indoposnews.co.id – Mirae Asset Sekuritas Indonesia menyarankan investor masih ragu memarkirkan dana menganggur pada instrumen reksa dana pasar uang. Terutama yang memiliki fasilitas pencairan lebih awal (sameday redemption) tentu dengan syarat, dan ketentuan.
Saran untuk berinvestasi pada reksa dana spesial itu, terutama ketika investor menunggu kondisi pasar modal lebih stabil, atau biasa disebut wait & see. ”Saat pelaku pasar cenderung wait & see, dana menganggur bisa dimanfaatkan dengan berinvestasi ke instrumen jangka pendek seperti reksa dana pasar uang. Terlebih lagi, produk dengan likuiditas tinggi karena punya fasilitas sameday redemption,” tutur M. Arief Maulana, Head of Wealth Management Mirae Asset, dalam Media Day: April by Mirae Asset, pada 17 April 2025.
Arief menyebut produk tersebut memungkinkan investor langsung mencairkan dana saat eksekusi pembelian saham sudah dilakukan karena momentum dirasa sudah tepat tanpa khawatir gagal settlement saham. Reksa dana pasar uang adalah reksa dana diinvestasikan pada instrumen utang jatuh tempo kurang dari setahun, dan efek pasar uang lain seperti deposito, dan tabungan sehingga dapat dicairkan lebih cepat dibanding reksa dana jenis lain.
Baca juga: Dorong Minat Baca, Mirae Asset Sumbang Buku Saung Kampung Berdaya Muhsinin
Reksa dana pasar uang memiliki ketentuan pencairan dana (redemption) maksimal 7 hari. Umumnya, redemption reksa dana pasar uang H+1. Salah satu reksa dana pasar uang “sameday redeem” dapat diakses investor adalah capital optimal cash, produk baru dipasarkan Mirae Asset berkolaborasi dengan Capital Asset Management. Reksa dana pasar uang capital optimal cash menjadi salah satu inovasi terbaru Mirae Asset dalam menghadirkan solusi investasi yang relevan dengan kondisi pasar.
Kehadiran capital optimal cash juga memperkuat layanan digital platform reksa dana NAVI terus dikembangkan dengan pendekatan ramah pengguna, kemitraan bersama manajer investasi terpercaya, dan penyediaan informasi pasar praktis bagi investor ritel. NAVI, platform reksa dana unggulan Mirae Asset Sekuritas, mengadministrasikan, dan memasarkan ratusan reksa dana dikelola puluhan manajer investasi ternama Indonesia.
Platform itu, tersedia di web page maupun aplikasi ponsel pintar yaitu melalui link:http://masi.id/download-navi. Selain likuiditas tinggi, keunggulan lain capital optimal cash, kemudahan akses investasi melalui NAVI, pengelolaan profesional, dan imbal hasil optimal. “Setahun terakhir, imbal hasil atau return capital optimal cash mencapai 4,36 persen di atas deposito perbankan acuan 3,25 persen,” ucap Wisnu Karto, Head of Investment Capital Asset Management.
Baca juga: Gandeng Bank DBS, Mirae Asset Sodorkan M-STOCK Online Retail Bond
Saat ini, pasar modal Indonesia mengalami tekanan signifikan selama kuartal pertama 2025, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup pada level 6.510 pada 27 Maret 2025, tepat sebelum libur panjang lebaran, melemah sekitar 8 persen dibanding akhir 2024. Sepanjang kuartal I-2025, arus dana asing keluar (foreign outflow) mencapai Rp30,3 triliun (USD1,8 miliar) dari pasar saham.
Tekanan berlanjut April 2025, di mana foreign outflow meningkat signifikan menjadi Rp15,5 triliun (USD927 juta) di pasar saham, dan pasar obligasi. “Kondisi tersebut mencerminkan kekhawatiran pasar terhadap tantangan ekonomi global dan domestik,” tambah Rully Arya Wisnubroto, Head of Research & Chief Economist Mirae Asset Sekuritas.
Instrumen SRBI (Sertifikat Rupiah Bank Indonesia) juga mengalami tekanan jual dari investor asing. Berdasar data BI periode 8–10 April 2025, terjadi arus keluar Rp10,5 triliun hanya dalam tiga hari perdagangan instrument bank sentral tersebut. ”Prospek pertumbuhan negara berkembang Asia diperkirakan stagnan hingga 2026, terutama karena perlambatan ekonomi Tiongkok, dan AS diperburuk eskalasi perang dagang. Investor domestik meragukan pencapaian target pertumbuhan ekonomi 8 persen,” ucap Rully.
Pada acara itu, turut hadir Head of Fund Services Mirae Asset Francisca Gerungan, dan Head of Investment Capital Asset Management Wisnu Karto. (abg)