Indoposonline.NET – PT Selamat Sempurna (SMSM) menetapkan dividen interim periode 2021 senilai Rp115,17 miliar. Dividen setara Rp20 per saham itu, seiring peningkatan laba bersih menjadi Rp314,30 miliar semester pertama 2021 dibanding periode sama tahun lalu Rp224,73 miliar.
”Pembagian dividen interim itu, telah mendapat persetujuan direksi, dan dewan komisaris. Dividen itu, nanti cair pada 25 Agustus 2021,” tutur Direktur Selamat Sempurna Ang Andri Pribadi, kepada Bursa Efek Indonesia (BEI), akhir pekan lalu.
Baca juga: Mantap, Triniti Dinamik Rampungkan Apartemen The Smith Tepat Waktu
Sepanjang semester pertama 2021, Selamat Sempurna sukses membukukan pertumbuhan penjualan 35 persen menjadi Rp1,97 triliun dari periode sama 2020 di kisaran Rp1,46 triliun. Kinerja positif itu, disumbang peningkatan penjualan seluruh segmen bisnis perseroan.
Pertumbuhan juga sejalan lompatan pasar ekspor, dan menjadi penyumbang utama penjualan. Perseroan mencatat penjualan ekspor Rp1,33 triliun dari periode sama 2020 di level Rp994 miliar. Penjualan domestik berkontribusi Rp631 miliar, tumbuh 34 persen dari periode sama tahun lalu di kisaran Rp470 miliar.
Baca juga: Tol Layang A.P. Pettarani Masuk Nominasi The Mine Best Project Award
Produk penyaring masih menjadi penyumbang utama dengan penjualan Rp1,44 triliun atau melesat 31 persen. Kontribusi lain dari penjualan produk radiator naik 53 persen menjadi Rp222 miliar, dan karoseri menanjak 116 persen menjadi Rp97 miliar. Kemudian distribusi Rp592 miliar, dan pendapatan lain-lain Rp197 miliar.
Capaian itu, menandakan kinerja perseroan sepanjang semester pertama 2020 telah menunjukkan pemulihan, dibanding periode sama tahun lalu. Pemulihan itu, didukung upaya menjalankan bisnis secara simpel, ramping, dan efisien. Dengan begitu, mampu mempertahankan margin laba kotor, operasi, dan bersih dibanding posisi sebelum pandemi Covid-19.
Baca juga: IHSG Potensi Koreksi, Serbu Saham Bank Aladin Syariah (BANK)
Selanjutnya, Selamat Sempurna meramal bisnis penjualan suku cadang otomotif masih tetap menantang. Untuk itu, perseroan memilih konservatif, dan mempertimbangkan aspek manajemen risiko. Tetap berhati-hati mengeksekusi berbagai strategi, program, memperkuat keuangan, memitigasi risiko, peningkatan efisiensi, dan efektivitas.
Sebelumnya, Andri mengklaim kinerja positif akan dilanjut dengan kerja sama para distributor untuk pengembangan pasar. Tahun ini, perseroan menganggarkan capital expenditure Rp100 miliar. Belanja modal untuk maintenance rutin, seperti line balancing, pembelian mould-dies, dan peremajaan mesin. Sumber pendanaan dari kas internal. (abg)