indoposonline.net – PT Nusa Palapa Gemilang bakal melepas 648.047.200 saham baru berskema Initial Public Offering (IPO). Dengan banderol Rp100 per lembar, perusahaan bakal mendapat limpahan dana IPO Rp64,8 miliar.
Selanjutnya, dana hasil IPO, 82 persen akan dipakai untuk akuisisi lahan dan sisanya 18 persen untuk modal kerja. Perusahaan bergerak bidang produksi, pemasaran, dan perdagangan pupuk buatan Majemuk Hara Makro Primer.
Baca juga: Tidak Bayar THR, Perusahaan Terima Sanksi Ini
Perusahan masuk Bursa Efek Indonesia (BEI) melalui IPO bagian dari strategi meningkatkan kapasitas pendanaan dan tata kelola lebih baik. ”Kinerja perseroan sampai September 2020 mencatat pertumbuhan pendapatan positif. Karena itu, manajemen optimistis prospek perusahaan tetap menjanjikan,” tutur Uus Sudianto Direktur Utama Nusa Palapa Gemilang, di Jakarta, Senin (12/4).
Itu bilang Uus, terefleksi dari pertumbuhan permintaan pupuk NPK dari perkebunan kelapa sawit sebagai imbas membaiknya harga CPO internasional. Selain itu, pertumbuhan PDB sektor industri pupuk meningkat dan menyumbang PDB ekspor non-migas Indonesia.
Baca juga: Bank DBS Indonesia dan Manulife Hadirkan Tiga Alternatif Investasi Baru
PT UOB KayHian Sekuritas (UOB) Penjamin Pelaksana Emisi Efek memaparkan perseroan mengantongi izin efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada Senin (29/3). Selama masa penawaran umum pada Rabu (31/3) hingga Rabu (7/4), saham PT Nusa Palapa Gemilang mendapat respons positif para investor. ”Seluruh saham yang ditawarkan dapat terserap dengan baik,” ucap Agus Halim, Direktur Utama PT UOB KayHian Sekuritas (UOB).
Perusahaan didirikan pada 2001 dengan pabrik berlokasi di Desa Bakung Temenggungan, Balongbendo, Sidoarjo, Jawa Timur (Jatim). Aset perseroan berupa mesin produksi dengan teknologi Pan Granulator menghasilkan pupuk NPK Granul dan Mikro Granul.
Baca juga: Bank Permata Mengadakan Kelas PermataBRAVE Hub
Selanjutnya pada 2010, perseroan meningkatkan kapasitas produksi dengan membangun line produksi baru mesin Steam Granulation 1. Lalu, pada Juli 2019 perseroan mengoperasikan mesin Steam Granulation 2. Total kapasitas produksi perseroan saat ini 180 ribu ton per tahun. (abg)