Indoposonline.NET – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sepanjang perdagangan hari ini, Senin (12/7) akan bergerak mixed. Indeks akan menjejak level support 6.026, dan resisten di kisaran 6.102. Itu tersebab minim sentimen positif, dan perkembangan pandemi Covid-19 Indonesia terus meningkat. ”Jadi, indeks masih berkutat di level psikologis 6.000,” tutur Salvian Fernando, Equity Research Analyst Victoria Sekuritas Indonesia.
Secara teknikal, saham layak koleksi Matahari Putra Prima (MPPA). Karena Saham Matahari akhir pekan lalu, berhasil rebound dari support level Rp1.160, dan parkir di level Rp1.210 per lembar. Volume perdagangan cukup signifikan (di atas volume MA 20), walau indikator stochastic berada di area overbought tetapi berpeluang menguji resisten Rp1.250.
Baca juga: Penuhi Permintaan, RNI Produksi Alkes Oksigen secara Mandiri
Selain itu, ada sentimen positif untuk Matahari. Di mana, Matahari menyatakan ada dampak kenaikan penjualan setelah mengintegrasi platform penjualan dengan Gojek dan Tokopedia. Pertumbuhan penjualan melompat dua kali lipat melalui platform online selama pandemi Covid-19.
Oleh karena itu, rekomendasi beli saham Matahari dengan target price level Rp1.250. Beberapa saham secara teknikal layak untuk diperhatikan selain Matahari Putra Prima yaitu, Saratoga (SRTG), Smartfren (FREN), dan Bank Aladin Syariah (BANK).
Baca juga: Wika Gedung Kebut RS Darurat Tanjung Duren 4 Pekan
Akhir pekan lalu, Indeks terkoreksi 0,00 persen tau 0,52 persen ke level 6.039,8. Total volume perdagangan 14,57 miliar saham dengan total nilai transaksi Rp11,20 triliun. Gerak Indeks kemarin cenderung mixed disebabkan minim sentimen positif, dan lonjakan kasus Covid-19.
Sementara itu, bursa Asia Pasifik ditutup mixed. Indeks Nikkei minus 0,63 persen, KOSPI tekor 1,07 persen, dan Shanghai Stock Exchange susut 0,04 persen, sedang indeks Strait Times surplus 0,77 persen, KLSE naik 0,79 persen, dan Hang Seng melesat 0,70 persen. Pelemahan Nikkei disebabkan pemerintah Jepang mengumumkan status darurat di Tokyo karena lonjakan kasus Covid-19. (abg)