• Redaksi
Rabu, Oktober 29, 2025
indoposnews.co.id
No Result
View All Result
  • Login
  • Home
  • NEWS
    • Nasional
    • Politik
    • Nusantara
    • Hukum
    • Ibu Kota Negara
    • COVID-19 UPDATE
  • Ekonomi
    • Tekno
  • Olahraga
  • JABODETABEK
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Beauty
    • Health & Fitness
    • Hunian
    • Jalan- Jalan
    • Kids
    • Kuliner
    • Pendidikan
    • Otomotif
  • HIBURAN
    • selebritis
    • Musik
    • Film
      • Review Film
    • Televisi
    • Mancanegara
    • Bollywood
    • K – pop
    • Budaya
  • Opini
  • Indeks
  • Home
  • NEWS
    • Nasional
    • Politik
    • Nusantara
    • Hukum
    • Ibu Kota Negara
    • COVID-19 UPDATE
  • Ekonomi
    • Tekno
  • Olahraga
  • JABODETABEK
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Beauty
    • Health & Fitness
    • Hunian
    • Jalan- Jalan
    • Kids
    • Kuliner
    • Pendidikan
    • Otomotif
  • HIBURAN
    • selebritis
    • Musik
    • Film
      • Review Film
    • Televisi
    • Mancanegara
    • Bollywood
    • K – pop
    • Budaya
  • Opini
  • Indeks
No Result
View All Result
indoposnews.co.id
No Result
View All Result
Home Opini

Karena Terjepit

Sandy H by Sandy H
13 Juni 2021 06:10 - Updated on 14 Juni 2021 00:14
dahlan iskan
Share on FacebookShare on Twitter

indoposonline.NET – Dahlan Iskan  –  Mereka sudah vaksinasi. Sudah dua kali. Tapi, sembilan anggota DPRD Surabaya itu tertular Covid-19. Itulah headline Harian Disway edisi Jumat lalu.

Itu menambah kekhawatiran baru. Setelah apa yang terjadi di Bangkalan, di seberang Surabaya, menjadi sorotan nasional. Menyusul sorotan yang sama terhadap Kabupaten Kudus di Jateng.

Padahal, di beberapa negara sudah menunjukkan kabar gembira. Kegawatan di India sudah turun. Yang tertular Covid ”tinggal” di bawah 90.000/hari. Dari 400.000/hari bulan lalu.

Baca Juga

Ujung Tombak Apple

Amarah Beliung

Akhirnya Prabowo!

Emas Crazy

Di Amerika lebih menggembirakan lagi: sudah seminggu terakhir ”tinggal” di bawah angka 10.000/hari. Jumat lalu, bahkan, tinggal di kisaran 5.000 sehari itu.

Di Negara Bagian California sudah sebulan terakhir hampir selalu tidak ada kasus baru.

Benar-benar melegakan.

Yang sebenarnya ada yang lebih menggembirakan: Australia. Sampai kemarin jumlah penderita di sana ”hanya” 30.000. Yang meninggal tidak sampai 1.000. Padahal, Australia berpenduduk 25 juta. Rekor terjeleknya hanya 8.000/hari. Itu pun tidak sampai satu minggu. Langsung turun drastis.

Sekarang giliran berita buruknya: Mongolia. Penduduknya hanya 3,5 juta orang. Tiap kilometer persegi hanya dihuni 2 orang. Itu lantaran saking besarnya wilayah dan sedikitnya penduduk. Separo penduduknya tinggal di ibu kota: Ulan Bator.

Rabu lalu Mongolia jadi seperti Kudus dan Bangkalan. Penderita barunya tiba-tiba melonjak. Mencapai 1.300 orang/hari. Itu setara dengan kalau di Indonesia 6 juta/hari.

Ledakan baru itu membuat total penderita Covid di sana menjadi 70.000 orang.

