• Redaksi
Jumat, Januari 27, 2023
indoposnews.co.id
No Result
View All Result
  • Login
  • Home
  • NEWS
    • Nasional
    • Politik
    • Nusantara
    • Hukum
    • Ibu Kota Negara
    • COVID-19 UPDATE
  • Ekonomi
    • Tekno
  • Olahraga
  • JABODETABEK
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Beauty
    • Health & Fitness
    • Hunian
    • Jalan- Jalan
    • Kids
    • Kuliner
    • Pendidikan
    • Otomotif
  • HIBURAN
    • selebritis
    • Musik
    • Film
      • Review Film
    • Televisi
    • Mancanegara
    • Bollywood
    • K – pop
    • Budaya
  • Opini
  • Indeks
  • Home
  • NEWS
    • Nasional
    • Politik
    • Nusantara
    • Hukum
    • Ibu Kota Negara
    • COVID-19 UPDATE
  • Ekonomi
    • Tekno
  • Olahraga
  • JABODETABEK
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Beauty
    • Health & Fitness
    • Hunian
    • Jalan- Jalan
    • Kids
    • Kuliner
    • Pendidikan
    • Otomotif
  • HIBURAN
    • selebritis
    • Musik
    • Film
      • Review Film
    • Televisi
    • Mancanegara
    • Bollywood
    • K – pop
    • Budaya
  • Opini
  • Indeks
No Result
View All Result
indoposnews.co.id
No Result
View All Result
Home Ekonomi

Jenny Mei

abu by abu
14 November 2022 05:27 - Updated on 15 November 2022 11:46
Disway

Jenny Mei dengan suka dukanya. FOTO - ISTIMEWA

Share on FacebookShare on Twitter

indoposnews.co.id – GUS DUR membuat Jenny Wijaya pulang ke Indonesia. Secara tidak langsung. Dia sudah dua tahun di Beijing. Sudah mulai kerasan. Sudah kawin di sana. Mungkin Jenny tidak akan jadi pelopor mie sagu seperti sekarang kalau Gus Dur tidak jadi presiden Indonesia. Dia ikut menggerakkan masyarakat Indonesia di Beijing untuk menyambut kedatangan Presiden Abdurrahman Wahid di ibu kota Tiongkok itu. ”Teman sekelas saya ajak ikut parade. Mereka orang Korea, Jepang, dan Thailand.

Mereka saya minta pakai pakaian adat suku-suku di Indonesia. Saya pinjam pakaian daerah itu dari kedutaan Indonesia,” ujar Jenny. Jenny ikut mengungsi ke Tiongkok akibat kerusuhan Mei 1998. Dia sendiri tidak ingin mengungsi. Tapi ayahnyi ketakutan luar biasa. Sang ayah sakit-sakitan. Kalau kerusuhan meningkat ia tidak bisa berbuat apa-apa. Waktu kerusuhan Jakarta itu, Jenny tinggal di salah satu apartemen di Jalan Hayam Wuruk. Dia sudah bekerja: jualan apartemen. Dia tinggal di kamar yang belum laku.

Orang tua Jenny tinggal di daerah Grogol. Suami-istri itu berbeda pendapat: sang suami ngotot harus mengungsi dari Indonesia. Sang istri tidak mau. ”Saya diminta mama untuk menemani papa mengungsi,” ujar Jenny. Itu hari ketiga kerusuhan Mei 1998. Mereka masih punya keluarga yang tinggal di Nanjing. Ke ibu kota lama Tiongkok itulah mereka tinggal sementara. Jenny lantas ke Beijing. Memperdalam bahasa Mandarin. Dia lancar bicara Mandarin tapi tidak bisa membaca dan menulis huruf kanji.

