Indoposonline.NET – Sistem persinyalan jalur ganda kereta api (KA) Kiaracondong-Cicalengka Segmen Gedebage-Haurpugur memakai sistem SiLSafe-4000. Sistem berbasis CBI (Computer Based Interlocking) dengan tingkat keamanan, dan keandalan tinggi bersertifikat SIL-4 (Safety Interlocking Level). Produk lokal itu, siap memberi kenyamanan, dan keamanan penumpang kereta warga Bandung dan sekitarnya.
Kepastian penggunaan SiLSafe-4000 itu, setelah diteken kontrak pembangunan sistem persinyalan, dan telekomunikasi jalur ganda Kiaracondong-Cicalengka tahap I segmen Gedebage-Haurpugur, di Bandung, Jumat (16/7). Penandatanganan dilakukan Hastoro Pamulung, PPK Kegiatan Pengembangan Perkeretaapian Wilayah Padalarang-Cicalengka bersama Agung Darmawan Direktur Utama PT Len Railway Systems (LRS) – anak usaha PT Len Industri (Persero).
Baca juga: Lompatan Inflasi Warnai Koreksi Wall Street
Penggunaan teknologi dengan tingkat keamanan, keandalan tinggi diharap mendongkrak minat, kepercayaan masyarakat Bandung, dan Jawa Barat menggunakan transportasi umum, khususnya kereta api. ”Penambahan jumlah sepur Lintas Gedebage hingga Haurpugur dapat meningkatkan jumlah kereta di stasiun, sehingga kapasitas penumpang bertambah,” tegas Agung.
Pengerjaan sistem persinyalan, dan telekomunikasi mencakup desain, pemasangan, pengetesan hingga sistem dapat beroperasi. Nanti saat pelaksanaan pekerjaan baik di kantor maupun lapangan senantiasa menjaga protokol kesehatan untuk mencegah penyebaran Covid-19.
Baca juga: Potensial, Garuda Indonesia Maksimalkan Bisnis Kargo
SiLSafe-4000 merupakan hasil pengembangan PT Len Industri (Persero), dan PT LRS sudah dioperasikan pada Lintas Jawa, Sumatera, dan Trans Sulawesi. Keunggulan lain SiLSafe-4000 yaitu kemudahan pengaplikasian, perawatan, dan ketersediaan suku cadangnya. Karena pengembangan, perakitan, dan instalasi dilakukan insinyur dan teknisi lokal.
Pembangunan tahap I Kiaracondong-Cicalengka dari Stasiun Gedebage hingga Stasiun Haurpugur sepanjang 14 kilometer (km). Pekerjaan itu, mencakup tiga stasiun, dan satu halte, yaitu Stasiun Gedebage, Halte Cimekar, Stasiun Rancaekek, Stasiun Haurpugur. ”Sistem baru memudahkan perawatan, dan jaminan ketersediaan suku cadang. Seiring perubahan sistem, dilakukan perubahan lintas menjadi sepur ganda untuk meningkatkan kapasitas penumpang,” ujar Agung.
Baca juga: Parah, Penerbangan Global Garuda Indonesia Tergerus 60 Persen
Proyek itu, untuk mendukung mobilitas tinggi, menjamin keselamatan perjalanan KA sejumlah stasiun lintas tersebut, sehingga butuh sistem persinyalan, telekomunikasi lebih andal, dan mendukung pengembangan selanjutnya. ”Memakai sistem persinyalan elektrik, telekomunikasi mampu terintegrasi satu sama lain, efektif, efisien dioperasikan, dan memberi keselamatan perjalanan KA lebih baik,” imbuh Agung.
Saat ini, kondisi lintasan masih sepur tunggal dari Stasiun Kiaracondong hingga Stasiun Haurpugur. Sistem persinyalan masih mekanik, kecuali Stasiun Gedebage. LRS berkomitmen memberi solusi sistem, pelayanan terbaik, proyek berjalan lancar, andal, terjamin keselamatan operasi, dan pemeliharaan.
Baca juga: Waskita Kantongi Restu Restrukturisasi Utang Rp19,3 Triliun
Saat ini, sistem persinyalan Stasiun Gedebage memakai SSI (Solid State Interlocking) dengan suku cadang tidak mudah didapat karena produk asing. Sistem itu, sulit dikembangkan mengikuti teknologi terkini. Oleh sebab itu, butuh pembaruan sistem lintas.Sistem persinyalan mekanik memiliki tingkat keamanan operasi lebih rendah dibanding sistem persinyalan elektrik, terutama soal keandalan sistem blok antarstasiun. (abg)