indoposnews.co.id – Saham Metropolitan Land (MTLA) melejit 21,11 persen menjadi Rp436 per lembar. Padahal, sepanjang perdagangan sesi I, saham emiten properti itu, akrab menyusur zona merah. Namun, keajaiban itu muncul dan membawa saham perseroan mengelana di kısaran Rp350-448 per saham.
Lompatan saham Metropolitan terjadi menyusul penuntasan akuisisi 15 persen saham perseroan oleh Ciputra Nusantara. Anak usaha Ciputra Development itu, mencaplok saham Metropolitan sebanyak 1,14 miliar lembar pada harga Rp320 per saham. Alhasil, Ciputra merogoh kocek Rp367,44 miliar. ”Kami berpendapat harga akuisisi sangat undervalue. Metropolitan punya landbank prospektif, kinerja sangat baik, dan team management solid,” tutur Harun Hajadi, Managing Director Ciputra, di Jakarta, Jumat (12/11).
Baca juga: Simak, Berikut Jadwal Pencairan Dividen Cikarang Listrindo USD22,94 Juta
Harun optimistis investasi itu, dapat memberi imbal hasil positif, dan dalam jangka panjang menambah nilai kedua entitas usaha. Manajemen Ciputra optimistis akuisisi 15 persen saham Metropolitan itu, akan berdampak positif bagi karena kategori investasi menguntungkan. ”Kami berharap nanti mencapai pertumbuhan bisnis lebih baik lagi,” harap Tulus Santoso, Direktur sekaligus Sekretaris Perusahaan Ciputra.
Sementara itu, Direktur Ciputra Development Nanik J. Santoso menambahkan, kedua perusahaan juga sama-sama memiliki brand image positif, dan kuat di industri properti. Selain itu, pertimbangan lain selama masa pandemi Covid-19 berlangsung, performa bisnis Ciputra dan Metropolitan tercatat baik, dan stabil. ”Kondisi-kondisi itu, meyakinkan kami akuisisi 15 persen saham Metropolitan merupakan keputusan tepat,” urai Nanik.
Baca juga: Efek Digital, NFC Indonesia Bukukan Laba Bersih Rp164,9 Miliar
Menariknya, setelah akuisisi rampung, saham Ciputra Development mati kutu. Itu setelah berakhir di zona merah. Saham bersandi CTRA itu, tekor 10 poin atau 0,89 persen ke level Rp1.115 per saham. Perusahaan mempunyai market cap Rp20,69 triliun, dengan P/E rasio 12,64, dan dividen yield 0,76 persen. (abg)