Pertanyaannya: –seperti ditulis panjang lebar di New York Times– mengapa ledakan baru itu terjadi. Padahal, 50 persen penduduknya sudah menjalani vaksinasi. Sudah dua kali. Mereka mendatangkan vaksin melebihi jumlah penduduknya: 4,5 juta vaksin. Lebih 4 juta dari Tiongkok: Sinopharm. Yang 400.000 lagi dari Rusia: Sputnik.

Ternyata penyebabnya satu: akan ada pilpres di sana. Hari-hari ini adalah puncak masa kampanye. Di sana masa jabatan presidennya baru saja diubah: hanya boleh satu periode, 6 tahun. Ikut Filipina.

Mongolia pernah menjadi penguasa dunia –meski gagal meluaskan wilayah sampai Nusantara. Waktu itu Mongolia berhasil menguasai Tiongkok dan mendirikan Dinasti Yuan. Setelah dinasti itu runtuh, Tiongkok membangun tembok besar agar mereka tidak datang lagi.

Dalam hal Covid, Mongolia pernah jadi buah bibir: seperti kebal Covid. Ketika Covid sudah menyebar ke mana-mana, tidak ada yang ke Mongolia.

Seperti juga Vietnam: tidak ada kasus Covid, saat itu. Mongolia dan Vietnam jadi buah bibir. Lebih baik daripada Taiwan yang begitu hebat dalam menaklukkan Covid. Tiga wilayah itu –Mongolia, Taiwan, dan Vietnam– berada di sekeliling pusat Covid: Wuhan di Tiongkok.

Akhirnya Vietnam jebol –meski tetap terkendali. Mongolia juga jebol –lebih parah. Taiwan sekarang ini juga agak mengkhawatirkan.

Saya pun menghubungi teman saya di Taipei kemarin.

“Anda pasti sudah vaksinasi kan?” tanya saya kepada teman itu.

“Belum,” jawabnya.

“Hah? Kapan dapat giliran?”

“Belum tahu juga,” jawabnya.

Taiwan memang termasuk tertinggal dalam vaksinasi. Maka, ketika belakangan kasus Covidnya melonjak menjadi kisaran 300/hari, hebohnya bukan main. Heboh tercampur khawatir.

Sampai kemarin baru 700.000 orang yang divaksin di Taiwan. Awalnya mereka hanya bisa menggunakan AstraZeneca. Baru belakangan ditambah Moderna.

Tentu tidak ada Sinovac maupun Sinopharm di Taiwan. Dia menolak menggunakan vaksin Tiongkok itu. Alasannya: politik. Padahal, Tiongkok terus mendorong Taiwan untuk mau menerima vaksin dari daratan.

“Tidak adakah Pfizer?” tanya saya lagi.

“Anda tahu sendirilah,” jawabnya, lantas tertawa.

Ya, saya memang tahu. Tiongkok secara tidak langsung menghalangi pengiriman vaksin dari Amerika itu ke Taiwan. Agen tunggal Pfizer untuk Asia-Pasifik dipegang perusahaan Shanghai.

Minggu lalu Presiden Joe Biden mengirim 400.000 vaksin ke Taiwan. Bersamaan dengan kedatangan tiga anggota Kongres Amerika ke Taipei. Dua dari Partai Demokrat, satu dari Republik.

Biden lebih ”sopan” daripada Presiden Donald Trump. Yang datang ke Taiwan bukan orang pemerintahan. Kalau toh ada yang dari pemerintahan, dipilihkan yang sudah pensiun. Sedangkan Trump dulu sengaja mengirim pejabat tinggi aktif ke Taiwan –yang oleh Tiongkok dianggap sebagai salah satu provinsinya.

Taiwan kelihatannya pilih terus melawan Tiongkok. Pun di tengah pandemi. Taiwan terus mencari akal. Di tengah jepitan itu, Taiwan mengusahakan untuk punya vaksin sendiri. Caranya: membeli hasil penelitian yang ditemukan di Amerika.

Sudah ada dua calon vaksin yang kini dimiliki Taiwan. Dengan kekuatan ekonominya, Taiwan mampu membeli perusahaan vaksin tersebut.

