indoposnews.co.id – Archi Indonesia (ARCI) per 31 Maret 2024 berbalik tekor USD4,18 juta. Drop 186 persen dari episode sama tahun lalu USD4,84 juta. So, laba per saham dasar stagnan di kisaran USD0,0002.
Pendapatan dari kontrak dengan pelanggan USD57,01 juta. Naik tipis 0,88 persen dari posisi sama tahun lalu USD56,51 juta. Beban pokok penjualan USD51,91 juta, bengkak dari sebelumnya hanya USD35,82 juta. Laba kotor tercatat USD5,09 juta, anjlok 75 persen dari periode sama tahun lalu USD20,68 juta.
Baca juga: Ekspansi, Dian Swastatika Tawarkan Surat Utang Rp1,5 Triliun
Beban penjualan USD181,70 ribu, susut dari USD296,07 ribu. Beban umum dan administrasi USD2,10 juta, turun dari USD2,67 juta. Pendapatan operasi lain USD2,96 juta, melonjak dari USD1,61 juta. Beban operasi lain USD973,33 ribu, terpangkas 75 persen dari USD3,88 juta. Laba usaha USD4,81 juta, menukik dari USD15,43 juta.
Penghasilan keuangan USD62,56 ribu, menanjak dari USD34,81 ribu. Beban keuangan USD9,67 juta, bengkak dari USD7,57 juta. Bagian atas laba entitas asosiasi USD223,45 ribu, turun dari USD332,87 ribu. Rugi sebelum beban pajak penghasilan USD4,57 juta, longsor dari surplus USD8,22 juta. Rugi periode berjalan USD4,17 juta, drop dari USD4,70 juta.
Total ekuitas USD258,21 juta, turun tipis dari akhir tahun lalu senilai USD262,62 juta. Jumlah liabilitas tercatat USD554,65 juta, bengkak dari posisi akhir tahun sebelumnya USD540,95 juta. Total aset USD812,87 juta, melonjak dari akhir 2023 senilai USD803,58 juta. (abg)