indoposnews.co.id – PT Matahari Department Store (LPPF) menggandeng PT FinAccel Teknologi. Kerja sama dengan induk Kredivo itu, dilakukan untuk memberi alternatif metode pembayaran bagi pelanggan.
Melalui kemitraan itu, konsumen dapat berbelanja menggunakan Kredivo pada 139 outlet Matahari seluruh Indonesia dengan memilih tenor pembayaran sesuai keinginan, yaitu bunga 0 persen untuk pembayaran 30 hari, dan cicilan 3 bulan, atau bunga 2,6 persen per bulan untuk cicilan 6 atau 12 bulan.
Baca juga: Wow, Bank BNI Tebar Dividen Tunai Rp2,27 Triliun
Matahari, platform ritel Indonesia, dengan 139 gerai pada 77 kota seluruh Indonesia, secara online melalui Matahari.com. Matahari mempekerjakan lebih dari 40 ribu karyawan (termasuk SPG produk konsinyasi), dan bermitra dengan sekitar 600 pemasok lokal serta internasional.
Sebelumnya, Matahari mengusulkan pembagian dividen final Rp250 per lembar atau sekitar Rp656,5 miliar. Keputusan pembagian dividen akan diambil dalam rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) tahun buku 2021 pada 5 April 2022.
Baca juga: Beres Private Placement, Buana Lintas Rancang Right Issue 4 Miliar Lembar
Menyusul dividen interim Rp100 per lembar pada Desember 2021, total dividen Matahari sepanjang 2021 menjadi Rp350 per saham. Jumlah saham beredar Matahari mencapai 2,63 miliar lembar. Jadi, dividen Rp250 per lembar senilai Rp656,6 miliar, dan Rp350 per lembar setara dividen total Rp919,1 miliar.
Kalau mendapat restu pemegang saham, dividen final akan dibayarkan pada 6 Mei 2022. Pemegang saham berhak menerima dividen yaitu tercatat dalam daftar pemegang saham pada 18 April 2022.
Baca juga: Waskita Karya Perkuat Modal Trans Jabar Toll Rp84,35 Miliar
Tahun ini, Matahari merekomendasikan pembayaran dividen Rp500 per lembar. Itu akan didistribusikan sebagai dividen interim Rp125 per saham, dan dividen final Rp250 per saham. Sepanjang 2021, Matahari mencatat penjualan kotor Rp10,3 triliun, naik 20 persen daripada capaian tahun sebelumnya.
Pendapatan bersih terakumulasi Rp5,6 triliun, tumbuh 15 persen secara tahunan. Matahari membukukan laba bersih Rp913 Miliar, naik 205 persen dibanding periode sama 2020 dengan kerugian Rp873 miliar. Itu didukung kinerja perdagangan kuartal IV-2021, pelonggaran PPKM, dan inisiatif. (abg)