Indoposonline.NET – Gerak saham PT Bukalapak (BUKA) kembali tidak terbendung. Pada awal perdagangan Senin (9/8), saham Bukalapak kembali mengalami auto reject atas (ARA). Itu terjadi setelah saham Bukalapak melangit 25 persen menjadi Rp1.325 per lembar.
Saham Bukalapak mentok di kisaran Rp1.325. Tercatat saham Bukalapak ditransaksikan 3.338 kali dengan volume 4.102.019 senilai Rp537,8 miliar. Pada perdagangan perdana Jumat, 6 Agustus 2021, saham Bukalapak juga terkena ARA setelah melesat 24,7 persen ke posisi Rp1.060 per lembar dari harga initial public offering (IPO) Rp850 per saham.
Baca juga: Solusi Sinergi Optimistis Laba Bersih Tumbuh 150 Persen
Menyusul ledakan harga itu, kapitalisasi pasar saham (market cap) Bukalapak menjadi Rp136,55 triliun. Market cap itu, dari jumlah 103,06 miliar saham dikalikan harga terkini Rp1.325 per lembar. Dengan begitu, Bukalapak menghuni posisi 11 dengan kapitalisasi pasar terbesar di bawah PT DCI Indonesia (DCII) berkapitalisasi pasar Rp140,59 triliun.
Bukalapak mengkudeta HM Sampoerna (HMSP) dengan kapitalisasi pasar Rp125 triliun, dan PT Bank Syariah Indonesia (BRIS) senilai Rp107 triliun.
Baca juga: J Resources Asia Siap Lunasi Obligasi Rp335 Miliar
Bukalapak mencatatkan saham perdana Jumat, 6 Agustus 2021. Saham BUKA tercatat di papan pengembangan Bursa Efek Indonesia (BEI), dan menjadi perusahaan tercatat ke-28 tahun ini. Bukalapak resmi menjadi unicorn Indonesia pertama mencatat saham di BEI. IPO Bukalapak menjadi yang terbesar dalam sejarah bursa saham Indonesia.
Pada IPO itu, Bukalapak menunjuk PT Mandiri Sekuritas dan PT Buana Capital Sekuritas sebagai Penjamin Pelaksana Emisi Efek. PT UBS Sekuritas Indonesia dan PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia bertindak sebagai Penjamin Emisi Efek. Selain untuk investor lokal, IPO Bukalapak ditawarkan kepada investor internasional, sehingga Bukalapak mempercayakan UBS AG Singapore Branch dan Merrill Lynch (Singapore) Pte. Ltd. bertindak sebagai joint global coordinators dan joint bookrunners untuk memasarkan IPO kepada investor internasional.
Baca juga: Ekonomi Positif, Lucy in The Sky Lanjutkan Ekspansi
Perseroan menawarkan saham sebanyak 25.765.504.800 atau 25,76 miliar dalam IPO dengan nilai nominal Rp50. Dengan banderol harga penawaran saham perdana Rp 850, Bukalapak meraup dana IPO sekitar Rp 21,9 triliun. Dana tersebut untuk modal kerja Bukalapak, dan anak-anak usaha guna melakukan investasi di beragam produk, layanan untuk meningkatkan kinerja, profitabilitas, dan keberlangsungan. (abg)