Indoposonline.NET – Meroketnya kasus positif COVID-19 di Indonesia selama dua minggu terakhir membuat masyarakat mulai mencari cara alternatif untuk melindungi diri dari keganasan virus ini. Salah satu cara alternatif yang dicoba masyarakat adalah mengonsumsi air kelapa yang secara turun temurun dipahami memiliki banyak sekali khasiat kesehatan.
Sebagai akibatnya, buah kelapa pun diburu dan ludes di mana-mana, karena airnya dianggap mampu mencegah dampak buruk akibat infeksi COVID-19 dan mampu membantu pemulihan mereka yang tengah positif COVID-19. Hingga minggu pertama Juli 2021, penjualan buah kelapa dilaporkan meningkat di berbagai penjuru Indonesia, bahkan harganya pun ikut melonjak.
Keyakinan masyarakat ini bukannya tidak beralasan. Sejumlah laporan dari berbagai daerah menyebutkan bahwa banyak penyintas COVID-19 telah membuktikan khasiat mengonsumsi air kelapa membantu mereka melalui masa-masa kritis saat menderita COVID-19.
Bupati Aceh Barat H. Ramli MS adalah salah satu penyintas COVID-19 yang mengaku bisa sembuh dari infeksi virus corona berkat khasiat yang didapat dari meminum air kelapa secara rutin selama positif COVID-19. “Selama menjalani masa isolasi di Bulan September kemarin, saya rutin minum air kelapa, dicampur sedikit garam dapur, satu sendok madu dan sedikit perasan jeruk nipis,” ungkap Bupati Ramli MS, seperti dilansir Antara (07/10).
Baca juga : Pegawai Terpapar COVID, Pengadilan Negeri Jakarta Timur Tutup Sementara
Minuman segar dan alami tersebut rutin diminum H. Ramli MS dua kali sehari setelah sarapan pagi dan santap malam, perlahan-lahan kondisi kesehatannya pun membaik, hingga akhirnya dinyatakan negatif COVID-19. Meski saat ini telah dinyatakan sembuh dari infeksi virus corona, H. Ramli MS mengaku masih rutin mengonsumsi air kelapa muda untuk meningkatkan imunitas dan mendapatkan berbagai khasiat lainnya.
Khasiat air kelapa juga membantu Cecep Nanang, seorang tenaga perawat di RS Bhayangkara Indramayu Jawa Barat saat didiagnosis positif COVID-19 pada bulan Juni 2021 yang lalu. “Sebenarnya saya paham virus COVID-19 ini belum ada obatnya, namun saya percaya bahwa salah satu kunci kesembuhan adalah menjaga agar tubuh saya mendapat kecukupan cairan dengan baik setiap saat. Dengan minum air kelapa, tubuh saya dapat tetap mendapat cairan, kesegaran dan energi tambahan dari kadar gulanya, serta manfaat dari kandungan mineral dan vitaminnya untuk mendorong kesembuhan saya, selain tentu yang paling utama, saya tetap meminum obat-obatan dan vitamin yang diresepkan dokter kepada saya,” ungkap Cecep.
Sejalan dengan penjelasan Cecep Nanang, Satgas COVID-19 sebenarnya telah beberapa kali menyampaikan bantahan terkait resep atau ramuan terkait air kelapa. Meskipun mengakui bahwa air kelapa dan jeruk nipis memang memiliki kandungan yang menyehatkan, namun Satgas menyatakan bahwa air kelapa belum terbukti bisa membasmi COVID-19.
Terkait manfaat kesehatan air kelapa, sebuah penelitian yang dilakukan Manisha DebMandal dari KPC Medical College and Hospital, Kolkata India dan Shyamapada Mandal dari Department of Zoology, Gurudas College Kolkata India menemukan bahwa air kelapa memang mempercepat penyerapan obat dan mempermudah obat itu mencapai tingkat konsentrasi puncak dalam darah karena efek elektrolit yang dimilikinya. Dalam artikel mereka Coconut (Cocos nucifera L.: Arecaceae): In health promotion and disease prevention yang diterbitkan di Asian Pacific Journal of Tropical Medicine, mereka menyebutkan bahwa air kelapa memiliki kandungan asam amino bebas, L-arginine, yang dapat mengurangi radikal bebas, dan mengandung vitamin C yang mengurangi peroksidasi lipid. Selain itu, air kelapa memiliki efek cardioprotective pada myocardial infarction karena kaya akan ion mineral, terutama potassium.
Baca juga : Astaga! Warga Indonesia Terserang COVID-19 Tembus 2.5 Juta Orang
Selain karbohidrat dan protein, air kelapa juga mengandung unsur mikro berupa mineral yang dibutuhkan tubuh di antaranya Kalium, Natrium, Kalsium, Magnesium, Zat Besi, Fosfor dan Sulfur. Kandungan mineral yang kaya ini membuat air kelapa sering dimanfaatkan sebagai bahan pengobatan tradisional sejak turun temurun. Jika diteliti lagi, di dalam air kelapa juga terkandung berbagai vitamin. Sebut saja vitamin B, C, asam nikotinat, asam pantotenat, asam folat, biotin, riboflavin, dan sebagainya. Jadi jelaslah bahwa air kelapa mengandung unsur makro dan mikro yang cukup lengkap.
Melansir Klikdokter, DR med. Dr. Maya Surjadjaja, MS, SpGK, FAAMFM, menyebutkan berdasarkan sejumlah penelitian, air kelapa memiliki sifat antiinflamasi yang potensial berguna mencegah keparahan kondisi-kondisi komorbid pada pasien COVID-19. “Air kelapa muda bermanfaat sebagai antiinflamasi (potent anti-inflammatory) sementara COVID-19 punya sifat yang proinflamasi,” tutur Dokter Maya.
