indoposnews.co.id – Rencana Century Textile Industry (CNTX) go private tersendat. Itu mengingat masih ada permintaan penjelasan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Dengan demikian, rencana perseroan meminta restu kepada investor untuk menjadi perusahaan tertutup, tertunda.
Direksi Century Textile Industry dengan ini menyampaikan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) perseroan belum dapat dilaksanakan pada 25 September 2024,” tegas Tomoaki Nakajima, Direktur Century Textile.
Oleh sebab itu, gelaran RUPSLB, sebelumnya telah diumumkan pada 3 September 2024 melalui situs web Bursa Efek Indonesia, situs web eASY.KSEI, dan situs web perseroan, ditunda. Jadwal terbaru sehubungan dengan RUPSLB akan diinformasikan segera oleh perseroan.
Baca juga: Perkuat Fitur Aplikasi BTN Mobile, Ini Tindakan Bank BTN
Sekadar informasi, perseroan berencana menjadi perusahaan tertutup atau go private. Itu menyusul kinerja keuangan memburuk, dan mempengaruhi harga saham perusahaan. Selain itu, sejak 2005 tidak membagi dividen karena saldo laba negatif.
Di samping itu, sejak kali terakhir melakukan penanaman modal baru pada 2001, perseroan tidak pernah melakukan penggalangan dana di pasar modal, dan tidak memiliki rencana untuk melakukan di masa depan. Kemudian, saham tidak memenuhi ketentuan free float, dan aktivitas perdagangan saham minim.
Kondisi itu, menyulitkan pemegang saham publik untuk bertransaksi di lantai Bursa Efek Indonesia (BEI). Penfabric Sdn. Berhad, sebagai pengendali perseroan akan melakukan penawaran tender untuk membeli saham publik di harga Rp400 per lembar. Harga itu, 181,7 persen lebih tinggi dari rata-rata harga tertinggi dalam 90 hari terakhir.
Sepanjang 2022, perseroan tekor USD1,55 juta. Susut 65,09 persen dibanding edisi sama 2021 rugi USD4,44 juta. Jumlah beban pokok penjualan bengkak 40,75 persen menjadi USD32,57 juta dari akhir 2021 senilai USD23,14 juta. Laba kotor USD2,29 juta, melejit 182 persen dari akhir 2021 sejumlah USD81 ribu. (abg)