indoposnews.co.id – PT Hero Supermarket (HERO) periode 31 Desember 2021 mencatat pendapatan Rp3,4 triliun. Menukik 29,41 persen dibanding 30 September 2021 senilai Rp4,4 triliun. Itu terjadi menyusul penyajian operasi bidang usaha Giant yang dihentikan pada Desember 2021.
Di mana, secara laporan keuangan disajikan dalam catatan tersendiri (catatan 8), sehingga terlihat penurunan nilai pendapatan dibanding triwulan III-2021. Periode pencatatan usaha Giant sebagai operasi yang dihentikan dilakukan dalam laporan keuangan konsolidasian 31 Desember 2021. Sesuai PSAK 58 p.34 entitas harus menyajikan kembali periode sebelumnya terkait seluruh operasi yang telah dihentikan.
Baca juga: Rapat Akbar 19 April, Diamond Citra Minta Restu Right Issue 5,49 Miliar Lembar
Sebagai dampaknya, dalam laporan laba rugi konsolidasian 31 Desember 2021, pendapatan dari operasi Giant disajikan terpisah sebagai pendapatan dari laba operasi yang dihentikan sejak periode 2021, dan periode komparatif 2020. Perseroan telah mengakui aset tidak lancar lainnya dalam laporan keuangan konsolidasian 31 September 2021 senilai Rp152,73 miliar.
”Perseroan tidak menyajikan pengungkapan terpisah atas akun itu, karena jumlah aset tidak lancar dibanding dengan total aset Rp4,52 triliun adalah sebesar 3 persen,” tutur Iwan Nurdiansyah, Corporate Secretary, Legal Strategy, and Licenses General Manager Hero Supermarket.
Baca juga: Lunasi Utang, Emiten Milik Sandiaga Uno Jajakan Obligasi Rp2 Triliun
Kondisi itu, dilatari kajian, dan pertimbangan manajemen sesuai dengan ketentuan dalam PSAK 58, operasi Giant diklasifikasikan sebagai operasi yang dihentikan sejak kuartal IV-2021. Maklum, pada periode tersebut penyelesaian atas sebagian besar aktivitas-aktivitas dan biaya terkait dengan penutupan operasi Giant telah selesai dilakukan.
”Aktivitas-aktivitas dan biaya terkait yakni biaya konsultan, negosiasi dengan tenant, finalisasi rencana penjualan/penyewaan/pengembalian kepada landlord atas properti-properti terkait operasi Giant,” ucap Iwan.
Baca juga: Lego 70 Juta Lembar, Pengendali Surya Fajar Capital Raup Rp105,63 Miliar
Efeknya, seluruh akun neraca berhubungan dengan usaha Giant ikut terdampak. Sejumlah akun terdampak signifikan antara lain piutang usaha, utang usaha, persediaan, aset tetap, aset tersedia untuk dijual, biaya dibayar di muka, akrual, provisi, dan liabilitas sewa.
Selanjutnya, perseroan akan melakukan hal-hal dianggap perlu untuk melindungi kepentingan perseroan, pemangku kepentingan, dan menegaskan hal ini tidak berdampak material pada kegiatan operasional ataupun dapat mempengaruhi harga saham perseroan. (abg)