indoposnews.co.id – PT Catur Sentosa Adiprana (CSAP) meresmikan Mitra10 ke-41 di Semarang, Jawa Tengah (Jateng). Superstore itu, berdiri di atas lahan seluas 20 ribu meter persegi (m2) dengan luas bangunan 9.000 m2. Itu termasuk area toko atau selling area seluas 4.500 m2, area gudang seluas 3.600 m2, dan area parkir luas dan aman.
Ritel modern itu, menyerap 110 orang tenaga kerja, merupakan putra-putri daerah Semarang dan sekitarnya. Pembukaan gerai ke-41 itu, dihadiri Sih Rianung, Kepala Dinas DPU Semarang, mewakili Wali Kota Semarang. Kehadiran Mitra10 di Semarang di bawah kelolaan anak usaha Catur yakni, Catur Mitra Sejati Sentosa (CMSS), dapat memacu roda perekonomian Kota Semarang. Kota Semarang sebagai pusat pemerintahan dan perekonomian regional Jateng, kota metropolitan terbesar setelah Jakarta, Surabaya, Medan, dan Bandung.
Baca juga: Rights Issue Diamond Citra 14,35 Miliar Lembar Tersendat, Ini Pemicunya
Potensi pertumbuhan Kota Semarang terutama sektor properti dinilai sangat potensial. Itu dapat dilihat dari telah masuknya beberapa pengembang terkemuka nasional Semarang. Apalagi, lokasi toko berada di tengah-tengah Kawasan metropolitan Kedungsepur (Kendal, Demak, Ungaran, Salatiga, Semarang dan Purwodadi).
Mengusung konsep belanja bahan bangunan dan perlengkapan rumah dalam satu atap dengan suasana berbelanja aman, dan nyaman. Mitra10 merupakan jaringan ritel modern bahan bangunan dan home improvement terbesar dan terlengkap di Indonesia. “Pembukaan Mitra10 Semarang diharap menjadi destinasi masyarakat memenuhi kebutuhan berbelanja bahan bangunan, dan perlengkapan rumah,” tutur Erick Koswara, General Manager Marketing Communication Mitra10.
Baca juga: Tahun Depan, Oneject Ekspor 500 Juta Jarum Suntik ADS
Superstore Mitra10 Semarang merupakan supermarket bahan bangunan & home improvement terbesar Semarang dengan menawarkan 25 ribu jenis barang Stock Keeping Unit (SKU) terbagi 13 kategori. Terdiri dari cat dan variannya, lantai dan dinding, kamar mandi, dapur, pintu dan jendela, pipa atau plumbing, material bangunan, listrik, perkakas rumah (hardware), tools, hobi, perabot rumah tangga (houseware) hingga perlengkapan rumah tangga (home appliances).
Total ada 600 lebih pemasok bekerja sama untuk Superstore ke-40 tersebut. Keberadaan Mitra10 itu, juga turut membantu produk lokal Indonesia. Maklum, 80 persen barang ditawarkan merupakan produk buatan dalam negeri. Selain menjual brand-brand kenamaan dari principal, perseroan juga memiliki House Brand yakni Zehn, Tidy, Sincere, Durafloor, Fiorano, dan Ryobi. Guna meningkatkan traffic pengunjung dan mendorong pembelian toko baru, Mitra10 memberi berbagai program menarik. Seperti program keanggotaan Mitra10, potongan harga khusus, program cicilan 0 persen, gratis layanan antar, dan tambahan garansi ditawarkan kepada pembeli di masa pembukaan toko dengan bekerja sama dengan merchant-merchant yang ada di Mitra10.
Baca juga: Aga Bakrie Emban Komut Bumi Resources Minerals
Selain itu, untuk kemudahan berbelanja, produk Mitra10 saat ini bisa didapatkan secara online melalui www.mitra10.com dan platform Digiretail dengan Whatsapp Business di nomor 087800021010. Itu memungkinkan karena layanan digital Mitra10 berkonsep Omnichannel atau terdiri dari beberapa platform saling terintegrasi. ”Para pelanggan bisa menikmati berbagai promo menarik saat grand opening, seperti promo tebus murah, promo registrasi keanggotaan Mitra10, hadiah langsung berupa tas belanja ramah lingkungan, voucher belanja gratis, dan logam mulia. Diskon khusus bank Mandiri dan Crazy Price, khusus grand opening,” tambah Medya Ika Ayu, Promotion & Advertising Manager Mitra10.
Saat ini, Mitra10 telah beroperasi pada sejumlah kota besar. Meliputi Jabotabek, Cikarang, Karawang, Cirebon, Yogyakarta, Solo, Sidoarjo, Semarang, Surabaya, Malang, Denpasar, Lampung, Palembang, Batam, Medan, Makassar, Balikpapan dan Banjarmasin. Menyusul kehadiran Mitra10 Semarang, perseroan telah memenuhi 3 dari 4 target pembukaan toko baru. Selanjutnya, Kota Tegal akan menjadi target berikutnya pada triwulan IV-2021. Sehingga akhir 2021 mendatang, perseroan akan memiliki 42 jejaring toko Mitra10 seluruh Indonesia. Rencana ekspansi CSA Grup itu, ditopang belanja modal Rp500 miliar pada awal tahun.
Baca juga: Kebut Eksplorasi Tambang Emas Sulut, Archi Indonesia Lakukan Ini
Ekspansi itu, bagian rencana besar perseroan untuk memiliki 50 jaringan ritel modern bahan bangunan & home improvement Mitra10 seluruh Indonesia pada 2023. Awal tahun 2021, CSA Group mematok pertumbuhan konsolidasi kurang lebih 10 persen. Di mana, segmen retail dipatok tumbuh 15 persen. Manajemen optimistis kebutuhan rumah tinggal dan renovasi akan tetap mendorong pertumbuhan pendapatan perseroan.
Itu didukung data dan fakta paruh pertama 2021, Catur Sentosa sukses membukukan pendapatan konsolidasi Rp6,7 triliun. Tumbuh 16 persen dibanding periode sama tahun 2020 dengan capaian Rp5,8 triliun. Gross profit margin juga tumbuh dari 16,16 persen menjadi 16,46 persen. Opex ratio turun menjadi 13,91 persen dari periode sama tahun lalu 14,37 persen. Segmen ritel modern, bersumber dari jejaring ritel modern Mitra10 dan Atria membukukan pendapatan Rp2,4 triliun, naik 13 persen dibanding capaian periode sama tahun lalu Rp2,1 triliun. ”Segmen itu, berkontribusi 36 persen terhadap penjualan konsolidasi perseroan,” tegas Idrus Widjajakusuma, Corporate Secretary Catur Sentosa.
Baca juga: Bank Aladin Syariah Catatkan 5.600 Saham Hasil Konversi
Segmen lain yaitu distribusi membukukan pendapatan Rp4,4 triliun, tumbuh 18 persen dibanding periode sama tahun lalu Rp3,8 triliun. Segmen itu, berkontribusi 64 persen atas penjualan konsolidasi perseroan. Kinerja kedua segmen itu, sukses tumbuh positif meski tekanan pandemi dan pembatasan kegiatan masih terasa baik secara global maupun nasional.
Ratio Ebitda juga tumbuhan menjadi 5,013 persen dari periode sama tahun lalu 4,40 persen. Pertumbuhan angka penjualan secara konsolidasi itu, berhasil mengangkat kinerja laba perseroan. Catur Sentosa berhasil membukukan lonjakan laba bersih 153 persen menjadi Rp79 miliar dibanding periode sama tahun lalu Rp31 miliar. (abg)