Indoposonline.NET – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) belum bebas ancaman koreksi. Gerak Indeks cenderung tertahan. Sepanjang perdagangan, Indeks akan menjelajahi area support 6.000, dan resisten 6.088.
Secara teknikal Indeks bergerak tertahan pada level Moving Average 50 hari setelah sempat break dan menuju penutupan gap terbentuk pekan lalu. Meski demikian, bayangan bearish masih cukup terasa menyusul momentum indikator RSI dan pergerakan indikator Stochastic menyemburkan sinyal negatif.
Baca Juga: Nilai Tukar Rupiah Melemah
Kondisi itu, ditambah penurunan akselerasi histogram pada indikator MACD menambah kekhawatiran adanya pelemahan hingga penutupan gap pada pergerakan mendatang. Karena itu, Lanjar Nafi, Equity Technical Analyst Head of Research PT Reliance Sekuritas Indonesia, menyarankan pelaku pasar untuk memburu sejumlah saham berikut.
Saham-saham dapat dicermati secara teknikal antara lain Ace Hardware Indonesia (ACES), Aneka Tambang (ANTM), Bank Danamon (BDMN), Bank CIMB Niaga (BNGA), Bumi Serpong Damai (BSDE), Vale Indonesia (INCO), Pakuwon Jati (PWON), dan Timah (TINS).
Baca Juga: Wall Street Buram, IHSG Tak Banyak Berulah
Pada perdagangan Rabu (8/6), Indeks surplus 0,80 persen atau 48,11 poin ke level 6.047,47. Saham-saham sektor transportasi, teknologi, material dasar, industri, dan keuangan memimpin penguatan. Investor optimistis menyambut aksi korporasi emiten seperti dividen dan merger di tengah masa pemulihan krisis kesehatan 2020.
Investor asing tercatat melakukan aksi beli bersih Rp229,10 miliar. Saham-saham buruan investor mancanegara antara lain Bank Central Asia (BBCA), Bank Jago (ARTO), Telkom Indonesia (TLKM), Astra International (ASII), dan Bank Mandiri (BMRI) menjadi top net buy value.
Baca Juga: Pantas Boros, 136 Armada Garuda Indonesia Sewaan
Sementara itu, bursa Asia mayoritas tertekan. Indeks Nikkei minus 0,35 persen, TOPIX tekor 0,28 persen, Hang Seng anjlok 0,13 persen, dan CSI300 surplus 0,08 persen. Indeks harga konsumen tertekan meski tingkat inflasi barang pabrik Mei naik ke level tertinggi sejak 2008 menjadi anomali ekonomi Tiongkok. Kondisi itu, membuat Tiongkok mempertimbangkan mengenakan batas harga batubara termal untuk menahan biaya energy tinggi.
Saat bersamaan bursa Eropa bervariasi menunggu pengumuman data inflasi AS. Stoxx 600 pan-Eropa naik tipis. Perawatan kesehatan naik 1,9 persen, dan sektor sumber daya dasar turun 1,8 persen. Operator mal Unibail-Rodamco-Westfield melonjak lebih 5,7 persen menuju puncak Stoxx 600.
Baca Juga: Tunggak Gaji USD23 Juta, Garuda Indonesia Mainkan Jurus Ini
Sinch Swedia meroket 5,6 persen setelah mengumumkan akuisisi USD1,3 miliar platform pesan seluler MessageMedia. Perusahaan baja dan teknologi Austria Voestalpine turun 3,5 persen setelah laporan pendapatan fiskal tidak sesuai ekspektasi. (abg)