Indoposonline.NET – PT Trisula International (TRIS) pada kuartal dua 2021 mencatat pertumbuhan laba usaha naik 31,1 persen menjadi Rp9,4 miliar dari kuartal pertama 2021. Penjualan sedikit terkoreksi pada kuartal dua 2021 menjadi Rp255,0 miliar dibanding kuartal pertama 2021 sejumlah Rp256,5 miliar.
Selanjutnya, ekspor melompat 39,9 persen dibanding kuartal pertama 2021. Adapun kontribusi ekspor 69,2 persen, dan domestik 30,8 persen pada kuartal dua 2021. Pandemi Covid-19 mengklaim, masa penuh tantangan. Namun, perusahaan bisa melalui dengan baik, dan mendapat kepercayaan dari pelanggan.
Baca juga: Kembangkan CDB Baru, Sentul City Jajaki Investor Strategis
Dengan begitu, perusahaan berhasil mendapat lompatan ekspor pada kuartal dua 2021 dibanding kuartal pertama 2021. ”Pasar ekspor kami sudah menjangkau Australia, Eropa, Inggris, dan Singapura. Pasar ekspor terbesar ke Amerika Serikat (AS), dan Australia. Kami berharap kondisi pandemi segera pulih sehingga berbagai kegiatan bisa berjalan normal kembali,” tutur Santoso Widjojo, Direktur Utama TRIS, Selasa (10/8).
Seiring fokus pada kinerja, Trisula International juga terus meningkatkan prinsip Environmental, Social, & Governance (ESG) dalam proses produksi. Langkah itu, diambil menyesuaikan tren ekonomi hijau, program pemerintah, dan kecenderungan konsumen masa kini lebih memilih produk hasil program sustainability. ”Kami berkomitmen memperhatikan aspek People, Planet, dan Profit (3P). Yaitu, selain menciptakan keuntungan dan kesejahteraan bagi karyawan, kami juga memperhatikan lingkungan sekitar dengan fokus pada setiap proses produksi lebih sustainable,” ulas Santoso.
Baca juga: Bak Kacang Goreng, Bos Satu Ini Borong Saham AKR Corporindo Rp2,73 Miliar
Saat ini, sebagai bagian dari proses produksi divisi industri garmen, Trisula International memakai energi ramah lingkungan dengan menggunakan Compressed Natural Gas (NCG) sebagai bahan bakar pengganti solar pada penggunaan boiler (mesin uap). Dengan begitu, hasil pembakaran lebih bersih dengan pengeluaran CO2 jauh lebih rendah dibanding bahan bakar biasa.
Upaya lain, Trisula International mengganti lampu biasa menjadi lampu LED, lebih hemat listrik tanpa mengesampingkan kualitas pencahayaan. Kemudian, selalu melakukan pemeriksaan berkala atas semua mesin, dan peralatan produksi untuk menghindari kebocoran penggunaan energi. ”Selanjutnya, kami akan terus mencari peluang di masa penuh tantangan ini. Kami berharap pandemi segera pulih dan Trisula International bisa meraih kinerja baik untuk ekspor maupun domestik, seiring dengan terus meningkatkan prinsip sustainability,” harap Santoso. (abg)