Maka, meski itu bikinan Amerika, tapi karena perusahaannya milik Taiwan, tidak bisa dihalangi siapa pun. Direksinya juga orang Taiwan.

Vaksin itu sudah melewati uji coba klinis fase 2. Menjelang fase 3. Dua bulan lagi BPOM-nya Taiwan sudah akan mengeluarkan EUA (emergency use authorization) –izin penggunaan secara darurat.

Nama vaksin itu: 高端 dan 聯亞生技 . Kabarnya sudah pula mulai mengurus izin untuk bisa masuk ke Indonesia.

Vaksin yang pertama itu juga disebut MVC. Itu dikembangkan sebuah perusahaan vaksin di Emeryville, di seberang San Francisco. Pengembangnya adalah Dynavax Technologies. Itu perusahaan kecil untuk ukuran Amerika. Perusahaan itu pernah berhasil menciptakan vaksin untuk hepatitis B. Nama vaksinnya: Heplisav-B.

Sedang vaksin satunya lagi disebut juga Covaxx. BPOM-nya Amerika sudah mengeluarkan izin EUA untuk Covaxx.

“Mungkin Agustus nanti saya dapat giliran vaksinasi dengan vaksinnya Taiwan sendiri,” ujar teman saya tadi.

Amerika, Australia, dan India sudah begitu menggembirakan. Mongolia dan Taiwan di sisi yang berbeda. Mongolia kelihatan tetap tergantung pada dua negara yang menjepitnya. Taiwan pilih cari jalan sendiri.

Dan Indonesia memasuki golongan yang mengkhawatirkan itu. Data Worldometer Jumat lalu mencatat angka Indonesia kembali ke level nyaris 9.000. Tepatnya: 8.892. Sudah mengalahkan data penderita Amerika yang hari itu ”tinggal” 8.875.

Kudus dan Bangkalan telah menaikkan kewaspadaan baru. Dengan cara lama.(*)

sumber : Disway

Tags: dahlan iskan

Berita Terkait

Ujung Tombak Apple
Headline Utama

Ujung Tombak Apple

2024/09/22
Amarah Beliung
Headline News

Amarah Beliung

2024/05/25
Akhirnya Prabowo!
Headline Utama

Akhirnya Prabowo!

2024/02/15
Fokus Eksplorasi Emas, Aneka Tambang Bakar Duit Rp38,90 Miliar 
Ekonomi

Emas Crazy

2024/01/20
Buya Syakur
Headline Utama

Buya Syakur

2024/01/19
Aneka Tambang
Headline Utama

Bara Emas Antam 

2023/12/15

Populer

Simak! Ini Perbedaan kuliah Administrasi Perkantoran dan Administrasi Bisnis

Simak! Ini Perbedaan kuliah Administrasi Perkantoran dan Administrasi Bisnis

6 Januari 2022 15:59
Ade Jona Prasetyo

Sosok Ayah Inspirasi Ade Jona Prasetyo Raih Kesuksesan

25 Oktober 2021 13:24
Karnaval SCTV

Karnaval SCTV Digelar di Bogor, Catat Tanggal, dan Intip Para Bintangnya

15 Juli 2022 11:11
Lucy In The Sky

Kendalikan Lucy In The Sky, Ini Bisnis yang Digeluti Delta Wibawa Bersama

23 April 2022 13:27
Jumpa pers PT.HDI menyingkapi kasus hukum yang menimpa JE di kantor PT. HDI di Kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (8/7)I

Langgar Kode Etik, HDI Hentikan Keanggotaan JE

8 Juli 2022 19:10
we Tv (Foto : ist)

WeTV Rilis Fitur Sewa Konten WeTV Original

30 April 2022 00:16
istimewa

Dari Game Mobile Legend, Zeva Christian Buktikan Gen Z Bisa Hasilkan Cuan Miliaran

26 September 2023 16:27
Kertas Basuki Rachmat

Kejagung Sita Aset Kertas Basuki Rachmat Indonesia, Ini Penjelasan Manajemen 

22 Maret 2022 12:00
King Kevin, Sosok di Balik Suksesnya Planet Gadget yang Suka Bikin Konten Motivasi di Tiktok

King Kevin, Sosok di Balik Suksesnya Planet Gadget yang Suka Bikin Konten Motivasi di Tiktok

