indoposnews.co.id – Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) menegaskan peringkat idA- PT Impack Pratama Industri (IMPC) dan Obligasi I Tahun 2016. Outlook peringkat perusahaan dipertahankan stabil. Perusahaan berencana melunasi Obligasi I Tahun 2016 Seri B senilai Rp100,0 miliar akan jatuh tempo pada 2 Desember 2021 menggunakan dana dari pinjaman bank.
Obligor dengan peringkat idA memiliki kemampuan kuat untuk memenuhi komitmen keuangan jangka panjang. Meski begitu, kemampuan obligor mungkin akan mudah terpengaruh perubahan buruk keadaan dan kondisi ekonomi dibanding obligor peringkat lebih tinggi. Tanda kurang (-) menunjukkan peringkat itu, relatif lemah, dan di bawah rata-rata kategori bersangkutan. Peringkat itu, mencerminkan posisi pasar Impack Pratama kuat dalam industri produk atap polycarbonate, jaringan distribusi ekstensif, dan profil diversifikasi baik. Namun, peringkat itu, dibatasi paparan terhadap sektor properti, persediaan tinggi bidang real estate, dan paparan terhadap harga bahan baku dan depresiasi rupiah.
Baca juga: Lippo Group Belum Restui Penjualan Link Net ke XL Axiata
Peringkat dapat dinaikkan apabila Impack Pratama membukukan Ebitda lebih tinggi dari proyeksi, dan kinerja lebih baik dari bisnis real estate dengan tetap mempertahankan struktur permodalan konservatif secara berkelanjutan. Peringkat dapat diturunkan jika profitabilitas Impack Pratama menurun akibat meningkatnya harga bahan baku, dan atau kompetisi harga, depresiasi rupiah, menyebabkan profil kredit melemah.
Peringkat juga dapat mengalami tekanan apabila perusahaan berutang melebihi dari ekspektasi tanpa disertai pendapatan memadai. Itu tercermin dari rasio utang terhadap Ebitda melebihi 3,5x, dan rasio FFO terhadap utang lebih rendah dari 14 persen. ”Kami berpandangan wabah Covid-19 memiliki dampak tergolong dapat dikelola. Di mana, perusahaan masih dapat mengoperasikan pabrik dengan mematuhi protokol Covid-19. Kami mencatat dampak terhadap kegiatan usaha pada saat terjadi penutupan toko akibat total lockdown pada pabrik perusahaan di luar negeri atau penundaan dari pendapatan berbasis proyek,” tutur Qorri Aina, Analyst Pefindo.
Baca juga: Jasa Armada Pimpinan Subholding Marine, Ini Alasannya
Memulai kegiatan operasional pada 1982, Impack Pratama memproduksi dan mendistribusikan bahan bangunan plastik di Indonesia, Vietnam, New Zealand, Malaysia, dan Australia. Perusahaan menyediakan beragam produk atap misalnya produk-produk polycarbonate, vinyl, vinyl composite, dan fiber reinforced polyester, aluminum composite panels, sealants, produk-produk kemasan, PVC Compound, polymer resins, dan pipa.
Perusahaan juga mendistribusikan lembaran atap plastik dan bahan perekat, adhesive, karpet, toilet cubicle, dan menjalankan bisnis pengembangan properti. Proyek properti Perusahaan termasuk gedung perkantoran (Altira Office Tower) dan office park (Altira Office Park) terletak di Jakarta Utara. Impack Pratama melaksanakan penerbitan saham perdana pada Desember 2014. Pada 30 Juni 2021, pemegang saham perusahaan yaitu PT Harimas Tunggal Perkasa 44,4 persen, PT Tunggal Jaya Investama 45,6 persen, Hariyanto Tjiptodihardjo 1,7 persen, dan lainnya termasuk publik 8,3 persen. (abg)