Baca Juga

Orang Terkaya Nomor Wahid Borong 2,37 Juta Saham Bayan Resources Rp47,51 Miliar

Sepanjang 2022 Adhi Karya Raih Kontrak Baru Rp23,7 Triliun

My French Film Festival 2023 Kembali Hadir di KlikFilm

PT Infrastruktur Digital Edukasi (IDE) dengan PT Makara Mas Hadirkan Layanan Terpadu Akademis dan Non-Akademis Secara Digital

Baca juga: Jenny Mie 

Kemampuan bicaranya level universitas. Kemampuan membaca dan menulisnyi di level TK. Saat sekolah itulah Jenny tahu ada restoran yang makanannya enak tapi sepi sekali. Dasar orang marketing, Jenny menemui pemilik resto itu. Dia ajukan konsep agar restonya laris. Konsep diterima. Dia kerja di situ. Berhasil. Resto itu ramai sekali. Penampilan daftar menunya dia ubah total. Selama itu hanya ada tulisan Mandarin di menu. Tanpa terjemahan. Tanpa foto makanan. 

Jenny pun bikin brosur dalam lima bahasa: Mandarin, Inggris, Korea, Jepang, dan bahasa Indonesia. Dia sertakan foto-foto makanan yang disajikan. Dia sebar brosur itu ke mana-mana. Jenny pun kawin dengan pemilik restoran itu. Dari kunjungan Gus Dur ke Beijing, Jenny tahu Indonesia mulai stabil. Gus Dur juga menyerukan agar mereka yang lari akibat kerusuhan Mei untuk pulang ke Indonesia. Jenny merayu sang suami untuk mau pindah ke Indonesia. Mau. Sang suami punya minat dalam bidang pendidikan. 

Ia dari keluarga terdidik. Ayah sang suami seorang jenderal di sana, waktu itu. Sebelum pulang ke Jakarta mereka merundingkan apa yang akan dilakukan di Indonesia. Sang suami ingin membawa teknologi pendidikan yang sudah ditemukan di Tiongkok. Yakni pulpen digital. Yang ketika disentuhkan ke tulisan bisa mengeluarkan bunyi huruf tersebut. Usaha ini lantas berkembang ke Alquran digital. “Orang Pakistan yang menyarankan mengapa tidak menjual pulpen serupa untuk membaca Quran,” ujar Jenny.

Baca juga: Toilet Milenial

Jenny pun menjalin kerja sama dengan lembaga pentasbih Quran. Dia juga bekerja sama dengan banyak ustad terkenal. Jenny pun bisa mengucapkan istilah-istilah khusus terkait dengan Quran: juz, surah, tahfidz, tajwid.. Setelah era digital meluas, usaha Quran digital ini surut. “Peraturan di toko buku Gramedia juga berubah. Saya tidak bisa mengikutinya lagi,” katanyi. Selama bertahun-tahun Quran digital yang dikelola Jenny ”menguasai” rak buku Gramedia. Setelah surut itulah Jenny mulai dagang mesin pembuat mie. Juga laris. 

Tapi siaran TV khusus untuk jualan barang tidak ada lagi. Usaha mesin mie pun redup. Setelah Jenny punya anak tiga orang, sang suami sakit. Minta pulang ke Beijing. Meninggal di sana. “Di antara bisnis alat baca digital, Quran digital, dan mesin mie mana yang paling menghasilkan?” tanya saya. “Quran digital,” jawabnyi. Dari hasil berbagai usaha itulah Jenny kini punya enam ruko di Kelapa Gading, Jakarta. Enam ruko itu dia jadikan satu. Jadilah Sagolisious. Yakni restoran mie sagu pertama di Indonesia. 

Di situ juga konter penjualan mie sagu kering. Kerupuk sagu kering. Dan makaroni kering. Di bagian belakang resto itu dia buka music lounge: tiap malam ada live band. Banyak yang makan sambil menyanyi di situ. Waktu Pekan Olahraga Nasional (PON) diselenggarakan di Papua, Jenny ke sana. Bersama anak bungsunyi. Waktu itu uji coba pembuatan mie dari sagu sedang dia lakukan. Dia kampanye mie sagu di Jayapura. Jenny juga ke pusat tanaman sagu di pedalaman Sorong. Berhari-hari Jenny di sana.

