indoposnews.co.id – Ekonomi digital Indonesia diprediksi terus melesat beberapa tahun ke depan. Berdasar riset terbaru Google, Temasek, dan Bain & Company, menyebut valuasi ekonomi digital Indonesia tumbuh 49 persen sepanjang 2021 menjadi USD70 miliar dari periode sama 2020 di kisaran USD47 miliar.
PT Dayamitra Telekomunikasi (MTEL) atau Mitratel menegaskan sebagai penyedia infrastruktur telekomunikasi tentu tidak akan melewatkan kesempatan untuk membantu meningkatkan ekonomi digital Indonesia tumbuh lebih pesat. ”Pertumbuhan ekonomi digital nasional juga tidak lepas dari pertambahan jumlah masyarakat digital, dan ketersediaan infrastruktur digital mumpuni,” tutur Theodorus Ardi Hartoko, Direktur Utama Mitratel, di Jakarta, Senin (10/1).
Baca juga: Bank BTN Dorong Pembangunan Ekonomi Berkelanjutan
Saat ini, Mitratel merupakan perusahaan menara telekomunikasi terbesar mengelola lebih dari 25 persen pangsa pasar bisnis menara Indonesia. Dan, untuk menjaga tren pertumbuhan tahun ini, Mitratel akan menjalankan empat strategi. Yaitu, memperbesar kontribusi pertumbuhan bisnis organik dengan menggenjot layanan built to suit (B2S), dan kolokasi menara dari operator jaringan seluler menjadi klien perusahaan.
Kedua, Mitratel melanjutkan aksi merger dan akuisisi aset menara dari Telkomsel maupun mengakuisisi saham perusahaan menara lebih kecil. Mitratel juga akan melakukan ekspansi dengan menyediakan beberapa layanan baru hingga Mitratel juga akan terus meningkatkan efisiensi belanja modal (capex) dan biaya operasional (opex) perusahaan sehingga bisa meningkatkan profitabilitas serta menambah arus kas.
Baca juga: Kerek Kinerja, Garuda Indonesia Layani Penerbangan PT LIB
”Kami tengah mengembangkan portofolio layanan infrastruktur digital lengkap bagi operator. Termasuk melakukan fiberisasi menara, mengaplikasikan infrastruktur as a service sehingga bisa menyediakan jaringan IoT bagi klien,” imbuhnya.
Menyusul serangkaian strategi itu, Mitratel optimistis pendapatan tahun ini Rp7,4 triliun dan laba bersih Rp1,6 triliun akan tercapai. Tidak sedikit katalisator positif untuk mencapai proyeksi tersebut. ”Proyeksi itu sangat dinamis,” tegas Direktur Financial & Management Risk Mitratel Ian Sigit Kurniawan.
Baca juga: Jual 10 Juta Saham Cashlez Worldwide, Teddy Raup Dana Segar Rp2,67 miliar
Paruh pertama 2021 Mitratel membukukan pendapatan Rp3,23 triliun dengan laba bersih Rp700,74 miliar. Manajemen Mitratel, memperkirakan kinerja penuh tahun 2021 akan sesuai ekspektasi. (abg)