekspor kopi arabika gayo kali ini dilakukan sepenuhnya Koperasi BQ Baburayyan. Koperasi itu, satu-satunya koperasi memiliki akses langsung penjualan kopi ke Starbucks tanpa melalui broker atau agen. ”Tidak mudah tentu koperasi bisa dipercaya bisa jual langsung ke Starbucks. Tentu, ini kualitasnya sudah memenuhi standar internasional,” ucapnya.
Oleh karena itu, ke depan Teten meminta koperasi terus diperkuat kelembagaannya. Caranya, para petani kopi perorangan, bergabung bersama koperasi, sehingga koperasi bisa menjadi offtaker pertama langsung dari petani. Kalau koperasi sehat, nanti akan didukung pembiayaan lewat LPDB-KUMKM.
Baca juga: Otomotif Menggeliat, Indonesia Kendaraan Layani Ekspor 19.688 Unit CBU
Koperasi juga akan diperkuat dengan resi gudang untuk menyimpan produk melimpah dan harga sedang tidak bagus. “Dengan begitu, petani akan fokus pada kualitas kopi. Saya Ingin memperkuat kelembagaan koperasi di Gayo khususnya bagi para petani kopi,” imbuhnya.
Teten berkomitmen memperbaiki tata niaga kopi agar memiliki nilai kesejahteraan bagi petani lebih baik. KUR dirancang untuk mendorong pengembangan kapasitas UMKM naik kelas. Apalagi, dengan bunga KUR rendah. Saat ini, momentum sangat baik bagi kopi Indonesia. Sebab, tahun ini diperkirakan panen kopi dunia turun.
Baca juga: Keren! Inocycle Technology Daur Ulang 11.600 Ton Sampah Botol Plastik
Ketua Koperasi BQ Baburrayyan Rizwan Husni mengatakan, telah memiliki total anggota koperasi 4.260 petani kopi dengan sertifikasi kebun kopi organik seluas 5.590 hektare (ha). Sejauh ini, Koperasi BQ Baburrayyan 100 persen membeli kopi langsung dari petani. Sekitar 85 persen dijual untuk kualitas pasar ekspor, dan sisa 15 persen dijual di dalam negeri.
Starbucks, kata Rizwan, menjadi pasar terbesar untuk komoditas kopi. Starbucks sudah memiliki 33 ribu gerai seluruh dunia. ”Kami menjadi satu-satunya koperasi memiliki direct access penjualan ke Starbucks. Kontrak kerja kami langsung dengan Starbucks,” ucap Rizwan.
Baca juga: Tunda Pembayaran Sukuk, BEI Gembok Saham Garuda Indonesia
Baru-baru ini, Starbucks membuka gerai eksklusif di Medan setelah Bali. Baburayyan, juga memasok kopi gerai eksklusif tersebut di Medan. ”Mereka survei lokasi, dan kualitas kopi. Alhamdulillah produk kami disukai,” kata Rizwan.
Ia merinci, Baburayyan telah menyuplai kopi ke gerai Starbucks Reserve dan dikirim 2.280 kg ke Yokohama Jepang, 10.500 kg ke Shanghai China, 8.400 kg ke AS, dan 2.820 kg ke Hamburg Jerman.
Baca juga: Dongkrak Tingkat Literasi, BFI Finance Lakukan Ini
Diakui Rizwan, pandemi Covid-19 juga berdampak bagi Baburayyan. Kalau sebelumnya mampu mengekspor 1.000-1.500 ton per tahun, tahun lalu hanya 499,2 ton dengan nilai Rp35,6 miliar. ”Sampai Mei tahun ini, Baburayyan menjual 57 ribu kg kopi senilai Rp4,2 miliar,” tandasnya. (abg)