indoposonline.net – PT Semen Indonesia (SMGR) menggelar pelatihan menjahit pakaian wanita dan anak di Kabupaten Gresik, Jawa Timur (Jatim). Melalui program SIG Mandiri itu, perusahaan juga mengadakan pelatihan pertanian terpadu di Kabupaten Rembang, Jawa Tengah (Jateng). Kegiatan itu, sebagai upaya peningkatan produktivitas bagi para pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di sekitar wilayah operasional perseroan.
Pelatihan menjahit pakaian wanita dan anak, diikuti 16 ibu rumah tangga dan anggota PKK Kelurahan Singosari, Gresik, Jatim. Kegiatan dilaksanakan selama 5 hari, mulai Senin (29/3) hingga Jumat (2/4). Pelatihan diberikan di antaranya metode teori, demonstrasi, dan praktik menjahit. Selain itu, SIG juga memberikan 16 mesin jahit tipe 23 pola jahitan kepada para peserta.
Baca juga: Investasi Teknologi, IDE Distribusikan LMS dan Paket Kuota Data Gratis
Sedangkan di Kabupaten Rembang, Jateng, SIG memberikan pelatihan pertanian terpadu bagi 40 UMKM mitra binaan sektor peternakan. Pelatihan dilaksanakan selama dua hari, Rabu dan Kamis (7-8 April 2021) di Auditorium Fave Hotel. Program pelatihan meliputi cara budidaya sapi, domba, ayam, dan pengolahan limbah ternak menjadi biogas.
General Manager of CSR SIG Edy Saraya mengatakan, kegiatan itu wujud kontribusi nyata SIG bagi masyarakat dalam upaya peningkatan ekonomi, terutama masyarakat sekitar perusahaan. ”Melalui pelatihan itu, SIG berharap para pelaku UMKM dapat meningkatkan kualitas produk, lebih kreatif, dan terus berinovasi demi menjaga kelangsungan usahanya terutama masa Pandemi Covid-19,” tutur Edy.
Baca juga: Pefindo Pertegas Outlook Barito Pacific (BRPT) Stabil, Analis Bilang Gini
Pelatihan itu, disambut baik Syamsuddin, salah satu mitra binaan sektor peternakan SIG asal Desa Lodan Kulon, Kecamatan Sarang, Kabupaten Rembang. Menurut Syamsuddin, Rembang memiliki potensi besar dalam hal peternakan, karena didukung potensi alam yang baik. Melalui pelatihan ini, kian mendukung upaya peternak dalam memaksimalkan potensi tersebut.
”Banyak ilmu kami dapat. Di antaranya bagaimana membuat pakan ternak alternatif, mampu merawat hewan ternak yang baik, dan bagaimana mengolah kotoran ternak menjadi kompos ternyata dapat menambah penghasilan para peternak. Semoga dengan pelatihan itu, ke depan pengelolaan ternak hewan lebih produktif,” tegas Syamsuddin. (abg)