2 Desember 2022 15:06
Allo Bank

Gemar Transaksi, Ali Gunawan Koleksi 7,95 Juta Saham Bank Milik Chairul Tanjung

2 Februari 2022 18:27

Pilihan Redaksi

Bengkak 77 Persen, Fajar Wisesa Boncos Rp1,1 Triliun

Bengkak 77 Persen, Fajar Wisesa Boncos Rp1,1 Triliun

17 Februari 2025 08:57
Medco Energi

Susut 37 Persen, Laba Medco Sisa USD330 Juta

3 April 2024 15:57
Melejit 12 Persen, Emiten Asuhan Prajogo Pangestu Toreh Laba USD84 Juta

Melejit 12 Persen, Emiten Asuhan Prajogo Pangestu Toreh Laba USD84 Juta

28 November 2023 16:27
Ujung Tragis Asmara

Ujung Tragis Asmara

7 Desember 2023 05:27
Inti Anugerah Pratama

Menjulang 40 Persen, Multipolar Bukukan Laba Bersih Rp110 Miliar

3 Agustus 2023 21:27
Drop 60 Persen, Emiten Grup Bakrie Raih Laba Rp56 Miliar

Drop 60 Persen, Emiten Grup Bakrie Raih Laba Rp56 Miliar

8 Agustus 2025 04:27
Polda Sumut Bentuk Tim Khusus Buru Pembunuh Jurnalis

Polda Sumut Bentuk Tim Khusus Buru Pembunuh Jurnalis

19 Juni 2021 16:08 - Updated on 20 Juni 2021 00:29
Garuda Indonesia

Garuda Indonesia Antre Delisting, Pemegang Sahamnya Wow

21 Desember 2021 17:29
Presiden RI Joko Widodo disambut oleh Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy saat tiba di Istana Maryinsky, Kyiv, Ukraina, Rabu (29/6/2022). (Biro Pers Sekretariat Presiden)

Presiden Jokowi Buka Pintu Bagi Warga Ukraina

30 Juni 2022 12:32
Hadapi Gugatan PKPU Rp91 Miliar, Adhi Karya Lakukan Tindakan Ini

Hadapi Gugatan PKPU Rp91 Miliar, Adhi Karya Lakukan Tindakan Ini

17 September 2024 08:40

About

indoposnews.co.id

“Berita Terbaru Indonesia”
Alamat :
Grand Slipi Tower, Lantai 9 Unit O, Jalan Jend. S. Parman Kav 22-24, Jakarta Barat, DKI Jakarta.
Telepon : 02174773761
Email : redaksiindoposnews@gmail.com

Follow us

Alamat : Grand Slipi Tower, Lantai 9 Unit O, Jalan Jend. S. Parman Kav 22-24, Jakarta Barat, DKI Jakarta. Telepon : 02174773761 Email : redaksiindoposnews@gmail.com

No Result
View All Result
  • Home
  • NEWS
    • Nasional
    • Politik
    • Nusantara
    • Hukum
    • Ibu Kota Negara
    • COVID-19 UPDATE
  • Ekonomi
    • Tekno
  • Olahraga
  • JABODETABEK
  • Gaya Hidup
    • Fashion
    • Beauty
    • Health & Fitness
    • Hunian
    • Jalan- Jalan
    • Kids
    • Kuliner
    • Pendidikan
    • Otomotif
  • HIBURAN
    • selebritis
    • Musik
    • Film
      • Review Film
    • Televisi
    • Mancanegara
    • Bollywood
    • K – pop
    • Budaya
  • Opini
  • Indeks

Alamat : Grand Slipi Tower, Lantai 9 Unit O, Jalan Jend. S. Parman Kav 22-24, Jakarta Barat, DKI Jakarta. Telepon : 02174773761 Email : redaksiindoposnews@gmail.com

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
indoposnews.co.idLogo Header Menu