Indoposonline.NET – Asia Vision Network (AVN), anak usaha PT MNC Vision Networks (IPTV) telah menyerahkan draft laporan registrasi konfidensial pada Formulir F-4 kepada U.U Securities and Exchange Commission (SEC). Itu menyusul kombinasi bisnis dengan Malacca Straits Acquisition Company (MLAC).
AVN merupakan perusahaan induk Vision+ dan MNC Play. Kombinasi bisnis itu, tunduk pada syarat dan kondisi penutupan berlaku, termasuk persetujuan pemegang saham MLAC, dan diharapkan akan rampung pada kuartal tiga 2021. Setelah proses validasi selesai, AVN diharap akan terdaftar di NASDAQ sebagai perusahaan induk baru Indonesia terdaftar di AS.
Baca juga: Keuangan Solid, Pefindo Tegaskan Rating Telkom Indonesia idAAA
Ade Tjendra, Presiden Direktur MNC Vision mengaku bangga mengumumkan pencapaian besar tersebut. ”Kami senang bermitra dengan Malacca Straits untuk menciptakan peluang jauh lebih besar bagi pertumbuhan bisnis perseroan. Bersama dengan Malacca Straits, kami bertekad untuk membawa bisnis over the top (OTT) dan streaming dengan pertumbuhan tercepat di Indonesia untuk terdaftar di NASDAQ, pasar modal terbesar dunia,” tutur Ade.
Selanjutnya, dengan mengambil langkah ke depan secara signifikan tersebut manajemen MNC Vision optimistis akan dapat mempercepat pertumbuhan perseroan dengan model bisnis yang unik. ”Ini kerja sama strategis dan sangat menguntung dua belah pihak,” imbuhnya.
Baca juga: Koreksi Wall Street Potensial Rusak Tren Positif IHSG
Asia Vision Network, perusahaan induk Vision+, bisnis media OTT dengan pertumbuhan tercepat Indonesia, dan MNC Play, operator fixed broadband dan Fiber Optik TV Berlangganan terbesar ke-3 Indonesia, merupakan bagian MNC Group, grup media terintegrasi terbesar Asia Tenggara.
Vision+ mendominasi pasar SVOD OTT dengan proposisi konten Indonesia terbesar melalui kerja sama dengan pustaka konten milik MNC Group. Memiliki hak eksklusif untuk menyiarkan seluruh saluran platform FTA TV. Selain itu, Vision+ menawarkan konten internasional dan lokal dalam bentuk VOD dengan lebih dari 10 ribu jam.
Baca juga: Asing Borong Saham Rp239 Miliar, IHSG Mentas dari Zona Merah
Memiliki hingga 120 saluran linier premium dengan fitur time-shift dan catch-up sampai 7 hari ke belakang. Pada Desember 2020, Vision+ memiliki 32 juta Monthly Active Users dengan lebih dari 1,6 juta pelanggan berbayar. (abg)