Baca juga: Menghitung Hari 

Sampai tahu kebiasaan masyarakat di situ makan ulat sagu. Mirip orang Blora makan ulat jati. Ulat itu gemuk-gemuk. Menor-menor. Digoreng. Dimakan. Jenny ikut menikmati makan ulat sagu. Bahkan dia berani ditantang penduduk asli Papua makan ulat hidup. “Tidak menggigit lidah?” “Bagian kepalanya jangan dimakan,” jawabnyi. Untuk mencapai pusat tanaman sagu itu dia harus naik perahu 6 jam. Juga harus naik sepeda motor. Tapi Jenny merasa sangat menikmati perjalanan itu. Bahkan dia kangen ingin ke Papua lagi.

“Apakah kelak harga tepung sagu bisa lebih murah dari tepung terigu?” tanya saya. “Harusnya bisa. Sagu tidak perlu ditanam. Hutan sagu luas sekali. Tumbuh sendiri,” ujar Jenny. “Mungkin juga tidak bisa. Untuk mengambil batang sagu harus membayar ke penduduk setempat. Tidak ada harga patokannya,” tambah Jenny.

Kini harga tepung sagu memang masih 50 persen lebih mahal dari terigu. Tapi kalau seluruh perusuh Disway bersatu, rasanya bisa mencari jalan keluar. Tidak logis kalau terigu lebih murah. Tapi memang banyak kan, realitas kehidupan yang tidak semuanya logis. (Dahlan Iskan)

 

Tags: bisnisGus DurJenny MeikerusuhankorbanKunjunganNgungsiPulang Kampung

Berita Terkait

Low Tuck Kwong
Ekonomi

Orang Terkaya Nomor Wahid Borong 2,37 Juta Saham Bayan Resources Rp47,51 Miliar

2023/01/26
Adhi Karya
Ekonomi

Sepanjang 2022 Adhi Karya Raih Kontrak Baru Rp23,7 Triliun

2023/01/26
My French Film Festival 2023 Kembali Hadir di KlikFilm
Film

My French Film Festival 2023 Kembali Hadir di KlikFilm

2023/01/26
ist
Ekonomi

PT Infrastruktur Digital Edukasi (IDE) dengan PT Makara Mas Hadirkan Layanan Terpadu Akademis dan Non-Akademis Secara Digital

2023/01/26
BRPT
Ekonomi

Bos Barito Pacific Nikmati 279,67 Saham Bonus Rp215 Miliar

2023/01/26
TWS
Ekonomi

Mengusung LDAC, Soundcore Space A40 Dipersenjatai Teknologi HearID

2023/01/26

Populer

Karnaval SCTV

Karnaval SCTV Digelar di Bogor, Catat Tanggal, dan Intip Para Bintangnya

15 Juli 2022 11:11
Jumpa pers PT.HDI menyingkapi kasus hukum yang menimpa JE di kantor PT. HDI di Kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (8/7)I

Langgar Kode Etik, HDI Hentikan Keanggotaan JE

8 Juli 2022 19:10
Warga Darmo Hill

Pemkot Surabaya Tindak Tegas Pengembang Darmo Hill, Simak Ini Dukungan PDIP dan PSI 

27 Juni 2022 14:27
Lucy In The Sky

Kendalikan Lucy In The Sky, Ini Bisnis yang Digeluti Delta Wibawa Bersama

23 April 2022 13:27
Selaras Citra

Produksi Jarum Suntik, Onesteel Medikal Sewa Area Pabrik Selaras Citra 

11 Juli 2022 06:57
Ricky Winarco

Pakar Meditasi Ricky Winarco Sebut Self Healing Nggak Perlu Liburan Cukup Atur Nafas

6 Maret 2022 10:10
mOS Monterey

Suksesor Big Sur, Cek Sejumlah Keunggulan macOS Monterey

8 Juni 2021 22:30 - Updated on 9 Juni 2021 08:52
Bumi Minerals

Menggunung, Sugiman Halim Tabung Saham Bumi Minerals Rp2,58 Triliun

17 Mei 2022 12:50
Kisah Sukses Bangkit Pratama, Dari Gamer Kini Jadi Pebisnis Takapedia. ©2022 Merdeka.com/ Instagram @takassassin_

