Indoposonline.NET – Pemegang saham PT Garuda Indonesia (GIAA) melanjutkan restrukturisasi, termasuk sisi kinerja keuangan. Oleh karena itu, perseroan mengandalkan lini bisnis kargo. Itu penting untuk mengoptimalkan pendapatan di tengah pandemi Covid-19.
Apalagi, perseroan menilai lini bisnis kargo memiliki prospek cerah. Itu juga sebagai jawaban atas lompatan kasus positif pandemi Covid-19 di tengah lesunya industri aviasi. Dan, penumpang pesawat mengalami penurunan secara signifikan. ”Kami fokus bisnis kargo dengan prospek luar biasa. Jumlah kargo per penerbangan sangat bagus. Sejumlah penerbangan internasional juga menjanjikan. Misalnya, China maupun tempat lain sangat fenomenal,” tutur Direktur Utama Garuda Indonesia, Irfan Setiaputra, Jumat (13/8).
Baca juga: Dow Jones Rekor, Varian Delta Rusak Bursa Asia
Rata-rata pesawat berbadan besar Garuda Indonesia ke luar negeri terisi lebih dari 25 ton kargo setiap penerbangan. Merespons itu, perseroan juga memastikan rute dinilai memiliki potensi laba tinggi akan terus digenjot. ”Kita terus monitor dari waktu ke waktu. Saya pastikan seluruh rute yang diterbangi profitable, dan berbasis kargo. Karena itu, saat ini belum bisa harapkan isian penumpang,” ucap Irfan.
Penguatan lini bisnis kargo itu, seiring dengan keputusan perusahaan memangkas manajemen. Baik dari sisi jumlah komisaris, dan direksi. Itu sebagai salah satu upaya efisiensi di tengah badai turbulensi maskapai pelat merah itu. ”Kami berharap organisasi fokus ke restrukturisasi Garuda Indonesia. Bukan hanya finansial tapi juga secara total. Baik itu organisasi dan lainnya,” tegas Irfan. (abg)