Indoposonline.NET – Bukalapak (BUKA) meraup dana hasil Initial Public Offering (IPO) senilai USD1,5 miliar atau Rp21,9 triliun. Itu seiring valuasi pasar Bukalapak mencapai USD7,6 miliar atau sekitar Rp110,2 triliun.
Menyusul lompatan saham itu, pendiri Bukalapak Achmad Zaky, masuk jajaran orang terkaya Indonesia. Pada perdagangan saham perdana itu, harga saham Bukalapak melejit 24,71 persen atau auto reject atas (ARA).
Baca juga: Solusi Sinergi Optimistis Laba Bersih Tumbuh 150 Persen
Saat pembukaan, harga saham IPO Bukalapak Rp850 per lembar, bertengger di kısaran Rp1.060 per saham. Kini, saham Bukalapak kembali mengalami ARA setelah meroket 25 persen menjadi Rp1.325 per lembar. Bukalapak merupakan perusahaan teknologi unicorn pertama mencatat saham di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Pada awal 2020, Zaky memutuskan untuk mundur sebagai CEO Bukalapak, kini diduduki Rachmat Kaimuddin. Zaky tercatat mengempit 4,3 persen dari total saham Bukalapak. Forbes mencatat, saat ini kekayaan Zaky dari kepemilikan saham Bukalapak mencapai USD330 juta atau Rp4,785 triliun.
Baca juga: J Resources Asia Siap Lunasi Obligasi Rp335 Miliar
Saat Zaky masih menjabat CEO, Bukalapak masuk barisan perusahaan berstatus unicorn, atau perusahaan dengan valuasi di atas USD1 miliar pada 2017. Pada tahun sama, perusahaan juga meluncurkan platform perantara online, dan offline disebut dengan Mitra Bukalapak.
Zaky mendirikan Bukalapak pada 2010 bersama rekan kuliahnya, Nugroho Herucahyono, dan Fajrin Rasyid. Hingga saat ini, laporan keuangan perusahaan itu tercatat masih merugi. Pada 2019, Bukalapak sempat memangkas 10 persen pekerja untuk efisiensi. Setelah hijrah dari Bukalapak, kini Zaky tengah sibuk mengembangkan sebuah perusahaan modal ventura bernama Init 6. Pembentukan usaha itu, untuk mengembangkan perusahaan rintisan atau startup. (abg)