indoposnews.co.id – Mitra Investindo (MITI) mengubah kegiatan usaha menjadi perusahaan pelayaran, dan total logistik. Menyusul banting setir itu, perusahaan beralih dari bidang semula sektor energi. Bidang baru itu dijalankan melalui anak usaha yaitu Wasesa Line, dan Karya Abadi Luhur.
Penambahan kegiatan usaha tersebut dilakukan dalam dua tahap yakni sebagai berikut. Tahap pertama beralih menjadi perusahaan pelayaran yang dijalankan melalui entitas anak usaha Wasesa Line (WL). So, efektif per 28 Januari 2021, bidang usaha perseroan dari semula bergerak bidang usaha kontraktor penambangan pada sektor energi minyak dan gas, beralih menjadi perusahaan pelayaran.
Perubahan kegiatan usaha tersebut terjadi dalam pelaksanaan akuisisi 99,81 persen saham Wisesa Line. Itu dilaksanakan melalui penyetoran saham dalam bentuk lain selain tunai alias inbreng dalam pelaksanaan dalam penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu II alias right issue pada 28 Januari 2021 silam.
Baca juga: Dapat Restu, Mitra Investindo Godok Right Issue 2 Miliar Helai
Tahap Kedua penambahan kegiatan usaha bongkar muat sehubungan dengan akuisisi 70 persen saham Karya Abdi Luhur (KAL) bergerak bidang penanganan kargo, dan pergudangan, termasuk bongkar muat (stevedoring) dilakukan dalam pelaksanaan right issue pada Desember 2022.
Selanjutnya, efektif per 9 Desember 2022, setelah pelaksanaan akuisisi 70 persen saham KAL. Perseroan telah menambah portofolio usaha bidang logistik, termasuk penanganan kargo bongkar muat yang dijalankan melalui entitas anak, yakni entitas anak usaha KAL. Bersamaan dengan akuisisi tersebut, perseroan juga menambah portofolio bisnis pelayaran melalui akuisisi 99 persen saham Pelayaran Karana Line (PKL).
So, per 31 Desember 2022, perseroan memiliki tiga anak usaha setelah akuisisi saham Pelayaran Karana Line, dan Karya Abdi Luhur pada 9 Desember lalu. Pada Wasesa Line menguasai kepemilikan saham sebanyak 99,81 persen. Lalu, pada Pelayaran Karana Line dengan donasi kepemilikan sekitar 99 persen. ”Dan, pada Karya Abdi Luhur, perseroan mengempit porsi saham setara 70 persen,” tulis Andreas Tjahjadi, Presiden Direktur Mitra Investindo. (abg)