indoposonline.NET – Di tengah situasi pandemi yang tak menentu, para insan perfilman tetap berupaya melahirkan karya-karya terbaik demi menjaga marwah perfilman Indonesia tetap kreatif dan bergerak meski banyak keterbatasan.
Ketua Komite Festival Film Indonesia (FFI) periode 2021-2023 Reza Rahadian mengatakan situasi pandemi menjadi tantangan terbesar bagi para sineas, termasuk untuk penyelenggaraan festival film tahunan ini.
“Film Indonesia akan terus hidup. Karya sineas dan kecintaan masyarakat terhadap film Indonesia akan menjadi semangat untuk terus memajukan film Indonesia,” kata Reza dilansir antara saat mengumumkan FFI 2021 pekan ini.
Dalam Konferensi pers virtual, Reza mengatakan FFI berupaya konsisten untuk memberi apresiasi pada pencapaian pekerja film Indonesia selama satu tahun terakhir. Pada tahun ini, FFI mengangkat tema “Sejarah Film dan Media Baru” yang bermakna bahwa sejarah film Indonesia merupakan sebuah karya yang perlu diingat kemudian menjadi bahan renungan bersama dan pelajaran berharga, tak hanya bagi insan film tapi juga seluruh ekosistem perfilman di era media baru saat ini.
Adapun pandemi COVID-19 yang melanda seluruh lini bisnis, kehidupan sosial, termasuk dunia seni, hendaknya menjadi momen kontemplatif bagi sineas untuk tetap fokus dalam berkarya.
“FFI diharapkan menjadi milik dari seluruh elemen perfilman Indonesia. Satu hal yang utama adalah mengedepankan keterbukaan dalam keterlibatan dari berbagai ekosistem,” kata Reza Rahadian yang dikenal sebagai pemeran karakter B.J. Habibie dalam film “Habibie & Ainun”.
Salah satu strategi serta cara FFI untuk menjawab tantangan di tengah pandemi adalah melalui komunikasi yang terbuka bagi seluruh ekosistem atau elemen yang ada di dalam perfilman nasional, termasuk pemanfaatan teknologi untuk mengambil peluang yang ada demi memajukan iklim industri layar lebar dengan mengadopsi digitalisasi.
Direktur Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) Hilmar Farid mengatakan perfilman Indonesia belum menggembirakan akibat situasi pandemi. Meski demikian, para sineas terus berjuang untuk melahirkan karya-karya terbaik.
“Saya mencatat tidak kurang dari 41 film yang sudah tayang, baik di bioskop maupun platform digital yang akan ikut di FFI 2021,” ujar Hilmar.
“Ini semua adalah tanda ketahanan yang luar biasa dari para sineas dan pekerja film Indonesia,” lanjutnya.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Umum Badan Perfilman Indonesia (BPI) Chand Parwez Servia berharap agar FF1 2021 mampu berfungsi sebagai pendorong dan sekaligus pembuktian eksistensi perfilman Indonesia. “Semoga FFI 2021 dapat mengingatkan penonton bahwa film Indonesia masih ada dan menggugah pemerintah untuk selalu mendukung perfilman Indonesia, mendorong produksi, distribusi, dan eksibisi film,” kata Chand Parwez. (ash)