Terkait fenomena air kelapa yang dianggap mampu membantu pemulihan pasien COVID-19, dr. Juwalita Surapsari, M.Gizi, Sp.GK, dokter spesialis gizi klinis RS Pondok Indah kembali menegaskan bahwa hingga kini belum ada bukti ilmiah bahwa air kelapa mampu berfungsi sebagai obat, walaupun mungkin saja bisa meningkatkan imunitas dari kandungannya. “Jadi jika dia merasa lebih baik, sebenarnya itu sesuatu yang bersifat subjektif dan kita harus melihatnya secara komprehensif, yang pertama kemungkinan memang orang ini sudah menjalankan pengobatan yang dianjurkan. Tidak selalu pengobatan itu bersifat spesifik terhadap COVID-19, tetapi mungkin diberikan juga obat-obatan yang sifatnya suportif oleh dokter. Kemudian yang kedua, mereka sudah menjalani diet seimbang yang sifatnya memang mendukung penyembuhan,” jelas dokter Juwalita.
Meskipun demikian, Dokter Juwalita kemudian mengajak kita juga untuk menelaah lebih jauh kandungan nutrisi yang dimiliki air kelapa.
“Untuk menelaah nutrisinya kita harus mengamati kandungan macronutrient dan micronutrient. Secara macronutrient, maka sebagian besar bentuknya adalah karbohidrat. Kita lihat lagi dari awal. 94% isinya air, 5% karbohidrat yang terutama dalam bentuk glukosa dan fruktosa, sekitar 0,02% protein dan sebagian kecil sekali lemak. Jika kita lihat kandungan micronutrient-nya, memang kandungannya sangat menonjol pada air kelapa, terutama Vitamin B, yaitu B1, B2, B3, B5, B6, B7, dan B9. Kita tahu B9 itu kita kenal sebagai Folat. Ternyata Vitamin B, terutama B6 dan Folat memang sangat berperan pada sistem imun secara keseluruhan. Sistem imunitas kita ini sebetulnya sangat kompleks, mulai dari luar seperti kulit, saluran pernafasan, bulu-bulu getar di saluran pernafasan, masuk lagi ke dalam ada sel-sel imun yang melawan patogen atau penyebab penyakit. Jika melihat perannya, Vitamin B6 ini perannya banyak sekali di dalam sistem imun. Kemungkinan besar, orang yang mengonsumsi air kelapa mendapat manfaat dari support vitamin yang ada di dalamnya, jadi konsumsi air kelapa bisa membantu memenuhi kebutuhan Vitamin B mereka. Kebetulan Vitamin B itu memang banyak terlibat dalam seluruh proses enzimatik di dalam tubuh, jadi reaksi kimia di dalam tubuh itu banyak didukung oleh Vitamin B,” papar Dokter Juwalita.
Selanjutnya Dokter Juwalita juga memaparkan manfaat lainnya dari air kelapa seperti kadar elektrolitnya juga cukup tinggi karena mengandung Kalium dan Magnesium. Kedua unsur ini sangat baik untuk mengontrol tekanan darah dan kesehatan jantung. Ini berarti terkait juga pada pencegahan penyakit komorbid (penyerta) pada COVID-19.
“Kemungkinan juga konsumsi air kelapa bisa memberi sugesti positif pada orang yang mengonsumsinya. Semua yang sifatnya sugesti positif terhadap tubuh kita bisa membawa dampak yang baik juga. Jadi kunci untuk memperoleh kondisi tubuh yang sehat, baik ketika sedang terkena penyakit tertentu atau sekadar menjaga kesehatan, selain menjaga fisik, juga harus menjaga keseimbangan pikiran. Jadi dengan afirmasi positif bahwa kita akan sembuh dan kita akan sehat, itu juga akan mendukung kita menjadi lebih sehat,” jelas dokter Juwalita.
Berbagai fakta dan penjelasan ilmiah mengenai manfaat kesehatan sebenarnya juga telah diulas cukup luas di berbagai media sepanjang minggu lalu, namun tampaknya tidak meredakan perburuan air kelapa di masyarakat. Bahkan sejumlah media menyebutkan bahwa perburuan air kelapa ini sudah memasuki fase panic buying. Trend ini berdampak juga pada minuman air kelapa dalam kemasan yang mulai dicari masyarakat, karena memiliki kandungan kesehatan yang setara dengan air kelapa asli.
“Kebiasaan baru mengonsumsi air kelapa ini sebenarnya hal positif. Banyak sekali benefit dari alam yang sebenarnya bisa kita manfaatkan untuk kesehatan kita. Tetapi perlu diingat juga, tidak ada satu jenis makanan pun yang lebih unggul daripada makanan lainnya, dalam arti ketika mengonsumsi makanan dan minuman, kita harus tahu tujuan kita apa, kita mau memenuhi nutrisi mana. Jika kita mau memenuhi kebutuhan Vitamin B, misalnya. Air kelapa bisa jadi alternatif, tetapi bisa juga mencari alternatif lain. Tetapi memang kebiasaan konsumsi air kelapa ini boleh-boleh saja, asalkan kita tetap menjaga variasi makanan kita, karena prinsip nutrisi seimbang adalah kita dapat menjaga variasi makanan kita sehingga seluruh kebutuhan macronutrient dan micronutrient dapat tercapai,” ungkap dokter Juwalita menutup percakapan. (ash)