Hobi Main Game Bisa Jadi Cuan, Ini Cerita Owner Takapedia Bangkit Pratama

15 Maret 2022 16:37
Allo Bank

Gemar Transaksi, Ali Gunawan Koleksi 7,95 Juta Saham Bank Milik Chairul Tanjung

2 Februari 2022 18:27

Pilihan Redaksi

Oxygen.id

Sokong Jambi Menjadi Smart City, Ini Bentuk Dukungan Oxygen.id

1 Desember 2021 16:27
BBKP

Kok Bisa, Komisaris dan Direktur KB Bukopin Ramai-Ramai Undur Diri

19 November 2021 15:27
Metrodata

Geluti Digital, Metrodata Modali Sayurbox USD500 Ribu

23 September 2021 16:27
Barito

Emiten Besutan Prajogo Pangestu Barito Pacific Bungkus Laba Bersih USD109,1 Juta

31 Maret 2022 17:00
Dokumentasi: Presiden Partai Buruh periode 2021-2026 Said Iqbal (dua kiri) menerima mandat dari Ketua Umum Partai Buruh periode sebelumnya Sony Pudjisasono (kanan) saat Kongres Nasional ke-4 Partai Buruh di Jakarta, Selasa (5/10/2021)

Partai Buruh Temukan Tiga Dugaan Pelanggaran Pemilu

12 Juni 2022 18:56
mudik

Jokowi Tegaskan Penanganan Arus Mudik Lebaran 2022 Harus Ekstra

6 April 2022 14:13
Garuda Indonesia

Garuda Indonesia Turbulensi, Chairul Tanjung Tekor Rp11,2 Triliun

7 Juni 2021 19:39
Ekspresi ganda putri Indonesia Greysia Polii/Apriyani Rahayu usai memenangi pertandingan melawan ganda putri China Due Yue/Li Yin Hui dalam perempatfinal Olimpiade Tokyo 2020 di Musashino Forest Sport Plaza, Tokyo, Jepang, Kamis (29/7/2021). (dok.antara)

Perjalanan Greysia/Apriyani Bulutangkis Indonesia ke final Olimpiade Tokyo

1 Agustus 2021 03:32 - Updated on 2 Agustus 2021 13:35
BNI Tower

BNI Fasilitasi Kredit Chandra Asri USD250 Juta

6 Oktober 2021 13:27
iPad Pro M1

Resmi Mendarat, iPad Pro M1 Segini Harganya

22 Juni 2021 13:30

About

indoposnews.co.id

“Berita Terbaru Indonesia”
Alamat :
Grand Slipi Tower, Lantai 9 Unit O, Jalan Jend. S. Parman Kav 22-24, Jakarta Barat, DKI Jakarta.
Telepon : 02174773761
Email : redaksiindoposnews@gmail.com

Follow us

Alamat : Grand Slipi Tower, Lantai 9 Unit O, Jalan Jend. S. Parman Kav 22-24, Jakarta Barat, DKI Jakarta. Telepon : 02174773761 Email : redaksiindoposnews@gmail.com

No Result
View All Result
  • Home
  • NEWS
    • Nasional
    • Politik
    • Nusantara
    • Hukum
    • Ibu Kota Negara
    • COVID-19 UPDATE
  • Ekonomi
    • Tekno
  • Olahraga
  • JABODETABEK
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Beauty
    • Health & Fitness
    • Hunian
    • Jalan- Jalan
    • Kids
    • Kuliner
    • Pendidikan
    • Otomotif
  • HIBURAN
    • selebritis
    • Musik
    • Film
      • Review Film
    • Televisi
    • Mancanegara
    • Bollywood
    • K – pop
    • Budaya
  • Opini
  • Indeks

Alamat : Grand Slipi Tower, Lantai 9 Unit O, Jalan Jend. S. Parman Kav 22-24, Jakarta Barat, DKI Jakarta. Telepon : 02174773761 Email : redaksiindoposnews@gmail.com

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
indoposnews.co.idLogo Header Menu